Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#629

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(629)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Sesungguhnya, Ki Ageng Mataram memang merasa tidak enak badan. Namun jika ia hanya berdiam diri di kamar maka akan semakin terasa demamnya. Oleh karena itu, Ki Ageng Mataram memilih untuk berjalan-jalan karena bisa mengurangi rasa sakitnya. Ia kemudian berjalan menuju sendang ingin membasuh muka dan kaki agar menjadi segar.
Benar, air sendang yang sejuk dingin membuat tubuh Ki Ageng Mataram serasa berkurang demamnya.
Beberapa saat Ki Ageng Mataram beristirahat di sekitar sendang yang udaranya sejuk dan pohon-pohonnya rindang terasa teduh.
Setelah badan terasa segar kembali, Ki Ageng Mataram ingin mengunjungi pasar yang sedang dibangun. Pembangunan pasar memang belum sepenuhnya selesai.
Jika pasar sudah jadi tentu akan mengundang kedatangan orang-orang dari luar kawasan Kotagede. Dengan demikian, Mataram akan menjadi semakin ramai. Dan kemudian warganya akan menjadi semakin sejahtera.

Sementara itu, perjalanan Raden Mas Danang ke Kedu kemudian Bagelen dan Banyumas lancar tanpa halangan apapun. Bahkan para adipati yang dikunjungi merasa senang dan ingin menjalin persahabatan dengan Mataram. Dalam kunjungannya itu, Raden Mas Danang Sutawijaya selalu mengharap kunjungan balasan ke Mataram. Dengan senang hati pula para adipati itu menyanggupkan diri untuk berkunjung ke Mataram dalam suatu kesempatan nantinya.
“Jika kami sowan – menghadap ke Pajang, kami pasti akan singgah di Mataram….!” Berkata adipati Banyumas saat itu.
Demikian pula yang disampaikan oleh adipati Bagelen maupun adipati Kedu senada dengan yang disampaikan oleh adipati Banyumas.
Raden Mas Danang Sutawijaya pun senang karena mendapat sambutan yang baik dari para adipati yang ia kunjungi.
Kini kunjungan Raden Mas Danang Sutawijaya telah sampai di Tanah Perdikan Menoreh. Ki Gede Menoreh dengan senang hati menerima kunjungan putra Kanjeng Sultan Hadiwijaya yang juga putra kandung dari Ki Ageng Mataram. Namun sayangnya, Raden Mas Danang Sutawijaya tidak bertemu dengan putri dan menantu dari Ki Gede Menoreh tersebut.
“Sedang kembali ke Sangkalputung besama adik perempuannya dan tunangan adik perempuan itu…..!” Berkata Ki Gede Menoreh.
“Apakah sudah beberapa pekan belum kembali ke Menoreh, Ki Gede. Aku telah bertemu dengan mereka di kali Praga…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Oooh……, jadi Raden sudah saling mengenal…..?” Bertanya Ki Gede Menoreh.
“Yaa ketika kami di kali Praga itu kami saling berkenalan…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya kemudian menceritakan kejadian yang terjadi di kali Praga ketika itu.
“Aku tahu bahwa mereka berdua adalah murid orang bercambuk yang sakti itu…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Ya benar…..! Teman menantuku itu juga adik dari senopati pasukan Pajang yang berada di Sangkalputung…..!” Berkata Ki Gede Menoreh.
Kemudian Ki Gede Menoreh melanjutkan.
“Sedangkan gadis adik menantuku itu adalah murid dari pendekar bertongkat baja……!”
“Dan putri Ki Gede adalah anak murid juga dari Ki Gede sendiri yang bersenjatakan pedang rangkap…..!” Tebak dari Raden Mas Danang Sutawijaya yang telah mendengar cerita dari adipati Kedu ketika berkunjung.
Bahkan dikatakan pula, tujuan dari Raden Mas Danang Sutawijaya saat itu akan berkunjung ke kediaman Ki Gede Menoreh. Namun saat itu diberitahu oleh menantu Ki Gede bahwa Ki Gede sedang ke Kedu. Dan saat Raden Mas Danang Sutawijaya sampai di Kedu, Ki Gede Menoreh telah kembali ke Menoreh.
“He he he….., kita berselisih waktu. Tetapi jika Raden sudah bertemu di Kedu mungkin tidak singgah di Menoreh ini…..!” Ki Gede Menoreh berdalih.
“Tentu saya tetap berkunjung ke Menoreh ini, Ki Gede…..!” Berkata Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Terimakasih Raden atas kunjungannya. Suatu saat aku juga ingin berkunjung ke Mataram. Ingin bertemu sahabat lama, Ki Juru Martani, Ki Ageng Mataram, Ki Ageng Giring dan juga Ki Demang Karanglo…..!” Berkata Ki Gede Menoreh.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

View Comments

  • Saya yang seumur ini sangat berterima kasih berkesempatan membaca tulisan Mas Stephanus; tulisan yang rapi, teliti lengkap dan enak dibaca. Tuhan Yesus memberkti Anda sekeluarga. Semoga putra-putri Anda juga menjadi penulis seperti Anda. Gbu.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

2 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

21 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

4 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

5 hari ago