Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#742

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(742)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Raden Rangga terdiam sejenak, namun kemudian ia berkata.
“Baik Eyang….., Rangga harus berganti pakaian. Besuk Rangga ingin ke sini lagi, Eyang…..!”
“Kau juga harus belajar di sanggar. Setelah itu kau boleh ke tempat ini lagi…..!” Berkata Ki Juru Martani.
Raden Rangga tak ingin berbantah dengan Eyangnya – Ki Juru Martani. Namun ia tidak menjawab.

Pagi itu Raden Rangga benar-benar kembali ke Mataram bersama Ki Juru Martani. Ia sama sekali tidak mengatakan apapun tentang kejadian di Kalasan. Seakan ia tak merasa bersalah walau telah mengakibatkan meninggalnya seseorang dan yang lain terluka parah. Ki Juru Martani pun tidak mengusik kejadian itu.

Dalam pada itu, Panembahan Senopati akan ikut melatih para pengawal Mataram untuk bermain kuda. Tidak hanya sekedar melatih menunggang kuda, tetapi juga ingin memberi contoh bertempur sambil mengendarai kuda. Seperti dahulu ketika ia masih remaja seusia Raden Rangga yang sekarang. Ia berlatih berkuda seorang diri di alun-alun belakang keraton Pajang. Bahkan, dikemudian hari, keterampilannya mengendalikan kuda sangat berguna ketika bertempur melawan Harya Penangsang. Ia berhasil melontarkan tombak Kiai Plered sehingga usus Harya Penangsang terbuai keluar sehingga membuatnya tewas.
Panembahan Senopati ingin memberikan contoh bagaimana menyerang dan bertahan dari atas kuda.
Setelah para pengawal Mataram yang berjumlah enam belas orang itu berkumpul, Panembahan Senopati kemudian memberi wejangan. Mereka bukan baru pertama kali itu berlatih, tetapi di waktu sebelumnya pernah berlatih pula. Sehingga tidak harus dimulai dari awal.
“Lihatlah bagaimana aku bermain kuda. Untuk selanjutnya kalian berlatih sendiri dengan didampingi oleh para pekatik yang juga sebagai pelatih…..!” Berkata Panembahan Senopati.

Panembahan Senopati kemudian memberi contoh. Mula-mula ia berkuda mengelilingi padang rumput seperti biasa. Pada putaran yang kedua ia pacu dengan kencang. Pada putaran yang ketiga, ia berdiri di atas punggung kuda seperti yang dilakukan oleh Raden Rangga sebelumnya. Ia lakukan seperti itu agar para pengawal tahu bahwa berdiri di atas panggung kuda bisa dipelajari. Pada putaran berikutnya, ia memacu kudanya untuk melewati halang rintang seperti yang dilakukan Raden Rangga sebelumnya pula. Yang dilakukan oleh Panembahan Senopati pun mulus tanpa gagal sekalipun.
Para pengawal Mataram kagum akan keterampilan Panembahan Senopati mengendalikan kudanya. Walaupun ia sudah sering mendengar tentang kehebatan Panembahan Senopati, tetapi baru kali ini ia melihat secara langsung.
“Kalian pun bisa melakukan hal seperti itu jika tekun berlatih…..!” Berkata Panembahan Senopati setelah ia menepi menghampiri para pengawal itu. Ia pun kemudian memberi banyak petuah sambil memberi kesempatan kudanya untuk beristirahat sejenak.

Berikutnya Panembahan Senopati ingin bermain tombak. Ia membawa sepuluh batang tombak di punggung kuda.
“Lihat apa yang akan aku lakukan…..!” Pinta Panembahan Senopati.
Di sekeliling padang rumput itu memang telah dipasang beberapa sasaran yang terbuat dari batang pisang yang dibalut ijuk.
Panembahan Senopati kemudian kembali memacu kudanya berkeliling padang rumput. Pada putaran yang kedua, ia mulai memperagakan bermain tombak. Sambil memacu kudanya, ia melontarkan tombak ke arah sasaran yang pertama. Tombak pun menancap tepat di sasaran. Para pengawal yang kagum tanpa diaba-aba kemudian bertepuk tangan.
Panembahan Senopati selanjutnya melontarkan tombak ke sasaran yang kedua, ketiga, keempat sampai yang kesepuluh. Semuanya tepat menancap di sasaran dan tak satupun meleset. Mereka kembali bertepuk tangan, kali ini lebih panjang.
“Kalian pun bisa melakukan seperti itu jika kalian tekun berlatih…..!” Berkata Panembahan Senopati untuk memberi semangat kepada mereka.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Sejarah Perkembangan Nanoteknologi: Dari Konsep ke Realitas

Konsep Awal Nanoteknologi Pada tahun 1959, seorang fisikawan terkemuka, Richard Feynman, mengemukakan gagasan revolusioner mengenai…

3 jam ago

Nanoteknologi: Revolusi di Skala Atom

Apa Itu Nanoteknologi? Nanoteknologi merupakan salah satu bidang ilmu yang berfokus pada manipulasi dan pengembangan…

4 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

17 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

4 hari ago