Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#635

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(635)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.

Menurut para tukang satang itu, ketika orang muda itu menyelamatkan kerbau yang hampir hanyut bukanlah suatu kebetulan. Juga ketika orang muda itu melompat dari perahu dengan galah satang bagai terbang adalah kejadian yang di luar nalar. Mereka pun sempat melihat, bagaimana orang muda yang kemudian mereka ketahui bernama Raden Mas Danang Sutawijaya putra Ki Ageng Mataram itu melempar dengan batu ke arah tiga orang yang akan merampas kuda miliknya. Tiga orang itu seketika tidak berdaya. Jika hal itu tidak dilakukan oleh orang yang berilmu tinggi tentu tidak mungkin terjadi. Demikian juga yang mereka saksikan baru saja itu. Bukan kebetulan jika lima orang bersenjata dengan mudah dilumpuhkannya. Orang muda itu tidak terlihat gentar sedikitpun ketika mendatangi lima orang bersenjata.
Mereka, para tukang satang itu juga belum tahu apa yang akan dilakukan oleh orang-orang itu jika tidak dicegah oleh Raden Mas Danang Sutawijaya.
Mereka ada yang tahu bahwa salah seorang dari mereka bernama Penggol yang tadi pagi menyeberang dari arah timur. Dari celotehan Penggol, mereka menjadi tahu bahwa Penggol tadi malam kalah berjudi sehingga uangnya habis sama sekali. Ia merasa ditipu oleh lawannya dalam berjudi. Apakah sekarang ini ada hubungannya dengan celotehan Penggol tadi pagi? Mereka juga belum tahu.
Orang-orang yang sebelumnya terlihat garang itu, kini nglumpruk terduduk lesu di tepian kali yang berpasir dan berbatu. Mereka tidak berani tengadah, apalagi berdiri. Mereka takut jika orang muda itu benar-benar marah. Orang-orang itu tidak habis mengerti, mengapa mereka begitu mudah dilumpuhkan oleh anak muda seorang diri dan tanpa senjata. Yang ia pegang hanya sehelai ikat kepala milik rekan mereka sendiri. Tentu itu bukan ikat kepala pusaka, hanya ikat kepala biasa saja. Tetapi dengan ikat kepala itu, ia dengan mudah merenggut senjata-senjata mereka. Mereka merasa sama sekali belum sempat mengadakan perlawanan, tetapi senjata mereka telah terlepas. Dan tahu-tahu mereka telah bergelimpangan di pasir yang berbatu itu. Sepertinya tiba-tiba saja pukulan dan tendangan telah menghantam mereka, dan mereka tak sempat mengelak dan menangkis.
“Siapakah anak ini…..? Tak mungkin jika ia hanya seorang tukang satang yang sedang belajar….!” Batin salah seorang dari mereka. Namun bisa jadi yang lainpun memiliki pemikiran yang sama pula.
“Katakan…..! Kalian semua bersenjata itu mau apa…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya.
Namun tidak ada yang segera berani menjawab.
“Hee….! Katakan….! Pasti kalian akan berbuat kejahatan….! Aku bisa berbuat apapun terhadap kalian…..!” Bentak Raden Mas Danang Sutawijaya dengan keras.
Orang-orang itu pun terkejut. Mereka tidak mengira bahwa anak muda itu bisa berbicara keras dan mengancam.
Dan ancaman itu bisa saja akan dengan mudah diwujudkan.
“Kami hanya ingin merebut kembali milik kami yang ditipu…..!” Berkata Penggol kemudian.
“Heee…..! Apa maksudmu…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya masih dengan nada yang keras.
“Setra telah menipu kami…..!” Berkata Penggol.
“Apa maksudnya……? Kalian jangan menipu kami……!” Bentak Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Kami telah ditipu dalam permainan judi…..!” Dalih Penggol.
“Yang aku tahu, tidak ada orang yang jujur dalam permainan judi. Hanya orang bodoh yang mudah ditipu……!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
Mereka pun diam merenungi kata-kata anak muda yang membuat mereka tak berdaya.
“Hanya orang malas yang siang malam di sarang perjudian……! Di mana sarang perjudian itu…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya yang menduga tempatnya di telatah Mataram karena mereka menuju ke arah timur.
“Di Gamplong Den…..!” Berkata Penggol berterus terang.
“Heeem….., Gamplong itu termasuk telatah Mataram…..! Di telatah Mataram tidak boleh ada perjudian…..!” Lanjut Raden Mas Danang Sutawijaya.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

St. Sunaryo

Pensiunan pegawai PT Telkom Indonesia. Sekarang bertempat tinggal di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungi website https://stsunaryo.com , ada yang baru setiap hari.

View Comments

  • cerita yang sangat menarik, selalu saya nantikan setiap terbit , seperti menjelajah keadaan masa lalu namun saya masih bisa membayangkan tempat tempat yang dideskripsikan karena tempat tempat itu saya kenal juga di masa sekarang, saya nantikan nomer nomer penerbitan berikutnya, terima kasih maswo

Recent Posts

Proses Pembuatan Nanomaterial: Mengungkap Dunia Miniatur

Apa itu Nanomaterial? Dalam nanoteknologi ada yang disebut dengan nanomaterial. bagaimana proses pembuatan nanomaterial dan…

16 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#875

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(875)Mataram. Dua orang senopati utusan Adipati Pragola tersebut masih terdiam setelah mendengar kata-kata…

16 jam ago

Sejarah Perkembangan Nanoteknologi: Dari Konsep ke Realitas

Konsep Awal Nanoteknologi Pada tahun 1959, seorang fisikawan terkemuka, Richard Feynman, mengemukakan gagasan revolusioner mengenai…

1 hari ago

Nanoteknologi: Revolusi di Skala Atom

Apa Itu Nanoteknologi? Nanoteknologi merupakan salah satu bidang ilmu yang berfokus pada manipulasi dan pengembangan…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

3 hari ago