Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#620

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(620)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Mereka kemudian tahu bahwa tiga orang yang bersamanya adalah orang-orang Kaliangkrik. Dengan demikian, orang Mataram itu hanya seorang diri.
“Boleh dikatakan orang Mataram itu nglurug tanpa bala – sendiri……!” Berkata salah seorang dari orang banyak itu.
“Benar-benar seorang pemberani…..!” Sahut yang lain.
“Aku jadi ingin tahu tentang Mataram itu seperti apa…..?” Timpal yang lain.
“Ayooo….., kapan-kapan kita ke Mataram dan kemudian ke Prambanan biar kita tahu perkembangan di lereng selatan gunung Merapi…..!” Ajak salah seorang dari mereka.
“Baik…..! Aku setuju…..! Beberapa orang bareng-bareng…..!” Sahut yang lain.
Mereka masih bergerombol-gerombol memperbincangkan kejadian yang sama-sama mereka saksikan.

Sementara itu, Raden Mas Danang Sutawijaya, Ki Demang Mungkid, Ki Jagabaya, tiga orang dari perguruan Mungkid serta Ki Sura Patil beserta pengikutnya telah turun dari Bukit Tidar. Mereka berbincang beberapa saat. Namun kemudian mereka saling berpisah. Ki Demang dan Ki Jagabaya kembali ke Mungkid dengan janji suatu saat akan berkunjung ke Mataram. Ki Sura Patil beserta pengikutnya pamit kembali ke lembah di antara gunung Merapi dan gunung Merbabu. Mereka berharap Raden Mas Danang Sutawijaya suatu saat berkunjung ke tempat mereka. Namun mereka juga akan berkunjung ke Mataram. Sedangkan Raden Mas Danang Sutawijaya akan singgah ke Kaliangkrik dan bermalam di sana.
Mereka kemudian saling berpisah.

Raden Mas Danang Sutawijaya merasa berhasil, karena maksud dan tujuannya sesuai dengan yang diharapkan. Yakni Mataram bisa menjalin hubungan persahabatan dengan wilayah di sekitarnya. Dengan wilayah tenggara telah bersahabat dengan Ki Ageng Giring sari pegunungan Sewu. Di sebelah timur akan menjalin hubungan persahabatan dengan Ki Demang Taji dan juga Ki Demang Sangkalputung. Di sebelah utara dengan Ki Demang Mungkid, perguruan Bukit Tidar, perguruan Lembah Merapi Merbabu dan perguruan Kaliangkrik. Di sisi selatan berencana juga untuk berkunjung kepada Ki Ageng Mangir.
Dan kemudian Raden Mas Danang Sutawijaya akan melanjutkan ke sisi barat untuk berkunjung ke Kedu, Bagelen, Banyumas dan Menoreh.
Raden Mas Danang Sutawijaya menyadari bahwa telatah Mataram yang sedang dibangun bukanlah wilayah yang luas. Sedangkan penghuninya pun belum banyak. Oleh karena itu, untuk membangun Mataram harus bersahabat dengan para tetangga terdekat. Itu pula yang disarankan oleh para sepuh di Mataram terutama Ki Juru Martani yang bijak.

Raden Mas Danang Sutawijaya beserta tiga orang perguruan Kaliangkrik berkuda sehingga sebelum malam telah tiba. Namun desa itu telah sepi. Mereka masih takut dengan kejadian sebelumnya ketika diserbu oleh orang-orang dari perguruan Bukit Tidar.
Ketika ada suara derap kaki kuda pun mereka memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah atau bahkan bersembunyi. Bahkan padepokan tempat tinggal perguruan itu juga sepi.
“Maaf Raden….., ternyata tempat perguruan kami sangat sepi. Mungkin mereka masih takut dengan peristiwa yang belum lama terjadi….!” Berkata salah seorang dari tiga orang murid perguruan Kaliangkrik.
Namun demikian, mereka yakin masih ada orang yang menunggu tempat itu. Karena ada nyala lampu minyak jarak di sudut teras rumah.
Mereka kemudian berloncatan turun dari kuda-kuda mereka.
“Aku kok belum mendengar tentang guru kalian, tentu ada seorang guru yang menjadi pimpinan di perguruan ini……!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Bapa guru kami telah mendahului kami beberapa waktu yang lalu karena sakit yang tidak kami ketahui sebabnya. Oleh karena itu, ketika kami diserang oleh orang-orang Bukit Tidar tak mampu bertahan…..!” Jawab salah seorang dari mereka.
“Dan kami bertiga ingin menyelamatkan diri dan kemudian bertemu dengan Raden di tepi kali Praga…..!” Sambung yang lain.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

AI Generatif: Mempelajari, Memahami dan Mengimplementasikan

AI generatif adalah cabang dari kecerdasan buatan yang berfokus pada menciptakan konten baru, baik itu…

22 jam ago

Antivirus Terbaik Gratis untuk Android

Seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat Android di seluruh dunia, ancaman terhadap keamanan siber juga semakin…

23 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#837

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(837)Mataram. Senopati Saruju salah satu senopati Mataram yang berilmu tinggi ikut mendampingi Raden…

24 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#836

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(836)Mataram. Karena di jalanan yang tidak luas seperti itu tidak leluasa memasang gelar…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#835

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(835)Mataram. Jalanan yang lengang itu bisa dibaca oleh Ki Dhandhang Wisesa sebagai sebuah…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#834

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(834)Mataram. Pasukan berkuda Mataram yang dipimpin oleh Raden Gagak Baning dan Ki Dhandhang…

4 hari ago