Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#765

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(765)
Mataram.

Para senopati Pajang memang menghendaki secepat mungkin Mataram dilumpuhkan. Dan pada hari itu juga Mataram akan diduduki.
Mereka tahu bahwa air kali Opak tidak begitu deras. Mereka bisa menyeberang tanpa melewati jembatan kayu. Para senopati Pajang juga telah memutuskan, besuk mereka akan menyeberangi kali Opak dari beberapa tempat. Bahkan dari banyak tempat di sepanjang aliran sungai sebelum dan sesudah jembatan. Dengan demikian mereka bisa menggeruduk perkemahan pasukan Mataram dalam jumlah yang banyak hampir bersamaan. Dengan gelar perang seperti itu, pasukan Mataram tak akan sempat mengadakan perlawanan. Mereka tak perlu merahasiakan rencana gelar tersebut. Toh akibatnya sama saja, Mataram akan digulung dengan cepat. Mereka yang ada di paling depan adalah para senopati dan prajurit pilihan. Dan nantinya pasukan berikutnya akan menyambung tidak putus-putusnya.
Jika besuk pasukan Mataram sempat mengadakan perlawanan, paling tidak satu prajurit Mataram akan melawan empat atau lima prajurit Pajang. Dan kemudian akan menyusul prajurit Pajang yang tak putus-putusnya. Dengan demikian, bisa jadi satu orang prajurit Mataram akan melawan sepuluh prajurit Pajang.
“Ha ha ha ha….., tetapi itu tidak akan terjadi. Aku yakin, pada gebrakan pertama pasukan Mataram telah lumpuh. Danang Sutawijaya dan Juru Martani akan menyerah….! Ha ha ha ha ha…..!” Seloroh salah seorang senopati.
“Mungkin saja mereka akan melarikan diri atau bunuh diri…..! Ha ha ha ha ha ha……!” Sahut yang lain
“Ya sudah…..! Tak perlu dipikirkan. Sekarang saatnya kita tidur dengan pulas. Besuk pagi setelah ayam berkokok kita harus sudah bersiap…..!” Sahut yang lainnya.
Beberapa saat kemudian perkemahan di tepi kali Wedi telah mulai sepi. Kecuali di dapur umum yang telah sibuk sejak awal. Mereka harus menyiapkan sarapan sebelum pasukan yang besar itu menyerbu Mataram. Kali ini mereka membuat sega pondoh yang mudah dan tidak repot. Lauknya pun mudah, tempe bacem. Wadahnya pun tak perlu puring, cukup dibungkus daun pisang. Dengan sarapan sega pondoh nanti akan awet kenyang.

Para petinggi Mataram pun telah mendengar bahwa sebelum matahari semburat merah, pasukan Pajang akan menyerbu perkemahan pasukan Mataram.
“Di pagi yang masih petang, tentu lebih menguntungkan kita. Kitalah yang menguasai medan. Kita harus memanfaatkannya sebaik-baiknya…..!” Berkata Raden Gagak Baning.
“Sepertinya para senopati Pajang sangat menganggap enteng pasukan Mataram ini…..!” Berkata Ki Dandang Wisesa.
“Biarlah…..! Bumi Mataram ini harus kita pertahankan…..!” Berkata Ki Juru Martani.
Mereka kemudian mematangkan kembali rencana bertahan yang telah dibicarakan sebelumnya.
“Di tengah malam kita harus sudah siap di tempat masing-masing yang sudah ditentukan…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Yaaa….., kita harus sudah siap…..!” Berkata Ki Juru Martani.
“Orang-orang ku sudah siap untuk mengganggu mereka…..!” Berkata Ki Ageng Giring.
“Kami menunggu aba-aba dari bawah…..!” Berkata Ki Singa Dangsa yang juga sedang berada di barak pasukan Mataram bersama Ki Sura Patil.
“Akan kita pukul kentongan berantai Ki Singa…..! Nanti nadanya akan kita coba…..!” Jawab Ki Juru Martani.
Beberapa saat mereka masih berbincang. Namun karena malam telah larut maka semua dipersilahkan untuk kembali ke kesatuan masing-masing. Bukan untuk beristirahat, tetapi segera bersiap-siap.
Segera terjadi kesibukan di pasukan Mataram tersebut walau tidak dengan hiruk pikuk. Mereka bersiap tanpa banyak berbincang.

Menjelang tengah malam, seluruh prajurit yang berada di barak perkemahan pasukan Pajang terkejut. Mereka sayup-sayup mendengar gemerincing klinting kuda yang banyak memecah kesunyian malam. Semakin lama semakin jelas.
“Heee…..! Ada kereta datang……!” Seru beberapa prajurit yang tidak tahu suara apakah itu.
“Heee…., itu suara lampor….. lampor lampor….., lampor….., lampor…..!” Seru beberapa prajurit yang pernah mendengar suara serupa sebelumnya.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *