Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#746

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(746)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Malam itu Panembahan Senopati tidak singgah di Lipura, tetapi langsung ke pantai selatan.
Panembahan Senopati tidak menemui kesulitan untuk segera sampai di pantai selatan. Belum tengah malam ketika ia sampai di tempat itu.
Setelah menambatkan kuda, ia segera menuju ke batu cadas yang biasa ia pergunakan untuk ber-samadi. Angin dingin menggigit bertiup kencang. Namun dinginnya malam ia abaikan.
Ia duduk bersila dengan menghadap ke laut lepas.
Panembahan Senopati masih ingat pesan dari sang putri, bahwa jika ada perkembangan keadaan bisa bertemu setiap saat di tempat itu.
Sedikit menjelang tengah malam, dari arah tengah laut terlihat ombak yang cukup tinggi. Sayup-sayup terdengar gemerincing suara klinting. Panembahan Senopati sudah hafal dengan tanda-tanda seperti itu. Bahwa sebentar lagi seseorang yang ia harapkan akan segera tiba.
Benar saja, sesaat kemudian sebuah kereta kuda tanpa kusir segera merapat ke tempat batu cadas itu.
Seorang wanita cantik jelita terlihat melayang dan kemudian berdiri di samping Panembahan Senopati duduk bersila.
Panembahan Senopati pun segera menyambut dengan caranya. Tanpa banyak berbincang ketika seorang pria muda dan tampan bertemu dengan seorang wanita cantik jelita.
Setelah beberapa saat saling melepas rindu, mereka kemudian duduk berdampingan.
“Bulan belum bulat, tetapi Panembahan telah hadir di sini, pasti ada perkembangan keadaan…..!” Tebak wanita cantik jelita tersebut.
“Benar…..! Pajang benar-benar akan menyerang Mataram. Bahkan waktu telah ditentukan, tiga pekan lagi…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Heeee….! Kanjeng Sultan Hadiwijaya benar-benar tega kepada putra sendiri….?” Bertanya wanita cantik jelita itu.
“Demikianlah laporan yang kami terima dan laporan itu bisa kami percaya…..!” Jawab Panembahan Senopati.
“Apakah rencana yang sudah pernah kita perbincangkan dahulu sudah ditindaklanjuti…..?” Bertanya wanita cantik jelita itu.
“Sebagian sudah kami tindaklanjuti, di dusun Kali Bulus, di sungai yang bermuara ke kali Opak sudah kami mulai…!” Jawab Panembahan Senopati.
“Bagus…..! Dalam waktu dekat aku akan ke puncak Merapi…..!” Berkata wanita cantik jelita tersebut.
Beberapa waktu keduanya berbincang tentang rencana penyerbuan pasukan Pajang ke Mataram.
Panembahan Senopati berbesar hati karena wanita cantik jelita tersebut bersedia untuk membantu dengan caranya.
Namun Panembahan Senopati kemudian mengalihkan perbincangan. Panembahan Senopati menceritakan tentang ulah dari Raden Rangga Samodra yang sulit dikendalikan. Dan sudah beberapa orang yang menjadi korban dari keusilan dari anak itu. Korban yang meninggal dan terluka parah. Belum lagi keusilan-keusilan lain yang sering membuat repot banyak orang. Dan bahkan yang terakhir, baru saja terjadi yang menimpa Panembahan Senopati sendiri.
Panembahan Senopati kemudian menceritakan kejadian yang baru saja terjadi sehingga benteng batu bata sampai ambrol.
“Heee….., sampai sedemikian ulah dari anak itu…..?” Bertanya wanita cantik jelita tersebut.
“Benar sang putri…..! Aku khawatir jika keberadaan Rangga akan mengacaukan rencana yang telah kita susun. Kami tidak mungkin akan selalu mengawasi anak itu. Kami tentu akan disibukkan oleh persiapan pasukan…..!” Lanjut Panembahan Senopati.
Wanita cantik jelita tersebut terdiam beberapa saat. Sesungguhnya ia berharap, anak itu nantinya bisa membantu perkembangan Mataram. Tetapi ia memahami kesulitan yang dihadapi oleh Panembahan Senopati tersebut.
“Akan aku ambil anak itu…..!” Tiba-tiba wanita cantik jelita tersebut mengambil keputusan.
Panembahan Senopati masih tercenung mendengar keputusan dari wanita yang cantik jelita itu untuk mengambil Raden Rangga Samodra.
Namun ia belum tahu bagaimana caranya.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *