Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#725

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(725)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Tanggung bagi Panembahan Senopati untuk segera menghentikan latihan. Paling tidak menyelesaikan satu putaran yang lebih dari sepuluh loncatan. Panembahan Senopati sempat melirik siapa yang datang. Apakah mereka pengawal dari Mataram sendiri. Panembahan Senopati berkeriput jidatnya. Sepertinya ia telah mengenal kedua orang itu. Sambil memacu kudanya untuk meloncat halang rintang, Panembahan Senopati ingin meyakinkan penglihatannya.
“Heeem benar, mereka Ki Wuragil dan Ki Wilamarta dari Pajang. Ada apa mereka…..?” Batin Panembahan Senopati.
Namun setelah tahu yang datang adalah utusan dari Pajang, Panembahan Senopati muncul isengnya. Setelah satu putaran, Panembahan Senopati sengaja menambah lagi putarannya. Kuda dipacu lebih cepat dan kemudian kuda meloncat halang rintang dua belas rintangan dengan mulus.

Sementara itu, Ki Wuragil di pinggir padang rumput menggerutu tak habis-habisnya. Ia merasa disepelekan oleh Panembahan Senopati.
“Gila benar Jebeng Sutawijaya itu. Mestinya ia tahu kalau kita datang. Tetapi mengapa tidak segera menemui kita…..?”
“Ya kita tunggu saja, mungkin saja ia tidak tahu…..!” Sahut Ki Wilamarta.
“Tidak mungkin kalau dia tidak tahu. Tadi aku lihat ia sempat memandang ke arah kita. Tetapi malah berputar lagi….!” Sanggah Ki Wuragil.
“Kita tunggu saja, tak perlu kita marah kepada diri sendiri….!” Saran dari Ki Wilamarta.
“Kita ini utusan raja, Kanjeng Sultan Hadiwijaya di Pajang, tetapi sepertinya disepelekan. Kita tidak usah turun dari kuda. Tak pantas kita turun dari kuda untuk menemui anak tak tahu diri. Pantas saja Rangga anak nakal itu tak tahu unggah ungguh. Ternyata bapaknya yang tidak bisa mengajar anaknya…..!” Gerutu Ki Wuragil yang memang mudah marah itu.
Ki Wilamarta diam tak menyanggah. Ia juga mulai tidak sabar karena Panembahan Senopati menambah lagi putarannya.

Sementara itu, Panembahan Senopati juga membatin, mengapa dua orang dari Pajang itu tidak mendekat ke tempat kuda-kuda ditambatkan. Di sana kelihatan ada pondok yang bisa untuk menerima tamu. Tetapi kedua orang itu tetap duduk di punggung kuda di tepi padang rumput.
Namun setelah tiga putaran, Panembahan Senopati mendekati dua orang dari Pajang dengan memacu kudanya dan kemudian tiba-tiba berhenti tepat di depan dua orang itu. Begitu tiba-tiba sehingga kudanya sampai mengangkat kaki depannya tinggi-tinggi sambil meringkik.
Ki Wuragil sungguh tidak senang dengan sikap dari Panembahan Senopati itu.
“Selamat datang, Paman berdua. Pasti jauh-jauh dari Pajang…..!” Sapaan Panembahan Senopati tanpa turun dari kudanya.
Ki Wuragil yang sudah terbawa amarah sejak di Kotagede karena tingkah Raden Rangga. Ditambah lagi merasa disepelekan karena tidak segera ditemui menjawab dengan ketus.
“Kami ini utusan seorang raja besar di Pajang. Mengapa kau tidak turun dari kuda…..?”
Panembahan Senopati terkejut dengan kata-kata Ki Wuragil yang keras dan dengan nada marah itu. Lebih lagi menyinggung harga diri hanya karena ia tidak turun dari kuda. Sedangkan Panembahan Senopati sendiri juga tidak mau direndahkan harga dirinya.
“Tetapi mengapa kalian sejak tadi juga tidak turun dari kuda. Aku tuan rumah, kalian adalah tamu yang seharusnya juga mengerti…..!” Jawab Panembahan Senopati tak mau direndahkan harga dirinya.
“Kami ini utusan raja besar, tak ubahnya Kanjeng Sultan Hadiwijaya sendiri yang hadir…..!” Sanggah Ki Wuragil lebih keras.
“Mengapa seorang utusan saja sampai mempermasalahkan turun dari kuda atau tidak. Jika tidak butuh aku, aku juga tidak mengundang kalian…..!” Sanggah Panembahan Senopati tak kalah keras.
Ki Wilamarta yang mengalami kesulitan untuk menengahi kedua orang yang sudah tersulut amarah tersebut.
“Sudahlah Adi, nanti justru perintah dari Kanjeng Sultan tidak tersampaikan……!” Bisik Ki Wilamarta kepada Ki Wuragil.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *