Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#674

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(674)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Gusti Putri Sekar Kedaton berdebar membuka surat yang harum dan bersih itu. Di sampul depan maupun belakang tidak tercantum tulisan apapun.
Gusti Putri Sekar Kedaton kemudian masuk ke kamar. Selama ini belum pernah ada yang mengirimi surat seperti sekarang itu. Bahkan sekedar untuk berkunjung ke keputren pun belum pernah ada seorang pria yang berani. Sesungguhnya, Gusti Putri Sekar Kedaton yang cantik jelita itu sudah lewat akhil balik. Namun para perjaka tentu berpikir seratus kali untuk berani masuk ke keputren. Terlebih jika tidak ada orang yang bisa menghubungkan untuk bisa masuk ke keputren. Sesungguhnya pula, Gusti Putri Sekar Kedaton berkeinginan untuk bisa berkenalan dengan seorang pria. Namun karena kedudukannya sebagai putri seorang sultan, ia seperti dipingit tak bisa bergaul seperti orang kebanyakan.
Tetapi kini ada orang yang dengan beraninya berkirim surat kepadanya.
Ia tertarik dengan orang yang berani tersebut.

Dengan berdebar, surat dibuka pelan, takut jangan sampai surat itu sobek.
Gusti Putri Sekar Kedaton tertegun ketika mendapati dua kelopak bunga mawar warna merah muda yang dipotong menyerupai jantung hati. Bunga itu pun wangi semerbak. Gusti Putri Sekar Kedaton sangat terpesona dengan cara si pengirim surat.
“Pasti orangnya pun menarik juga…..!” Batin Gusti Putri Sekar Kedaton.
“Oooh….., Raden Pabelan…..? Nama itu pernah aku dengar. Para abdi pernah bercerita tentang nama itu. Konon bagai Harjuna dari Laweyan….!” Batin Gusti Putri Sekar Kedaton yang membaca di pojok kanan bawah tertera nama Raden Pabelan.
Namun demikian, Gusti Putri Sekar Kedaton belum tahu sifat-sifat dari Raden Pabelan. Ia pun belum pernah mendengar petualangan asmara dari putra Ki Tumenggung Mayang tersebut.
Ternyata isi suratnya juga tidak panjang tetapi lugas dan berterusan terang.
Kata-katanya yang indah dan menyentuh hati seorang wanita.
“Aku suka orang yang tegas dan lugas serta jujur seperti penulis surat ini…..!” Batin Gusti Putri Sekar Kedaton.
Pada pokoknya, Raden Pabelan ingin menghadap Gusti Putri Sekar Kedaton kapanpun dan di manapun.
Gusti Putri Sekar Kedaton merenung beberapa saat, masih memikirkan apa yang akan ia lakukan.
“Bibi……!” Gusti Putri Sekar Kedaton memanggil abdi keputren.
“Yaaa…. Gusti Putri……!” Abdi itu pun bergegas menghadapnya.
“Tadi perjaka itu mengatakan apa…..?” Bertanya Gusti Putri Sekar Kedaton.
“Eemmm….., jika Gusti Putri berkenan membalas surat itu, nanti petang atau besuk pagi, beliau akan menemui kami……!” Berkata abdi keputren.
“Jika nanti, akan kau temui di mana….?” Bertanya Gusti Putri Sekar Kedaton.
“Di lorong menuju pintu belakang gerbang keputren…..!” Jawab abdi keputren.
Gusti Putri Sekar Kedaton merenung sejenak, sedikit ragu. Namun kemudian katanya; “Nanti kau temui seorang diri. Antarkan ke teras belakang keputren. Lewat pintu butulan, dan jangan sampai ada orang yang mengetahui…..!” Berkata Gusti Putri Sekar Kedaton kepada abdi yang sangat setia itu.
“Baik Gusti Putri….., ketika hari mulai petang, biasanya lorong itu sepi….!” Berkata abdi keputren setengah baya itu.
“Yaaa….., Berhati-hatilah. Jangan sampai ada orang yang tahu…..!” Pesan Gusti Putri Sekar Kedaton.
“Baik Gusti Putri…..!” Jawabnya.
“Aku tak perlu membalas suratnya, langsung saja aku temui nanti petang…….!” Berkata Gusti Putri Sekar Kedaton.

Gusti Putri Sekar Kedaton tidak keluar dari bangsal keputren siang sampai sore itu. Surat dari Raden Pabelan selalu ia bawa dan ia selipkan di dalam kesemek dadanya.
Sesekali surat itu diciumnya yang memang semerbak wangi. Ia membayangkan si pria penulis surat yang cukup menarik itu.

Ketika hari telah menjelang petang, Gusti Putri Sekar Kedaton kembali memanggil abdi keputren yang telah ia pesan.
“Temuilah pengirim surat itu dan jangan sampai ada orang yang tahu. Nanti aku tunggu di tempat ini……!” Berkata Gusti Putri Sekar Kedaton.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#806

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(806)Mataram. Guru orang bercambuk itu tahu bahwa Pangeran Pangiri sama sekali tidak ada…

14 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#805

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(805)Mataram. Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan.…

2 hari ago

Chipset A Bionic: Kenapa iPhone Selalu Lebih Cepat?

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, kecepatan serta performa perangkat menjadi faktor penting dalam…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#804

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(804)Mataram. Senopati Wirosekti mengangguk-angguk kemudian katanya; "Baik Pangeran, saya tidak berkeberatan. Biarlah nanti…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#803

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(803)Mataram. Di barak prajurit di Jatinom, Pangeran Benawa tidak lama. Yang paling utama…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#802

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(802)Mataram. Pangeran Benawa dan Senopati barak prajurit itu kemudian berbincang berdua saja. Pangeran…

5 hari ago