Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(768)
Mataram.
Tak biasanya Kanjeng Sultan berwajah muram seperti itu. Demikian juga tak biasanya pula Kanjeng Sultan menanggapi dengan singkat dan tidak ramah. Namun demikian, perintah Kanjeng Sultan yang singkat itu sudah jelas, yakni melaksanakan sesuai dengan rencana semula.
Ki Wirakerti segera bergegas menemui para senopati yang sudah menunggu.
“Kita laksanakan sesuai rencana……!” Berkata Ki Wirakerti kepada para senopati.
“Pasukan yang di paling depan menyebar di sepanjang sungai Opak. Para prajurit nanti menyeberang hampir bersamaan. Dengan demikian, pasukan Mataram yang kecil itu tidak akan sempat mengadakan perlawanan. Jika ada perlawan pasti hanya di satu dua titik. Di tempat itu kita siapkan pasukan pilihan…..!” Lanjut Ki Wirakerti.
“Ki Wirakerti…., kami mendapat laporan bahwa jembatan kayu di Prambanan itu sudah di buat rapuh untuk menjebak kita…..!” Berkata senopati telik sandi.
“Ha ha ha ha……, jodohnya Danang Sutawijaya…..! Kita tidak akan ada yang melewati jembatan. Seluruh prajurit menyeberang langsung, kebetulan airnya berpihak kepada kita, tidak deras……!” Jawab Ki Wirakerti.
Mereka kemudian riuh berbincang untuk mengatur bregada-bregada prajurit yang akan menyeberang terlebih dahulu dan kemudian bregada prajurit berikutnya menyambung.
“Mulai dari sebelah barat candi Prambanan sampai di sebelah utara bukit Baka kita akan menyeberang….!” Tegas Ki Wirakerti.
“Bregada prajurit yang menyeberang sungai pertama kali sudah bisa lebih dari dua ribu prajurit. Jumlah yang tidak mungkin bisa dihambat oleh pasukan Mataram…..!” Berkata salah seorang senopati.
Para senopati kemudian kembali ke kesatuan mereka. Mereka pun kemudian menyampaikan rencana itu kepada seluruh prajuritnya.
Para senopati tidak khawatir bahwa rencana itu akan didengar oleh prajurit Mataram. Jika prajurit Mataram mengetahui, para pimpinan pasukan Mataram pasti akan kebingungan untuk menghadapi pasukan Pajang yang menyebar di sepanjang kali Opak itu.
Kabar rencana penyerangan itu memang telah didengar oleh para prajurit sandi dari Mataram. Dengan demikian, para petinggi pasukan Mataram harus segera merubah rencana dari semula. Bahkan, bahwa pasukan Pajang tidak akan menyeberang melewati jembatan pun telah mereka dengar.
“Pasukan panah juga akan menyebar di sepanjang kali Opak itu. Ketika pagi masih gelap, tentu akan menguntungkan para prajurit kita…..!” Berkata Raden Gagak Baning.
“Ingat…..! Prajurit kita jauh lebih kecil dari prajurit lawan. Setiap pemanah paling tidak harus bisa membidik lima prajurit Pajang…..!” Lanjut Raden Gagak Baning. “Aku akan berada di antara kalian…..!” Tegas Raden Gagak Baning.
Para prajurit pemanah pun bertambah semangat dengan perintah dari Raden Gagak Baning itu.
“Demikian juga pasukan berkuda tidak hanya mengumpul di satu titik, tetapi juga menyebar di sepanjang tepian kali Opak itu. Lembing dan tombak harus dipersiapkan lebih banyak…..!” Berkata Ki Dandang Wisesa.
“Apalagi sudah kita dengar bahwa prajurit dari pasukan Pajang tidak akan melewati jembatan…..!” Sambung Ki Ageng Giring yang telah ikut bergabung dengan pasukan Mataram.
Mereka kemudian menyesuaikan dengan perkembangan keadaan.
Mereka pun seperti halnya di barak pasukan Pajang. Para prajurit Mataram juga harus sarapan lebih pagi. Mereka tidak tahu apakah pertempuran akan berlangsung singkat atau lama.
“Bagaimana Uwa, jika Danang berada bersama pasukan berkuda. Dalam keadaan seperti ini Danang tidak ragu untuk menjatuhkan banyak korban demi menyelamatkan pasukan Mataram…..!” Berkata Panembahan Senopati kepada Ki Juru Martani.
“Kita di pihak yang diserang, tidak bisa disalahkan jika kita berusaha mengurangi jumlah prajurit lawan yang memang jauh lebih banyak. Tetapi Angger Senopati harus bisa memilih lawan. Bukan para prajurit kebanyakan, para senopati lawan yang menjadi sasaran…..!” Saran Ki Juru Martani.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…