Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(622)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.
Beberapa saat kemudian terdengar bunyi kentongan dengan irama tertentu. Bukan irama titir atau irama dara muluk, juga bukan irama satu-satu atau dua-dua atau tiga-tiga. Tetapi irama yang berbeda yang telah menjadi kebiasaan penghuni padepokan perguruan Kaliangkrik. Irama kentongan untuk memanggil para murid perguruan Kaliangkrik agar berkumpul. Irama yang tidak terlalu cepat sebagai tanda bahwa keadaan aman. Bunyi kentongan itu kemudian terdengar disambut oleh bunyi kentongan serupa dari tempat yang lebih jauh. Dan bunyi kentongan yang lebih jauh itu kemudian disambung lagi suara kemudian yang lebih jauh lagi. Dengan demikian bunyi kentongan dengan irama tertentu itu sambung menyambung sampai jarak yang cukup jauh. Hanya para murid dari perguruan Kaliangkrik saja yang tahu maksud dari bunyi kentongan itu. Dan setiap orang dari mereka yang mendengar bunyi dengan irama tersebut akan menyahut dengan memukul kentongan di tempat mereka berada.
“Menarik sekali bunyi kentongan itu…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya yang merasa belum pernah mendengar irama kentongan seperti yang ia dengar saat itu.
“Yaaa Raden…..! Itu sudah menjadi kebiasaan kami untuk memanggil saudara-saudara kami yang tersebar di sekitar padepokan ini. Bahkan sampai jarak yang cukup jauh…..!” Jawab salah seorang dari mereka.
“Hanya para murid dari perguruan Kaliangkrik ini yang tahu maksudnya. Dengan demikian, orang lain tak akan terganggu, dan tak akan ikut menyahut dengan memukul kentongan pula…..!” Imbuh yang lain.
“Menarik sekali…..! Ini pengalaman baru bagiku, dan akan aku pakai di Mataram nanti…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Dengan demikian, kami tidak harus datang ke rumah mereka masing-masing…..!” Sahut yang lain.
Raden Mas Danang Sutawijaya mengangguk-angguk tertarik dengan cara orang-orang Kaliangkrik tersebut.
“Kami memiliki beberapa irama untuk keperluan yang berbeda. Misalnya tanda untuk berlatih olah kanuragan dengan irama tertentu. Irama untuk gotong royong dengan irama tertentu pula, juga irama sebagai tanda adanya seorang tamu di padepokan ini……!” Imbuh yang lain.
“Heeem….., itu bagus sekali…..! Jadi tadi juga sebagai pemberitahuan bahwa sekarang ada tamu….?” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Ya benar Raden…..!” Jawab salah satu dari mereka sambil tersenyum.
“Agar mereka tidak ragu karena baru saja terjadi penyerbuan orang-orang dari Bukit Tidar…..!” Imbuh yang lain.
“Mereka tahu bahwa keadaan aman….!” Sahut yang lain.
Raden Mas Danang Sutawijaya kembali mengangguk-angguk.
“Yang umum dikenal untuk seluruh warga adalah irama sebagai tanda adanya lelayu, pencurian, kebakaran, tanda bahaya dan sebagainya…..!” Berkata yang lain lagi.
“Yaaa….., irama itu sudah umum digunakan luas di hampir semua wilayah…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Benar, yang terjadi kemudian, satu persatu mereka mulai berdatangan di pendapa padepokan Kaliangkrik itu.
Walau sedikit ada keraguan, namun mereka kemudian memasuki pendapa.
Satu persatu mereka pun kemudian saling berkabar keselamatan.
Namun demikian mereka belum diperkenalkan siapa tamu yang datang saat itu. Nanti setelah mereka berkumpul baru akan diperkenalkan dan diceritakan kejadian yang mereka alami.
Namun ada beberapa yang ke dapur untuk membantu kawannya yang menyiapkan minuman.
“Siapa yang datang itu Kang…..?” Bertanya orang yang baru datang.
“Aku juga belum tahu….! Katanya nanti setelah kita berkumpul akan ada banyak cerita…..!” Berkata penunggu padepokan.
“Masih muda dan tampan…..! Rasanya berwibawa juga…..!” Lanjut yang baru datang.
“Aku malah belum memperhatikan…..!” Sahut penunggu padepokan.
“Mau nggodog ketela tidak Kang…..?” Bertanya yang baru datang.
“Heeem….., baiklah. Sepertinya akan lama perbincangan kita nanti…..!” Sahut penunggu padepokan.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…