Penerus Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(569)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.
Mereka mendengarkan dengan seksama perkataan dari Raden Mas Danang Sutawijaya. Bahwa telatah ini harus menjadi sebuah negeri dan mereka tak ubahnya sebagai para prajurit. Oleh karena itu mereka bertekad untuk mengikuti latihan olah kanuragan yang akan diselenggarakan setiap pagi, lima hari dalam sepekan.
“Nanti akan dibimbing oleh Kakang Dhandhang Wisesa dan Kakang Karep Kertajaya. Bagi kalian yang telah memiliki bekal olah kanuragan aku harap ikut menyesuaikan dengan yang baru mengenal…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Namun dalam pekan-pekan mendatangkan akan aku adakan pendadaran. Kalian yang telah memiliki bekal lebih akan berlatih sendiri, bahkan bisa ikut membimbing yang lain…..!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
Mereka masih mendengarkan perkataan dari Mas Danang Sutawijaya. Di antara mereka tentu ada beberapa yang telah memiliki bekal olah kanuragan, bahkan olah jayakawijayan.
Namun selama ini ilmu mereka masih tersimpan. Mereka yang telah memiliki bekal itu merasa senang dengan akan diadakannya pendadaran. Dengan demikian mereka bisa menunjukkan kemampuan mereka.
“Nanti juga akan ada jenjang seperti dalam jenjang keprajuritan. Ada senopati utama, ada senopati, wira tamtama, ada tamtama dan ada lurah prajurit…..!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
Mereka senang dengan rencana dari Raden Mas Danang Sutawijaya tersebut. Terlebih mereka yang merasa telah memiliki bekal yang lebih dari cukup untuk menjadi seorang prajurit.
“Jika aku mendapat kesempatan, akan aku tunjukkan bahwa aku bisa mengalahkan Ki Dhandhang maupun Ki Karep…..!” Batin salah seorang dari mereka.
Kemudian Raden Mas Danang Sutawijaya melanjutkan.
“Pagi hari ini akan dibimbing oleh Kakang Dhandhang Wisesa secara bersama-sama. Setelah matahari semburat merah, latihan dianggap cukup. Dan kalian semua melanjutkan pekerjaan seperti hari-hari sebelumnya……!”
Hampir semua menyambut gembira rencana yang disampaikan oleh Raden Mas Danang Sutawijaya tersebut.
Namun Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian menyudahi sesorahnya.
Seperti yang direncanakan, Ki Dhandhang Wisesa kemudian memimpin latihan dengan dimulai dari dasar yang paling sederhana. Beberapa dari mereka yang telah memiliki bekal olah kanuragan, sesungguhnya enggan untuk mengikuti gerak yang sangat sederhana itu.
“Aaah…..! Itu gerakan anak-anak kecil….!” Gerutu beberapa orang setelah dimulai latihan.
Tetapi mereka sungkan ketika mereka melihat para sesepuh seperti Ki Juru Martani, Ki Ageng Mataram, Ki Ageng Giring maupun Ki Demang Karanglo juga mengikuti gerak yang sama. Bahkan Raden Mas Danang Sutawijaya pun mengikuti pula. Akhirnya mereka pun mengikuti pula.
Bagi mereka yang belum mengenal olah kanuragan kadang kesulitan untuk mengikuti gerak yang sederhana itu. Namun mereka melakukan dengan senang hati. Bahkan para wanita setengah baya pun dengan senang hati mengikuti gerak yang diperagakan oleh Ki Dhandhang Wisesa.
“Sudah cukup untuk pagi hari ini……!” Berkata Ki Dhandhang Wisesa mengakhiri latihan.
“Horeee…..!” Seru para wanita mengungkapkan kegembiraannya.
Hampir semuanya gembira dengan dilaksanakannya latihan tersebut.
Ki Karep Kertajaya sempat menghitung semua orang yang mengikuti latihan di alun-alun itu. Semuanya ada delapan ratus sebelas orang. Belum mereka yang di dapur untuk menyiakan minuman dan makanan kecil untuk hari itu.
“Jika satu bregada empat puluh orang, bisa menjadi dua puluh bregada…..!” Batin Ki Karep Kertajaya.
Akhirnya mereka kembali ke bangsal mereka masing-masing untuk membersihkan diri dan kemudian melanjutkan kegiatan seperti biasanya. Sedangkan Raden Mas Danang Sutawijaya sempat berpamitan kepada para sesepuh untuk barang tiga atau empat hari meninggalkan Kotagede ini. Mereka, para sesepuh itu memahami keperluan dari Raden Mas Danang Sutawijaya tersebut.
…………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…