Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#682

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(682)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Malam itu abdi keputren setengah baya masih memikirkan Gusti Putri Sekar Kedaton yang menerima seorang lelaki untuk malam yang kedua. Tidak bisa dipungkiri bahwa pasti ada hubungan yang seharusnya tidak terjadi antara seorang lelaki muda dan seorang gadis yang belum ada ikatan perkawinan.
“Gusti Putri pasti terhanyut oleh asmara yang belum pernah dirasakannya…..!” Batin abdi keputren.
“Seharusnya itu tidak boleh terjadi……!” Batinnya lagi.
Beruntungnya, belum ada abdi keputren yang lain yang menanyakan atau memperbincangkan keberadaan seorang lelaki di bangsal Gusti Putri.
Sampai saat itu ia masih bisa menjaga keberadaan Raden Pabelan untuk tidak diketahui oleh siapa pun.
“Semoga nanti malam tamu itu sudah pulang. Apakah Ki Tumenggung Mayang tidak mencarinya…..?” Batin abdi keputren setengah baya setelah tahu bahwa Raden Pabelan adalah putra dari Tumenggung Mayang.
Abdi keputren setengah baya itu tidak bisa segera tidur.
“Besuk pagi aku harus mruput- datang pagi-pagi sekali ke pasar lagi untuk membeli makanan…..!” Batin abdi keputren setengah baya.

Tidak diceritakan apa yang terjadi antara Gusti Putri Sekar Kedaton dengan Raden Pabelan semalaman tadi. Namun tidak ada abdi keputren lain yang mengetahui keberadaan Raden Pabelan selain abdi keputren setengah baya. Namun demikian, di pagi setelah para abdi mulai bekerja, ada pula yang mempertanyakan, mengapa Gusti Putri tidak pernah keluar kamar. Apalagi menengok dan menyapa para abdi. Hal seperti itu tidak biasanya terjadi.
“Bibi kemarin lusa diminta untuk ngeroki, apa mungkin masih masuk angin…..?” Celetuk salah seorang abdi keputren.
“Bibi tidak pernah bercerita apa-apa….!” Sahut abdi yang lain.
“Yaa….., sekarang Bibi sudah pergi ke pasar. Biasanya kalau ke pasar pasti mengajak di antara kita. Tetapi sejak kemarin pergi sendiri…..!” Seloroh abdi yang lain lagi.
Abdi keputren setengah baya itu memang yang dipercaya untuk melayani Gusti Putri dalam banyak hal. Jarang abdi yang lain boleh sesukanya masuk di bangsal Gusti Putri jika tidak di panggil.

Pagi itu abdi keputren setengah baya membawa sarapan urap dua bungkus. Demikian pula untuk minuman. Abdi itu mulai gelisah karena harapannya agar lelaki muda itu segera pulang belum terjadi. Ia khawatir jika suatu saat ada yang tahu dan kemudian melapor kepada Kanjeng Sultan Hadiwijaya. Ia belum yakin bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya akan merestuinya. Apa lagi dengan cara hubungan yang terlarang tersebut. Dan jika diketahui oleh banyak orang, tentu akan mencemarkan nama baik keraton.
“Tetapi apa boleh buat, aku hanya seorang abdi. Aku hanya berusaha menjaga agar tidak terjadi seperti yang aku cemaskan…..!” Batin abdi keputren setengah baya itu.

Pagi itu Lasa telah datang di keputren seperti biasanya. Ia pun bekerja seperti hari-hari sebelumnya.
Namun pagi itu Lasa heran karena di tempat sampah ada banyak tusuk sate.
“Dua belas tusuk sate…..! Tidak mungkin hanya untuk Gusti Putri Sekar Kedaton sendiri…..!” Batin Lasa yang tahu bahwa Gusti Putri Sekar Kedaton hanya tinggal seorang diri.
“Ooh mungkin saja ada kerabat yang datang…..!” Lasa berdalih untuk dirinya sendiri.
“Waaah Bibi tadi malam ikut nyate ya…..?” Gurau Lasa ketika bertemu abdi keputren setengah baya.
Abdi keputren setengah baya sedikit terkejut dan geragapan. Tetapi kemudian bisa menguasai diri.
“Ada kerabat yang berkunjung yang kemudian minta dibelikan sate…..!” Dalih Bibi abdi keputren.
“He he he he……, aku kebagian tusuknya…..!” Canda Lasa.
Bibi abdi keputren tersenyum namun gelisah juga. Ia harus semakin berhati-hati jangan sampai Lasa tahu.

Lasa kembali tertegun ketika melihat pakaian lelaki di jemur di jemuran. Demikian pula ada kain lelaki yang di jemuran pula. Walau pakaian itu terlindung, tetapi karena Lasa harus membersihkan tempat itu, ia bisa tahu persis bahwa itu adalah pakaian lelaki yang masih basah.
“Aku tidak boleh berpikiran buruk……!” Tepis Lasa atas pikirannya sendiri.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

40 menit ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

3 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

4 hari ago