Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(686)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.
Nyi Tumenggung masih ingin Ki Tumenggung untuk berusaha mencari tahu keberadaan anaknya itu.
“Kau juga tahu Nyi…..! Sudah berapa puluh wanita ia singgahi. Dan juga banyak padepokan ia kunjungi dan Pajang ini luas. Aku harus ke mana juga tidak tahu tujuan. Yakinlah anakmu pasti pulang seperti biasanya…..!” Dalih Ki Tumenggung Mayang.
“Aku juga tidak tahu, apakah bapaknya dulu ketika muda juga seperti itu….!” Berkata Nyi Tumenggung Mayang sambil bersungut.
Namun Ki Tumenggung Mayang justru tertawa.
“Ha ha ha ha……, larinya kok terus ke sana. Wanita satu-satunya yang aku kenal hanya putri Ki Pemanahan yang paling cantik…..! Ha ha ha ha ha…..!” Seloroh Ki Tumenggung Mayang.
“Aaah mbuuuh……!” Sahut Nyi Tumenggung Mayang yang kemudian pergi.
Petang menjelang malam itu, Raden Pabelan memang masih di bangsal keputren. Ia benar-benar merasa puas bersama Gusti Putri Sekar Kedaton. Sudah banyak wanita ia singgahi, namun tidak seperti ketika bersama Gusti Putri Sekar Kedaton. Demikian pula Gusti Putri Sekar Kedaton yang sama sekali belum pernah mereguk manisnya madu asmara. Ia benar-benar terbuai oleh lelaki yang baru dikenalnya itu.
“Apakah selama ini tidak ada yang curiga atas keberadaan-ku, Gusti Putri……?” Bertanya Raden Pabelan.
“Menurut Bibi tidak ada yang pernah menanyakan. Hanya Bibi seorang yang tahu…..!” Jawab Gusti Putri Sekar Kedaton yang hanya menerima laporan dari abdi keputren setengah baya.
“Syukurlah….., tetapi setelah ayam jago berkokok nanti pagi-pagi sekali Pabelan ingin pulang dahulu dan malamnya akan berkunjung ke mari lagi…..!” Berkata Raden Pabelan.
Gusti Putri Sekar Kedaton terdiam sejenak, namun kemudian katanya; “Baiklah Raden….., tengoklah ayah ibumu dan kemudian nanti malam datang-lah lagi. Biar aku atur dengan Bibi agar tidak ada yang tahu…..!”
Sementara itu di tempat tinggal Senopati Njeron Beteng telah berkumpul lima orang. Senopati Njeron Beteng beserta seorang lurah prajurit kepercayaannya dan Senopati Telik Sandi beserta lurah prajurit dan seorang prajurit sandi kepercayaannya pula.
“Hanya kita berlima yang tahu rencana kita ini…..!” Senopati Njeron Beteng mengawali pembicaraan.
“Pencuri itu harus kita tangkap namun jangan sampai membuat gaduh….!” Lanjut Senopati Njeron Beteng setelah semua tahu permasalahannya.
“Kita semua tahu siapa sebenarnya Raden Pabelan itu. Lelaki yang telah memakan korban banyak wanita. Kami tidak rela jika Gusti Putri Sekar Kedaton menjadi korban berikutnya….!” Lanjut Senopati Njeron Beteng.
“Kita membagi tugas…..! Aku bersama Senopati Telik Sandi akan ke bangsal Gusti Putri. Kau Ki Lurah berdua mengawasi kami tak jauh dari kami berasa. Dan kau prajurit sandi menahan agar dua orang prajurit jaga tetap di gardu jaga…..!” Perintah Senopati Njeron Beteng jelas.
“Baiklah kami mengerti, Gusti Senopati…..!” Jawab Lurah prajurit.
“Pabelan kita hadapi berdua, jangan sampai kitalah yang menjadi korban karena ilmu lelaki itu lebih tinggi dari kita…..!” Berkata Senopati Telik Sandi.
“Dan kau Ki Lurah berdua harus segera terlibat jika kami berdua mengalami kesulitan…..!” Berkata Senopati Njeron Beteng.
Mereka berlima benar-benar mematangkan rencana agar tidak gagal. Mereka berlima adalah orang-orang berilmu tinggi. Seorang senopati njeron beteng pasti seorang yang pilih tanding karena bertanggung jawab atas keamanan kawasan keraton. Ia terpilih menjadi seorang senopati njeron beteng yang mendadar adalah Kanjeng Sultan Hadiwijaya sendiri. Bahkan ia merupakan seorang yang ilmunya paling tinggi daripada para senopati yang lain. Sedangkan Senopati Telik Sandi adalah seorang yang memiliki pengalaman yang luas dan tentu saja pasti juga berilmu tinggi. Ia telah berpengalaman di berbagai medan pertempuran. Sedangkan dua orang lurah prajurit adalah dua orang andalan dari dua orang senopati tersebut. Jika suatu saat ada seorang senopati yang purna tugas, dua orang lurah prajurit itu berkesempatan besar untuk menggantikannya.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Kunjungi pula situs saya di Youtube. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…