Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#753

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(753)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Setelah memberikan beberapa pesan, Ki Juru Martani dan Panembahan Senopati segera minta diri.
“Setiap ada perkembangan akan kami kabarkan…..!” Berkata Panembahan Senopati sebelum meloncat ke punggung kuda.

Sementara itu, di Pajang telah mulai berdatangan pasukan dari kademangan di sekitar Pajang. Mereka akan bergabung dengan pasukan Pajang yang besar. Telah diterima kabar pula bahwa pasukan dari Purabaya telah akan berangkat menuju Pajang pada hari ini pula. Adipati Rangga Jumena yang juga bernama Pangeran Timur telah mempersiapkan pasukan yang cukup besar, kurang lebih lima ribu prajurit. Beberapa kadipaten di sekitar Purubaya telah ikut bergabung dengan pasukan itu. Namun Adipati Rangga Jumena tidak ikut menyertainya. Pasukan besar itu dipimpin oleh seorang senopati yang berilmu tinggi.
Telah berangkat pula pasukan dari Jipang walau jumlahnya tidak terlalu banyak, sekitar limaratus prajurit. Ada dendam tersendiri bagi para prajurit Jipang terhadap Mataram. Mereka masih belum bisa menerima gugurnya Harya Penangsang dan juga Ki Patih Mantaun saat lampau. Mereka meyakini gugurnya mereka karena kelicikan dari Ki Juru Martani dan Danang Sutawijaya yang sekarang bergelar Panembahan Senopati.
Walau jumlahnya tidak terlalu banyak, namun mereka adalah para prajurit pilihan.
Besuk akan berdatangan pula pasukan dari Demak, dari Jepara dan juga dari Kudus.
Pasukan Pajang sendiri telah bersiap tak kurang dari sepuluh ribu prajurit. Pasukan yang besar jika di bandingkan dengan pasukan Mataram yang tidak lebih dari seribu pengawal.
Para senopati Pajang telah merencanakan, dalam sehari mereka akan bisa menggulung pasukan Mataram. Dan kemudian pasukan itu akan menduduki Mataram sampai Mataram benar-benar dikuasai. Seluruh nayaka praja Mataram nantinya semua akan digantikan dari Pajang dan kadipaten-kadipaten yang mendukung. Demikian pula seluruh prajurit atau pengawal Mataram nantinya akan digantikan dari Pajang. Dan menurut perhitungan mereka, rencana itu akan mudah untuk bisa diwujudkan. Bahkan diam-diam, para senopati yang tidak senang kepada Mataram akan menghabisi seluruh petinggi Mataram. Tak terkecuali Panembahan Senopati, Ki Juru Martani dan yang lainnya.
“Jangan sampai ada duri dalam daging dalam pemerintahan Mataram nantinya…..!” Berkata salah seorang senopati Pajang.
“Sesungguhnya pasukan gabungan nanti itu terlalu besar jika dibandingkan dengan pasukan Mataram…..!” Berkata seorang senopati yang lain lagi.
“Mungkin saja nantinya sebagian besar dari kita akan diminta untuk tetap tinggal di Mataram. Bahkan dengan keluarga kita nantinya…..!” Sahut yang lain.
Dalam pada itu, prajurit yang telah meninjau tempat pesanggrahan nantinya telah melaporkan. Bahwa tempat itu sangat cocok untuk berkemah pasukan yang besar. Tempatnya terbuka dan berpasir, namun dekat sungai yang airnya jernih dan tidak terlalu besar. Yakni di sebelah barat kali Wedi. Di tempat yang terbuka seperti itu tidak mungkin akan mendapat gangguan dari lawan. Dengan dekat dengan sungai, berbagai keperluan menjadi mudah.
“Beberapa bregada prajurit harus mendahului untuk membuat kemah yang jumlahnya cukup banyak…..!” Perintah seorang senopati.
“Yaa….., besuk pagi-pagi sekali akan berangkat lima bregada prajurit untuk membuat kemah dan berbagai kelengkapan…..!” Sahut salah seorang senopati yang telah diberi tanggung jawab.
“Tempat itu tak jauh dari kademangan Taji…..!” Sahut senopati yang lain yang pernah lewat dekat tempat yang disebutkan tadi.
“Aku telah mendengar bahwa Kanjeng Sultan sendiri yang akan memimpin pasukan besar nantinya…..!” Sela salah seorang senopati yang ikut berbincang.
“Yang aku dengar pula, nantinya Kanjeng Sultan akan naik gajah perang. Jika Kanjeng Sultan sudah naik gajah, tak akan ada seorang pun yang berani melawan…..!” Sahut yang lainnya.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *