Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#710

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(710)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Kabar tentang kegagalan pasukan Pajang mengawal Ki Tumenggung Mayang segera tersebar luas. Namun yang lebih menjadi perbincangan adalah campur tangan Mataram dalam pembebasan Ki dan Nyi Tumenggung Mayang. Yang dibesar-besarkan adalah sikap berontak dari Panembahan Senopati. Mereka yang tidak suka akan keberadaan Mataram semakin menyudutkan dan menyalahkan Panembahan Senopati yang dinilai anak yang tak tahu diuntung oleh Kanjeng Sultan Hadiwijaya yang telah mengangkat sebagai putranya. Bahkan telatah Mentaok pun telah diberikannya. Namun balasan dari Jebeng Sutawijaya itu adalah selalu berontak terhadap Pajang. Penilain yang menyudutkan Panembahan Senopati dan Mataram itu yang selalu didengungkan di antara para senopati maupun para prajurit bahkan juga orang kebanyakan. Dengan demikian, anti pati terhadap Panembahan Senopati dan Mataram semakin meluas di Pajang.
Menghadang pasukan Pajang yang mengawal Ki dan Nyi Tumenggung Mayang adalah bukti nyata bahwa Mataram berontak terhadap Pajang.
“Siapakah yang bisa membujuk Kanjeng Sultan agar segera menggempur Mataram…..?” Berkata salah seorang senopati.
“Aku jamin, dalam sehari pasukan Pajang sudah bisa meluluh-lantakkan Mataram…..!” Sahut yang lain.
“Jika diberi kesempatan, aku sanggup menghadapi Jebeng Sutawijaya. Ia yang katanya berhasil membunuh Harya Penangsang karena dibantu oleh Ki Penjawi dan Pemanahan. Hanya kebetulan ia yang melontarkan tombak Kiai Plered…..!” Sesumbar salah seorang senopati.
“Sepeninggal Pemanahan, tidak ada lagi orang Mataram yang bisa diandalkan, Ki Juru Martani sudah pikun…..!” Sahut yang lain
“Menurut prajurit telik sandi, pasukan pengawal Mataram tidak lebih dari delapan ratus orang. Sedangkan Pajang bisa menyiapkan prajurit puluhan ribu…..!” Berkata yang lain lagi.
“Tetapi kelicikannya yang tak tertandingi. Pasukan pengawal Tumenggung Mayang gagal juga karena kelicikan gerombolan dari Mataram yang mencegat. Mereka menghujani anak panah dari balik pepohonan. Mereka tidak berani beradu dada. Kasihan Senopati Wirajaya yang menjadi korban kelicikan orang-orang Mataram…..!” Sahut senopati yang lain lagi.
Perbincangan yang menyudutkan Mataram dan Panembahan Senopati semakin meluas.

Sementara itu, hari itu perjalanan rombongan Ki Dhandhang Wisesa lancar sampai di Mataram. Ki Sura Patil dan para pengikutnya juga mengantar sampai di Mataram. Demikian juga dengan Ki dan Nyi Singa Dangsa beserta para pengikutnya. Mereka ikut berbangga karena ikut menjadi bagian dari para pengawal Mataram.
Bukit Tidar dan Lembah Merapi Merbabu akan selalu menjalin kemitraan dengan Mataram. Sebelum kedatangan Panembahan Senopati ke kedua perguruan itu, kedua perguruan itu memang selalu diburu oleh prajurit Pajang. Dengan demikian, mereka sulit untuk dekat dengan Pajang. Mereka lebih memilih dekat dengan Mataram.
Panembahan Senopati dan Ki Juru Martani menyambut dengan gembira.
Nyi Tumenggung Mayang tak mampu membendung air mata keharuan.
Haru karena berhasil diselamatkan dari pengasingan dan haru bisa bertemu kembali dengan sang kakak yang telah lama tidak berkunjung ke Pajang.
Nyi Tumenggung Mayang tidak bisa membayangkan jika harus bertempat tinggal di Alas Roban.
Ki Juru Martani dan Panembahan Senopati pun tidak menanyakan tentang Raden Pabelan karena khawatir akan menggores luka hati Nyi Tumenggung Mayang kembali.
Untuk sementara Ki Tumenggung Mayang dan Nyi Tumenggung Mayang tinggal di Mataram.

Sementara itu, untuk beberapa waktu tidak terjadi gejolak di Pajang maupun di Mataram. Kanjeng Sultan Hadiwijaya masih mampu menahan diri untuk tidak segera menggempur Mataram. Namun demikian, bukan berarti bara kebencian para senopati di Pajang terhadap Mataram telah reda. Bahkan Adipati Kediri, kakak ipar Kanjeng Sultan Hadiwijaya pun ikut tersulut kebencian terhadap Mataram.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *