Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#752

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(752)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Ki Dandang Wisesa dan Ki Karep Kariya memimpin latihan olah kanuragan itu. Ki Ageng Giring dan Ki Demang Karanglo ikut mendampingi mereka. Para pengawal Mataram sangat bersemangat mengikuti latihan. Mereka tak rela jika Alas Mentaok yang kini telah menjadi sebuah negari akan diserbu oleh pasukan dari manapun.
“Sedumuk bathuk senyari bumi……!” Berkata Ki Ageng Giring dalam suatu kesempatan. Maksudnya adalah, walau hanya sejengkal tanah akan dibela sampai titik darah penghabisan. Apalagi sebuah negeri, harus dipertahankan bersama.
Mereka bertekad mempertahankan negeri yang baru berkembang ini dengan bertaruh nyawa.
Hari itu hampir sehari penuh mereka berlatih olah kanuragan. Bahkan juga berlatih olah senjata. Dengan bambu tumpul mereka berlatih pedang. Dengan tongkat kayu tumpul mereka berlatih tombak. Namun setelah menjelang petang mereka beristirahat.

Pagi hari itu Panembahan Senopati dan Ki Juru Martani telah berangkat ke Kali Bulus. Mereka ingin mengetahui sampai sejauh mana pekerjaan di sana. Apakah sesuai dengan yang dilaporkan oleh seorang pengawal kemarin.
Ki Singa Dangsa dan Ki Sura Patil menyambut gembira atas kedatangan Panembahan Senopati dan Ki Juru Martani.
Panembahan Senopati dan Ki Juru Martani benar-benar kagum karena pekerjaannya telah jauh dari yang mereka perkirakan.
“Begitu cepat pengerjaannya Ki Singa dan Ki Sura…..!” Berkata Panembahan Senopati setelah mereka saling berkabar keselamatan.
“He he he he….., bagi mereka ini pekerjaan yang ringan dan menyenangkan, Kanjeng…..!” Jawab Ki Singa Dangsa.
“Terimakasih Ki Singa dan Ki Sura…..! Kali ini aku bawakan oleh-oleh dari Mataram. Silahkan diturunkan dari punggung kuda…..!” Berkata Panembahan Senopati.
Panembahan Senopati dan Ki Juru Martani memang hanya berdua, namun dengan tiga kuda. Kuda yang satu penuh dengan muatan.
“He he he he……! Terimakasih Kanjeng Panembahan…..!” Berkata Ki Singa Dangsa.
Beberapa orang yang sedang beristirahat itu kemudian diminta untuk menurunkan beban di punggung kuda.
“Silahkan dibuka dan kita akan makan siang bersama…..!” Berkata Ki Juru Martani yang memang sudah saatnya untuk beristirahat dan makan siang.

Siang itu mereka bergembira ria karena kunjungan dua orang petinggi Mataram. Terlebih siang itu makan bersama dengan lauk gudeg gori dengan ayam yang cukup banyak. Mereka merasa makan siang kali itu sungguh sangat lezat. Mereka belum pernah merasakan kelezatan masakan seperti saat itu.
“He he he he……., apakah seperti ini yang dinamakan masakan keraton…..? Kok berbeda sekali dengan masakan Tidar…..!” Seloroh Ki Singa Dangsa.
“Ya karena kalian sedang benar-benar lapar. Orang lapar itu makan apapun pasti terasa enak…..!” Dalih Ki Juru Martani.
“Tetapi kali ini benar-benar lain, Ki Juru……!” Ki Sura Patil yang menimpali.

Ki Juru Martani kemudian mengatakan bahwa ia telah menerima laporan prajurit sandi yang berada di Pajang. Bahwa pasukan Pajang telah meninjau tempat yang direncanakan sebagai tempat pesanggrahan – berkemah. Yakni di Kemuda di pinggir kali Wedi.
Mereka kemudian berembug bagaimana jika tempat itu juga bisa menjadi sasaran.
“Tempat ini besuk atau lusa sudah selesai Ki Juru. Kita bisa beralih ke hulu kali Wedi…..!” Usul Ki Sura Patil.
“Baik…..! Sepertinya masih ada waktu sampai saatnya pasukan Pajang tiba. Besuk bisa kalian kerjaan. Sekarang marilah kita tinjau…..!” Berkata Panembahan Senopati yang tidak ingin terlambat persiapannya.

Empat orang, Ki Juru Martani, Panembahan Senopati, Ki Sura Patil dan Ki Singa Dangsa kemudian meninjau aliran kali Wedi di sebelah timur sungai di Kali Bulus.
Setelah naik turun menyusur kali Wedi, mereka mendapatkan tempat yang cocok untuk dikerjakan.
“Di sini cocok, besuk bisa mulai dikerjakan, Paman…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Baik Kanjeng….., besuk kita kerjakan….!” Jawab Ki Sura Patil.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

11 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

4 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

5 hari ago