Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#758

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(758)
Mataram.
Seri Panembahan Senopati.

Di dini hari, beberapa bregada prajurit Pajang telah mendahului berangkat menuju tempat yang akan digunakan sebagai pasanggrahan atau perkemahan. Mereka semua naik kuda sehingga sebelum tengah hari pasti sudah sampai tujuan.
Mereka akan menyiapkan dan mengecek segala sesuatunya agar ketika pasukan besar tiba semuanya telah siap.
Beberapa pekan sebelumnya para prajurit Pajang telah menghubungi beberapa kademangan di sekitar kali Wedi. Kademangan-kademangan itu antara lain kademangan Taji, kademangan Kemuda, kademangan Klurak, kademangan Srowot, kademangan Gondang, kademangan Karangnongko, kademangan Kembang dan beberapa kademangan lainnya. Kademangan-kademangan itu memang termasuk di dalam kekuasaan Kasultanan Pajang. Mereka diminta untuk menyiapkan segala keperluan dapur dan kelengkapannya. Juga untuk menyiapkan barak-barak prajurit dan pondok-pondok bagi para petinggi. Barak dan pondok yang hampir semua terbuat dari bambu dan pelepah daun kelapa. Pohon bambu dan pohon kelapa banyak tumbuh di sekitar wilayah itu. Dan membangunnya juga mudah. Dengan demikian, dalam waktu singkat segalanya telah siap.
Bregada prajurit yang telah berangkat lebih dahulu itu juga untuk mengetahui kesiapan kademangan-kademangan tersebut.

Sementara itu, ketika matahari pagi belum naik sejengkal, alun-alun Pajang telah dipenuhi oleh para prajurit yang akan berangkat menuju medan laga.
Tawa dan canda ria mewarnai cerahnya pagi hari itu. Para prajurit benar-benar tidak ada kesan bahwa mereka akan menuju medan laga yang akan mempertaruhkan nyawa mereka. Mereka bercanda bersuka ria dengan wajah-wajah cerah. Suasana seperti itu belum pernah terjadi bagi pasukan manapun yang akan maju ke peperangan. Biasanya para prajurit dipenuhi oleh rasa tegang yang tidak bisa ditutupi. Namun kali ini sungguh sangat berbeda, tidak ada ketegangan dan kekhawatiran. Namun demikian, masing-masing pasukan akan menunjukkan kebesarannya.
Kini mereka telah berbaris sesuai dengan pasukan masing-masing. Masing-masing pasukan dilengkapi dengan umbul-umbul dan rontek aneka warna. Bahkan juga dengan pataka kebesaran masing-masing. Tak ketinggalan lambang setiap pasukan. Ada lambang yang bergambar singa barong yang sedang menyeringai menyeramkan. Ada yang bergambar banteng bertanduk runcing, ada pula yang bergambar sepasang gajah yang sedang bertarung. Ada pula yang bergambar raksasa yang menakutkan. Dan masih banyak lagi lambang yang menggambarkan kebesaran setiap pasukan. Di samping itu, setiap pasukan juga dilengkapi dengan aneka tetabuhan untuk mengiringi perjalanan mereka.

Setiap pasukan telah berbaris rapi di alun-alun Pajang. Mereka masih menunggu kehadiran Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
Ki Wirakerti yang diserahi untuk mengatur keberangkatan seluruh pasukan telah berdiri di hadapan seluruh pasukan.
Ki Wirakerti segera memberi sesorah kepada seluruh pasukan, pasukan gabungan yang sangat besar. Sangat besar jika dibandingkan dengan pasukan Mataram yang akan diserbu.
“Rencana kita, setelah pasukan Mataram kita tumpas, seluruh pasukan ini akan menduduki Mataram untuk beberapa waktu. Untuk kebijakan selanjutnya kita bicarakan di Mataram besuk…..!” Berkata Ki Wirakerti.
Tak diduga, para prajurit menyambut dengan tepuk tangan meriah. Bahkan kemudian ditimpali dengan tetabuhan yang riuh rendah menggetarkan alun-alun Pajang. Mereka merasa kemenangan sudah dapat dipastikan walau baru akan berangkat ke medan laga.
Ki Wirakerti memberi kesempatan kepada para prajurit untuk meluapkan kegembiraan. Bahkan Ki Wirakerti beberapa kali mengepalkan tangan menyambut tepuk tangan para prajurit.
Namun sejenak kemudian seluruh alun-alun terdiam. Mereka melihat bregada kraton dengan berkuda telah memasuki alun-alun. Terlihat Kanjeng Sultan Hadiwijaya naik gajah besar yang dihias sangat indah.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#809

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(809)Mataram. Kanjeng Ratu Kalinyamat kemudian memanggil Pangeran Jepara untuk ikut menemui Pangeran Benawa…

21 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#808

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(808)Mataram. Adipati Pragola kemudian menawarkan kepada Pangeran Benawa; "Akan aku tempatkan prajurit sandi…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#807

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(807)Mataram. Raden Benawa kemudian melanjutkan perjalanannya. Ia tidak ingin mengabaikan satu hari saja…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#806

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(806)Mataram. Guru orang bercambuk itu tahu bahwa Pangeran Pangiri sama sekali tidak ada…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#805

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(805)Mataram. Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan.…

5 hari ago

Chipset A Bionic: Kenapa iPhone Selalu Lebih Cepat?

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, kecepatan serta performa perangkat menjadi faktor penting dalam…

6 hari ago