Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#757

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(757)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Mereka masih beberapa saat berbincang untuk mematangkan gelar perang yang akan diterapkan. Setiap bregada telah memiliki tugas dan tempat masing-masing. Setiap bregada dipimpin oleh seorang lurah prajurit. Sedangkan beberapa bregada dipimpin oleh seorang senopati. Senopati Agung dipegang oleh Panembahan Senopati sendiri. Senopati Agung didampingi para senopati pengapit. Di antara senopati pengapit adalah Raden Gagak Baning, Ki Dandang Wisesa, Ki Karep Kariyo. Sebagai penasehat adalah para sesepuh, mereka adalah Ki Juru Martani, Ki Ageng Giring dan Ki Demang Karanglo.
“Malam ini perlengkapan dapur telah kami kirim ke Randu Gunting…..!” Berkata Ki Demang Karanglo.
“Terimakasih Ki Demang, perlengkapan dapur adalah kelengkapan utama bagi setiap perkemahan….! Tanpa perlengkapan dapur, semua akan macet….!” Berkata Panembahan Senopati.
“Warga Karanglo telah siap membantu segala keperluan pasukan. Beberapa warga dari Kademangan Kalasan di sekitar Randu Gunting juga telah menyatakan kesediannya……!” Lanjut Ki Demang Karanglo.
“Terimakasih Ki Demang, semoga semua bisa berjalan dengan lancar…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Pasukan berkuda juga sudah siap di alun-alun selatan, Kanjeng…..!” Berkata senopati pasukan berkuda yang oleh Panembahan Senopati diberi gelar Raden Kuda Pangarsa.
“Terimakasih Senopati…..! Pasukan berkuda harus siap siaga setiap saat….!” Jawab Panembahan Senopati.
“Daulat Kanjeng…..!” Jawab Raden Kuda Pangarsa singkat.
Beruntung bagi Mataram karena dahulu mendapat kuda bibit unggul dari Adipati Pati. Saat itu kuda ditukar dengan seekor sapi unggul dari Mataram. Dan sapi itu sekarang telah berkembang menjadi sapi-sapi unggulan di Pati.
Dengan demikian, pasukan berkuda dari Mataram itu dapat diandalkan. Mereka juga sudah menyiapkan lembing dan tombak di punggung kuda masing-masing yang lebih dari cukup.
Sedangkan Raden Gagak Baning akan memimpin sendiri pasukan panah yang telah digemblengnya. Dengan ketekunan dan berlatih tidak mengenal jemu dan lelah, akhirnya terbentuk pasukan panah yang handal pula. Bahkan banyak dari antara mereka adalah para wanita. Bidikan para wanita tak kalah dengan bidikan para pria.
Raden Gagak Baning telah mengatur para prajurit panah itu. Di mana mereka nanti harus menempatkan diri dan kapan sasaran harus dibidik. Mereka telah menyiapkan gandewa dan anak panah lebih dari cukup. Semua itu dibuat oleh para tukang kayu dari Mataram sendiri.
Malam itu hadir pula Ki Singa Dangsa dan Ki Sura Patil. Mereka berdua kagum akan kesiapan pasukan Mataram walau jumlahnya jauh lebih kecil dibanding pasukan lawan.
“Kami juga sudah siap, Kanjeng…..! Saya nanti memimpin di Kali Bulus, sedang Adi Sura Patil di kali Wedi…..!” Berkata Ki Singa Dangsa.
“Baik….., terimakasih Ki Singa Dangsa dan Ki Sura Patil….!” Berkata Panembahan Senopati. Kemudian Panembahan Senopati berbisik kepada kedua orang tersebut; “Jangan dilaporkan secara rinci pekerjaan yang ada di sana, Ki…..! Khawatir nanti bisa bocor…..!”
“Baik Kanjeng…..! Kami paham. Bahkan di antara anak-anak kami pun tidak tahu maksudnya….!” Berkata Ki Singa Dangsa.
“Terimakasih….., semoga semua lancar…..!” Jawab Panembahan Senopati.
Kemudian Panembahan Senopati kembali berbisik kepada Ki Singa Dangsa dan Ki Sura Patil.
“Ooh ya Ki….., setelah tugas dilaksanakan, harap semua segera berlari ke arah selatan dan menjauh dari kali Opak maupun kali Wedi. Jangan ada yang berlari ke arah gunung Merapi…..!” Lanjut Panembahan Senopati.
“Yaaa…., kami paham Kanjeng……!” Jawab Ki Singa Dangsa walau belum paham sepenuhnya.

Menjelang larut malam perbincangan disudahi. Mereka harus esok hari harus segera bersiap dengan pasukan masing-masing. Namun demikian, semua senopati telah mengerti tugas masing-masing bagi para lurah prajurit dan seluruh pasukan di bregada masing-masing.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *