Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(773)
Mataram.
Ki Manca adalah seorang yang berilmu tinggi. Dia adalah yang sejak dari Banyubiru bersama Jaka Tingkir saat itu. Ia seangkatan dengan Ki Penjawi sedikit lebih muda. Dan juga lebih muda dari Ki Pemanahan. Ia jarang mendapat kesempatan untuk menunjukkan ilmunya yang tinggi karena ia lebih sering tergabung di pasukan cadangan dan pasukan pengawal raja. Seandainya dahulu yang mendapat kesempatan untuk melawan Harya Penangsang, ia yakin akan mampu membunuhnya. Dan kini ia berkesempatan untuk membunuh si pembunuh Harya Penangsang, Danang Sutawijaya alias Panembahan Senopati.
“Minggirlah Paman Manca….., Paman sudah sepuh…..!” Berkata Panembahan Senopati yang telah akrab dengan Ki Manca.
“Gilaaa…..! Jangan sombong Ngger…..! Saatnya sekarang untuk menunjukkan siapa Mas Manca itu…..!” Berkata Ki Manca yang lebih sering dipanggil dengan sebutan Mas Manca.
“Baiklah….., jika demikian marilah Danang layani, Paman…..!” Berkata Panembahan Senopati.
Panembahan Senopati tahu bahwa Ki Manca berilmu tinggi seperti sang ayah Ki Pemanahan maupun Ki Penjawi. Oleh karena itu, Panembahan Senopati telah berada dalam kesiagaan tertinggi. Ia tidak boleh lengah yang bisa berakibat fatal terhadap dirinya.
Benar, Ki Manca langsung menyerang dengan ilmu pada puncak yang tertinggi. Ia ingin melumpuhkan si pembunuh Harya Penangsang itu dalam gebrakan yang pertama. Hantaman Ki Manca yang dilambari ilmunya yang tinggi itu berdesing kencang dan kuat. Namun yang diserang adalah Panembahan Senopati yang sugih ilmu dari berbagai guru, terutama dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya sendiri.
Dengan enteng Panembahan Senopati berkelit sehingga hantaman Ki Manca itu hanya sejengkal dari dadanya. Sehingga Ki Manca sedikit terhuyung terseret oleh tenaganya sendiri. Tanpa diduga oleh Ki Manca, Panembahan Senopati tiba-tiba menyapu kaki Ki Manca yang sedang terhuyung itu. Sapuan kaki Panembahan Senopati bagai linggis besi menghantam balok kayu. Ki Manca pun terpental dengan menahan sakit yang tak terkira. Namun demikian, Panembahan Senopati tidak memburu Ki Manca.
Dalam pada itu, para senopati Pajang yang telah terlanjur di tepi barat kali Opak itu tidak tahu apa yang terjadi di seberang kali. Mereka tidak tahu bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya telah memerintahkan seluruh pasukan Pajang untuk mundur. Dan bahkan tidak tahu bahwa Kanjeng Sultan telah terjatuh dari gajah tunggangannya dan pingsan.
Yang mereka tahu, banyak para prajurit Pajang yang hanyut diterjang banjir. Oleh karena itu mereka ingin menuntut balas untuk membunuh prajurit Mataram sebanyak-banyaknya. Di antara mereka adalah para senopati pilihan dari kadipaten-kadipaten bang wetan yang sangat tidak suka dengan berdirinya negeri Mataram.
Namun yang mereka hadapi sekarang adalah para senopati pilihan dari Mataram. Terjadi pertempuran yang seru antara kumpulan para senopati dari kedua belah pihak.
Panembahan Senopati yang telah tidak mendapat perlawanan dari Ki Manca yang patah tulang kakinya berdiri bebas mengamati keadaan. Ia mengamati jika ada senopati Mataram yang terdesak.
Benar saja, seorang senopati Mataram terlempar pedangnya karena dikait trisula lawan. Senopati dari pasukan Pajang itu telah bersiap melontarkan trisula yang diarahkan ke senopati Mataram yang sedikit terhuyung. Sekejap kemudian terdengar berdentang benda keras beradu. Trisula itu meluncur jatuh tak jauh dari senopati Mataram. Saat itu Panembahan Senopati sempat melemparkan sebuah batu sekepalan tangan orang dewasa dan menghantam trisula yang dilontarkan oleh senopati Pajang.
Belum sempat senopati Pajang itu menyadari keadaannya, tiba-tiba ia mengaduh tertahan. Dan kemudian ia jatuh tersungkur. Kuduk-nya terhantam batu sebesar telur ayam. Hantaman batu yang dilontarkan oleh seorang yang berilmu tinggi, Panembahan Senopati. Senopati Pajang itu pun tak mampu bangkit kembali, pingsan.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…