Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(568)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.
Ini baru pertama kali mereka berkumpul bersama dalam satu kesempatan di alun-alun. Tampak wajah-wajah ceria di antara mereka. Mereka masih berbincang satu sama lain sehingga alun-alun itu suaranya gumrenggeng – bagai suara ribuan tawon gung yang sarangnya diganggu burung bido. Mereka senang mengikuti pertemuan itu walau harus bangun lebih pagi dari pada biasanya.
Para wanita terdiri dari beberapa barisan. Mereka dipimipin oleh Ni Mas Mirah yang ditunjuk oleh Raden Mas Danang Sutawijaya sendiri.
Beberapa wanita terpaksa tidak ikut dalam barisan itu karena harus menyiapkan minuman hangat dan makanan kecil seperlunya. Mereka tidak menyesal karena tetap dibutuhkan oleh mereka semua.
Ki Dhandang yang nama lengkapnya adalah Ki Dhandang Wisesa adalah kepercayaan Raden Mas Danang Sutawijaya. Ia yang dipercaya untuk memimpin jalannya acara tersebut yang dibantu oleh Ki Karep Kertajaya. Masing-masing kelompok di pimpin oleh seorang pimpinan. Pimpinan kelompok itu yang memimpin dan mengatur kelompok masing-masing.
Ki Karep yang mengatur kelompok per kelompok dan barisan per barisan agar semua berjajar rapi.
Yang paling depan berjejer lurus dari timur ke barat. Mereka berjarak satu depa antara satu dengan lainnya. Baris di belakangnya tinggal mengikuti barisan yang paling depan sehingga dari depan ke belakang juga menjadi barisan yang lurus. Dari depan ke belakang pun juga berjarak satu depa.
“Jangan terlalu rapat, karena nanti akan ada latihan olah gerak walau masih sederhana…..!” Berkata Ki Karep Kertajaya.
Ki Karep Kertajaya adalah salah satu cantrik dari padepokan Sela yang ikut bedol desa ke Alas Mentaok yang kini telah bernama Mataram ini. Ia telah memiliki bekal olah kanuragan sejak menjadi cantrik di Sela. Dia adalah cantrik andalan sejak tiga serangkai Sela yakni Ki Juru Martani, Ki Pemanahan dan Ku Penjawi masih berguru di Sela. Bahkan menjadi empat serangkai dari Sela bersama Jaka Tingkir yang masih muda ketika itu yang kini sebagai Kanjeng Sultan Hadiwijaya di Pajang. Sedangkan Ki Dhandang Wisesa adalah kepercayaan Ki Pemanahan di Laweyan dahulu yang juga ikut bedol desa ke Alas Mentaok. Ia pun telah memiliki bekal olah kanuragan, karena ia sudah berguru ke berbagai tempat.
Kini Ki Dhandang Wisesa telah berdiri tegak di depan seluruh barisan depan menghadap ke seluruh barisan. Di belakang Ki Dhandang Wisesa berdiri agak jauh para tetua yang mereka hormati. Mereka itu yakni Ki Juru Martani, Ki Ageng Mataram, Ki Ageng Giring dan Ki Demang Karanglo dan Raden Mas Danang Sutawijaya di paling ujung.
Sejenak kemudian terdengar suara lantang Ki Dhandang Wisesa yang dilambari dengan ilmunya.
“Seluruh berisan siaaap graak…..!”
Seluruh barisan semua kemudian diam tak bersuara dan mengambil sikap berdiri yang tegap. Mereka sebelumnya telah diajari oleh pimpinan kelompok masing-masing.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian berdiri di depan tak jauh dari Ki Dhandang Wisesa.
Ia kemudian mengatakan kata sambutan untuk mereka semua. Dengan kata-kata yang jelas dan tegas yang dilandasi dengan ilmunya, suara Raden Mas Danang Sutawijaya bisa didengar dengan jelas oleh mereka semua yang hadir di alun-alun itu.
Raden Mas Danang Sutawijaya menyampaikan kata pengantar yang singkat. Kemudian ia menyampaikan hal ihwal tentang berkumpulnya mereka semua di alun-alun itu.
“Selama lima hari berturut-turut dalam satu pekan, setiap hari kita akan berkumpul di alun-alun seperti di pagi hari ini. Hari ini akan kita mulai latihan bersama dasar-dasar olah kanoragan.
Kita semua, tak terkecuali harus memiliki bekal olah kanoragan yang memadai. Akan kita jadikan telatah Mataram ini menjadi sebuah negeri. Bukan hanya bangunan yang sedang kita kerjakan, tetapi juga kalian semua harus bisa menjaga telatah ini tak ubahlah seperti seorang prajurit di sebuah negeri…..!” Raden Mas Danang Sutawijaya berhenti sejenak.
………………
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…