Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#712

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(712)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Dengan demikian, kedua pimpinan negeri itu sama-sama diuntungkan.
Sapi Pragola benar-benar dibawa ke Pati. Adipati Wasis Jayakusuma bangga dengan sapi pejantan yang sekarang sudah menjadi miliknya itu.
Para pemilik sapi di Pati berusaha untuk bisa mengawinkan sapi betina miliknya dengan sapi Pragola milik Kanjeng Adipati.
Begitu kondangnya sapi Pragola milik Adipati Wasis Jayakusuma tersebut sehingga dikemudian hari Adipati Pati Wasis Jayakusuma lebih dikenal dengan sebutan Adipati Pragola Pati.
Bahkan nama itu menjadi gelar dari Adipati Pati menjadi Adipati Pragola Pati.
Di kemudian hari, sapi-sapi dari Pati terkenal sampai ke berbagai negeri.

Sementara itu, kuda teji dari Adipati Pati yang telah menjadi milik Panembahan Senopati juga menjadi pejantan unggul bagi kuda-kuda di Mataram. Di kemudian hari kuda-kuda dari Mataram terkenal di berbagai negeri. Dan dikemudian hari pula pasukan berkuda dari Mataram menjadi pasukan yang tangguh. Karena kuda-kudanya yang tangguh pula.
Panembahan Senopati sangat senang dengan kuda miliknya tersebut. Kuda yang tak kalah tangguh dengan kuda Gagak Rimang milik Harya Penangsang dahulu.
Di Lipura arah selatan dari Kotagede ada padang rumput yang cukup luas. Panembahan Senopati sering memacu kudanya di padang rumput tersebut. Demikian pula para pengawal Mataram sering berlatih menunggang kuda di padang rumput Lipura tersebut.
Lipura sudah tidak terlalu jauh dari laut selatan. Tak jarang Panembahan Senopati setelah dari Lipura langsung ke Laut Kidul. Sekarang jika ke Laut Kidul tidak perlu menyusur sungai Gajah Wong kemudian sungai Opak, tetapi berkuda lewat Lipura.

Hubungan Panembahan Senopati dengan penguasa laut selatan telah berlangsung beberapa tahun.
Pada suatu ketika, sang penguasa Laut Kidul mengatakan hal yang sangat penting kepada Panembahan Senopati.
“Akan aku sampai kepada Kanjeng Panembahan yang selama ini masih aku tutupi. Sekarang sudah tiba saatnya untuk aku sampaikan….!” Berkata sang penguasa Laut Kidul dengan sungguh-sungguh.
“Apakah gerangan itu, Kanjeng Ratu…..? Sepertinya begitu penting….!”
Bertanya Panembahan Senopati.
“Panembahan jangan terkejut karena yang akan aku sampaikan ini juga berkaitan dengan hubungan kita, hubungan asmara yang selalu terjadi di antara kita…..!” Lanjut sang penguasa Laut Kidul.
Panembahan Senopati termangu dan belum mengerti arah dari kata-kata sang penguasa Laut Kidul tersebut.
“Sesungguhnya Panembahan, hubungan kita telah menghasilkan keturunan seorang anak lelaki. Anak tersebut masih menjelang remaja. Dan sekarang aku titipkan di kampung Praci. Aku tahu Panembahan pernah berkunjung ke dusun itu dan telah berkenalan dengan seorang gadis di sana. Ambillah anak itu dan bawalah ke Mataram sebagai salah satu putra Panembahan juga…..!” Berkata sang penguasa Laut Kidul.
Panembahan Senopati terkejut karena sang penguasa Laut Kidul tersebut tahu hubungannya dengan seorang perempuan di Praci. Walau itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Dan sudah lama Panembahan Senopati tidak mengunjunginya. Dan bahkan kini perempuan itu telah ditipi seorang anak lelaki. Tentu saja Panembahan Senopati tidak bisa menolak permintaan dari sang penguasa Laut selatan tersebut.
“Anak tersebut telah aku beri nama, namanya ialah Raden Rangga, Raden Rangga Samodra komplitnya…..!” Lanjut sang penguasa laut selatan.
“Baik Kanjeng Ratu…..! Sekarang juga akan aku jemput anak itu. Apakah anak itu tidak akan menolak…..?” Bertanya Panembahan Senopati.
“Wanita di Praci itu sudah tahu yang sesungguhnya, telah aku pesan supaya memberi pengertian kepada anak itu…..!” Lanjut sang penguasa laut selatan.
“Baiklah Kanjeng Ratu, sekarang juga aku akan berangkat…..!” Berkata Panembahan Senopati.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *