Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#624

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(624)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Orang itu kemudian melanjutkan ceritanya.
“Bagaimana Ki Sura Patil menganggap remeh orang muda itu. Ia tidak tahu bagaimana orang muda yang sekarang menjadi tamu kita ini dengan mudah melumpuhkan Nyi Singa Dangsa dan Ki Singa Dangsa. Ia tidak tahu bagaimana kapak andalan Ki Singa Dangsa hanya dilawan dengan udeng ikat kepala.
Mula-mula ia tidak bersenjata namun tak mampu mengungguli orang muda ini…..!” Berkata orang itu sambil menunjuk tamunya yang duduk di sampingnya.
Mereka yang mendengar cerita itu juga memandang orang muda yang tampan dan gagah itu. Namun ia belum diperkenalkan siapa nama dan asal usulnya.
Orang itu kemudian melanjutkan ceritanya.
Bahwa kemudian Ki Sura Patil mengeluarkan senjata andalannya, sepasang belati sehingga ia dijuluki Ki Sura Patil seperti patil senjata ikan lele. Namun lawannya yang masih muda itu juga bersenjatakan sepasang pisau belati walau lebih kecil dan lebih pendek.
“Tidak aku ceritakan bagaimana serunya permainan pedang rangkap keduanya. Namun kami yang menyaksikan tahu bahwa orang muda tamu kita ini sepertinya hanya sedang bermain-main saja….!” Lanjut orang yang sedang bercerita itu.
Mereka semakin kagum kepada orang muda yang sekarang sudi singgah di padepokan Kaliangkrik itu. Sedangkan Raden Mas Danang Sutawijaya hanya tersenyum saja.
“Terbukti bahwa beberapa saat kemudian, sepasang pisau belati yang lebih kecil itu mampu melemparkan pisau belati rangkap milik Ki Sura Patil….! Seandainya orang muda ini menghendaki, akan mudah membunuh Ki Sura Patil. Bahkan Ki Singa Dangsa dan juga Nyi Singa Dangsa. Namun itu semua tidak dilakukan. Bahkan seandainya orang muda ini mau membunuh kami bertiga di tepi kali Praga tentu sangat mudah. Tetapi kami bertiga bisa pulang dengan selamat sampai di sini…..!” Lanjut orang yang bercerita itu.
“Tetapi siapa Raden ini sesungguhnya? Sejak tadi belum diperkenalkan kepada kami…..!” Sela salah seorang dari mereka yang semakin penasaran terhadap tamunya tersebut.
“Nanti tentu akan saya perkenalkan, tetapi ada hal yang sangat berarti bagi kita semua yang harus aku sampaikan pula…..!” Jawab orang yang sedang bercerita itu.
Mereka mengangguk-angguk menunggu apa yang akan disampaikan oleh saudaranya tersebut.
“Justru inilah yang terpenting. Setelah Ki Singa Dangsa, Nyi Singa Dangsa dan Ki Sura Patil menyerah, terjadi kesepakatan. Diantara kita semua tidak ada lagi perseteruan. Yang ada adalah persahabatan antara Bukit Tidar, Lembah Merapi Merbabu, Kaliangkrik dan Mataram…..!” Lanjut orang itu.
“Mataram…….?” Hampir semua menyebut ulang nama itu.
“Apa hubungannya dengan Mataram, Kang……?” Sela salah seorang dari Mereka.
“Yaaa….., kita semua akan saling bersahabat. Tidak ada lagi perseteruan. Yang menggalang persahabatan adalah priyagung dari Mataram. Beliau ini-lah yang sering kita dengar kisahnya. Seorang anak muda yang mampu membunuh Harya Penangsang yang amat terkenal dari Jipang itu. Dengan tombak Kiai Plered, usus penguasa Jipang itu terbuai……! Bukankah demikian Raden……?” Bertanya orang itu, sedangkan Raden Mas Danang Sutawijaya hanya tersenyum saja sambil mengangguk kecil. Mereka yang mendengarkan masih belum sepenuhnya menyadari dengan cerita itu. Ketika kemudian ia melanjutkan ceritanya.
“Beliau ini adalah putra Kanjeng Sultan Hadiwijaya dari Pajang yang sekarang sedang membangun telatah Mentaok menjadi sebuah negeri, Mataram – beliau adalah Raden Mas Danang Sutawijaya……!” Berkata orang itu.
Sejenak mereka tercengang. Mereka tidak mengira sama sekali bahwa seseorang yang sepertinya hanya ada dalam dongeng, namun saat itu berkunjung ke padepokan Kaliangkrik.
“Oooh……, maaf Raden, kami yang kurang sopan santun ini…..!” Berkata salah seorang dari mereka yang kemudian bersimpuh sambil bersikap menyembah. Dan hampir semua murid perguruan Kaliangkrik itu melakukan hal yang sama.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

10 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

4 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

5 hari ago