Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#714

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(714)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Wajah anak itu terlihat cerah. Ia kemudian menjawab dengan gembira.
“Yaaa…, aku senang…., aku senang….!”
“Baiklah jika demikian….! Nanti kita naik kuda itu…..!” Berkata Panembahan Senopati yang tak perlu membujuk anak itu untuk ikut ke Mataram. Dengan demikian, anak itu tidak akan merasa terpaksa ketika diajak ke Mataram.
Namun Tarsih sempat berbisik kepada Panembahan Senopati.
“Anak itu nakalnya bukan main. Perlu sabar dan telaten untuk membimbing anak itu…..!”
“Anak yang nakal itu biasanya pintar dan cerdas…..!” Dalih Panembahan Senopati.
“Boleh mendekat ke kuda, tetapi kuda itu jangan sampai terkejut. Dekati dengan lembut…..!” Berkata Panembahan Senopati yang berusaha akrab dengan anak itu.
Rangga yang kemudian disebut Raden Rangga itu benar-benar mendekat ke kuda dengan pelan. Bahkan kemudian ia membelai kuda itu. Kuda pun menoleh seakan ingin tahu siapa yang membelai. Kuda seakan menerima belaian itu dengan senang.
Raden Rangga sungguh senang bisa mengelus kuda yang tinggi besar dan bagus itu. Tidak seperti kuda-kuda yang pernah ia lihat di pasar. Bahkan pelana dan hiasannya pun bagus pula.
“Lha simbok mana kok tidak pulang bersama kamu…..?” Bertanya Tarsih kepada Raden Rangga.
“Tadi baru mencari umbi dan kemudian akan tinggal karena aku mendengar derap kuda menuju ke rumah ini…..!” Dalih Raden Rangga.
“Ya sudah….., sekarang kamu mandi dan kemudian makan…..!” Bujuk Tarsih.
“Nanti saja…., baru lihat kuda ini…..!” Elak Raden Rangga.
“Jika kau ingin naik kuda, harus mandi dan makan dulu…..!” Panembahan Senopati yang kemudian membujuk Raden Rangga.
“Yaa…., aku mau mandi dan makan…..!” Seru Raden Rangga gembira karena benar-benar akan diajak naik kuda.

Panembahan Senopati dan Tarsih kemudian berbincang. Bahwa dalam mimpinya, Tarsih merasa didatangi Kanjeng Ratu Kidul yang mengatakan bahwa Raden Rangga akan diboyong ke Mataram. Namun ia tidak menduga akan secepat ini. Dan ia tidak menduga akan kedatangan tamu agung dari Mataram yang ia kira telah melupakannya.
“Ketahuilah bahwa tangungjawab sebagai seorang Panembahan di Mataram tidaklah ringan. Aku tidak bisa setiap saat meninggalkan Mataram seperti dahulu…..!” Panembahan Senopati berdalih.
“Yaaa Sinuhun….., Tarsih memahami hal itu dan tidak ingin membuat Kanjeng Sinuhun menjadi repot…..!” Berkata Tarsih.
“Syukurlah jika kau memahami…..!” Berkata Kanjeng Panembahan Senopati.
Beberapa saat kemudian, terlihat Simbok – ibu dari Tarsih terlihat tertatih pulang dari ladang.
Panembahan Senopati yang tahu diri kemudian bergegas menyongsong yang dipanggil Simbok itu.
“Oooh Raden….., jangan repot-repot. Biarlah saya berjalan sendiri…..!” Berkata Simbok.

Mereka kemudian berbincang di emperan rumah yang sederhana itu.
“Den Mas Rangga memang nakal, tetapi begitu pengertian terhadap orang tua seperti saya ini. Ia selalu menolong aku…..!” Berkata Simbok.
“Sebentar lagi akan aku ajak ke Mataram, Mbok….!” Berkata Panembahan Senopati.
“Kami akan merasa sepi tanpa Den Mas Rangga…..!” Berkata Simbok.
“Jika demikian, suatu saat kalian akan aku boyong ke Mataram…..!” Berkata Panembahan Senopati.

Raden Rangga terlihat ceria karena akan diajak naik kuda. Kuda yang tinggi besar dan bagus. Ia pun telah mandi dan makan.
Demikian pula Panembahan Senopati juga telah menikmati hidangan nasi pari gaga lauk lodeh lombok ijo. Lauk yang tidak pernah ia jumpai di Mataram selama ini.

Sore hari itu, Raden Rangga benar-benar naik kuda teji dan bersiap meninggalkan dusun Praci yang selama ini ia tinggali.
“Emak dan Simbok harus menyusul Rangga besuk….!” Berkata Raden Rangga.
“Baiklah, Emak dan Simbok akan segera menyusul-mu. Kau jangan nakal di Mataram Ngger….!” Pesan Tarsih yang selama ini ia anggap sebagai orang tuanya sendiri.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

6 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

2 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#868

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…

4 hari ago