Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(640)
Mataram.
Seri Danang Sutawijaya.
Raden Mas Danang Sutawijaya masih termenung. Ada sedikit penyesalan, mengapa ia meninggalkan ayahnya pada saat ayahnya sedang demam saat itu. Namun saat itu Raden Mas Danang Sutawijaya menganggap sakitnya sang ayah sakit biasa saja dan akan segera sembuh. Tetapi yang terjadi sudah terjadi dan hanya bisa disesali. Yang pergi sudah tidak akan kembali lagi.
Seluruh penghuni kawasan Kotagede diliputi duka yang mendalam. Sosok yang paling mereka hormati telah pergi.
Ki Pemanahan-lah yang sesungguhnya menerima hak atas telatah Mentaok dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya di Pajang. Dia sendiri telah bergelar Ki Ageng Mataram yang diharapkan akan menjadi pengageng – pimpinan telatah Mataram ini. Rencananya dalam waktu dekat akan ada wisuda nata – wisuda seorang raja. Namun yang akan diwisuda telah tiada. Semuanya berduka.
“Yang paling utama kita persiapkan penyelenggaraan pemakaman yang sepantas-pantasnya…..!” Saran dari Ki Juru Martani.
“Kita harus menyiapkan tempat pemakaman yang baru, Uwa…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Yaaa….., nantinya pemakaman itu untuk kerabat Mataram…..!” Berkata Ki Juru Martani.
Sebelumnya memang belum terpikirkan untuk membuat tempat pemakaman di kawasan Kotagede itu untuk kerabat Mataram. Pemakaman untuk umum memang sudah ada, namun untuk kerabat Mataram belum ada.
Raden Mas Danang Sutawijaya bersama Ki Juru Martani malam itu juga kemudian mencari mencari tempat yang layak untuk pemakaman kerabat Mataram.
Kemudian telah disepakati sebuah tempat yang cukup luas yang tak jauh dari pedapa Mataram.
Tempat pemakaman pun segera disiapkan.
“Bagaimana Uwa, apakah perlu segera memberi kabar ke Pajang dan juga ke kadipaten-kadipaten sahabat…..?” Bertanya Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Kita tidak bisa mengejar waktu, sekarang sudah larut malam. Tidak mungkin yang kita kabari akan bisa hadir pada saat pemakaman. Yang terpenting adalah penyelenggaraan pemakaman itu…..!” Saran dari Ki Juru Martani.
“Baik Uwa….., baru kemudian kita akan berkabar tentang mangkatnya Bapa Pemanahan…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
“Kabar mangkatnya Adi Pemanahan pasti akan cepat tersebar, bahkan telik sandi Pajang pun pasti sudah mendengar pula. Namun demikian, kabar resmi harus tetap disampaikan ke Pajang…..!” Saran Ki Juru Martani.
“Baik Uwa…..!” Jawab Raden Mas Danang Sutawijaya.
Walau hari telah larut malam, namun kesibukan para penghuni kawasan Kotagede sangat terasa.
Para wanita sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk mereka semua yang hadir esok hari. Bahkan para lelaki telah menjagal dua ekor kerbau untuk keperluan besok.
Para lelaki telah menyiapkan teratak dari bambu dan atap dari getepe – anyaman pelepah kelapa.
Yang lain menyiapkan tempat pemakaman. Hampir semua, pria dan wanita terlibat dalam persiapan itu. Hanya mereka yang sudah sepuh dan atau masih remaja yang tetap tinggal di rumah masing-masing.
Ki Ageng Giring telah utusan dua orang ke Kembanglampir untuk mengabarkan tentang mangkatnya Ki Pemanahan. Jarak yang tidak terlalu jauh masih mungkin dijangkau dan esok bisa hadir dalam upacara pemakaman.
Demikian pula Ki Demang Karanglo telah utusan pula untuk ke Karanglo untuk mengabarkan tentang mangkatnya Ki Pemanahan.
Besok akan dikabarkan pula ke Ki Demang Prambanan dan juga ke Ki Demang Taji.
Raden Mas Danang Sutawijaya juga merencanakan untuk mengabarkan ke Bukit Tidar, Lembah Merapi Merbabu, Kaliangkrik dan juga ke Kedu, Bagelen, Banyumas dan juga ke Menoreh.
Sisa malam hari itu, bagi mereka yang terlibat tidak ada waktu untuk beristirahat sama sekali. Pekerjaan besar yang mendadak itu mereka kerjakan dengan tulus, tidak ada keluh kesah.
Halaman depan dan samping pedapa telah terpasang teratag bambu ada atap getepe. Para pelayat nantinya tidak akan kehujanan atau pun kepanasan. Dingklik bambu pun mereka usung dari bangsal-bangsal yang tersedia. Bahkan juga dari tempat rumah-rumah warga.
……………..
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(901)Mataram. Kini Ki Gagak Ireng telah bersiaga sepenuhnya.Benar saja, Ki Rangga Keniten yang…
Perbandingan Gemini Flash 2.0 dan Gemini 1.5 Gemini Flash 2.0, yang juga dikenal sebagai gemini…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(900)Mataram. Ki Gagak Ireng yang tak lain adalah Panembahan Senopati itu menjawab; "Jangan…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(899)Mataram. Benar saja, beberapa saat kemudian telah berdatangan para prajurit Pasuruan dari segala…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(898)Mataram. Sikap Adipati Pasuruan dan terutama tantangan dari Rangga Keniten harus segera ditanggapi…
Apa Itu Gemini dan Kemampuan Pembuatan Gambarnya? Gemini adalah model AI multimodal yang dikembangkan oleh…