Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(774)
Mataram.
Pertempuran antar para senopati dari kedua kubu berlangsung sengit. Rata-rata kemampuan mereka seimbang. Dentang senjata beradu memekakkan telinga.
Panembahan Senopati kembali mengamati keadaan jika ada salah seorang senopati Mataram yang terdesak. Ia wajib menyelamatkan. Panembahan Senopati menjadi tenang ketika melihat beberapa prajurit dari pasukan berkuda berdatangan. Mereka pasti juga tidak menemukan lawan.
“Bantu kawan-kawan kalian…..! Ini bukan perang tanding…..!” Berkata Panembahan Senopati.
Mereka kemudian berloncatan turun dari kuda untuk membantu kawan-kawannya. Hampir setiap senopati Pajang harus menghadapi paling tidak dua orang senopati Mataram.
Keseimbangan pertempuran segera berubah.
Sementara itu, pasukan Mataram hampir semua berlari ke tepian kali Opak. Tepian kali Opak di sisi selatan yang tak jauh dari barak perkemahan di Randu Gunting.
Mereka sempat menyaksikan banjir bandang menerjang pasukan Pajang yang sedang menyeberang. Mereka menyaksikan para prajurit Pajang menjerit dan melolong minta tolong. Namun tak ada yang sempat menyelamatkan diri dari terjangan banjir bandang yang sangat deras tersebut. Mereka melihat begitu banyak prajurit Pajang yang hanyut. Sedangkan para prajurit Pajang yang sudah bisa menyeberang segera disambut hujan anak panah dan lembing serta tombak. Bagi para prajurit yang tidak memiliki ilmu kenal tak ada yang selamat dari hujan anak panah dan tombak serta tombak. Sedangkan yang berilmu tinggi, kini sedang terlibat pertempuran dengan para senopati yang berilmu tinggi pula. Dan kini mereka telah terjebak oleh kepungan para prajurit Mataram dan tak mungkin melarikan diri. Air kali Opak pun masih mengalir deras, walau tidak sedahsyat seperti sebelumnya.
Dalam pada itu, hiruk pikut dan kalang kabut terjadi di sisi timur kali Opak. Mereka tadi juga melihat bagaimana kawan-kawan mereka diterjang banjiir bandang. Mereka berusaha menyelamatkan diri berlarian tak keruan. Apalagi hujan abu masih juga terjadi. Dan semakin hiruk pikuk ketika mendengar teriakan dari arah timur bahwa barak perkemahan di kali Wedi juga diterjang banjir bandang. Pasukan Pajang sungguh kacau balau. Mereka semakin gentar ketika mendengar bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya jatuh dari gajah dan kemudian pingsan. Yang berlarian ke arah timur bertubrukan dengan pasukan dari arah timur yang sama-sama kacau balau. Mereka sungguh tak tahu harus berbuat apa dan menyelamatkan diri ke mana.
Mereka tentu saja tidak berani berlari ke arah utara dengan mendekati arah gunung Merapi. Banyak pula para prajurit yang berlarian ke arah selatan. Namun mereka dihadang oleh pasukan dari Kembanglampir yang bersiaga di lereng bukit Baka. Ki Ageng Giring dan beberapa prajurit berkuda dari pasukan Mataram ada bersama mereka.
Para prajurit Pajang yang mengalami peristiwa yang mengguncang tersebut menjadi ciut nyali. Mereka tidak berani menghadapi pasukan Mataram yang menghadang. Mereka lebih memilih kembali ke arah utara walau keadaan masih hiruk-pikuk.
Kabar pingsannya Kanjeng Sultan Hadiwijaya segera tersebar luas. Hampir seluruh prajurit dari pasukan gabungan Pajang telah mendengar. Pasukan Pajang yang kocar-kacir kacau balau itu bagai anak ayam kehilangan induknya. Bahkan Ki Wirakerti dan Ki Manca yang merupakan kepercayaan dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya tidak diketahui keberadaannya. Tidak ada seorang senopati pun yang berani mengambil keputusan. Hanya satu perintah dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya sebelum pingsan. Seluruh pasukan harus mundur. Namun, masing-masing bregada prajurit telah ambyar tidak bisa disatukan lagi. Para lurah prajurit pun tidak diketahui keberadaannya. Bahkan para senopati pun entah lari ke mana. Namun yang bisa diperkirakan adalah korban yang hanyut di kali Opak pasti ribuan jumlahnya.
“Mereka telah menjadi tumbal hanyut sampai di laut Kidul…..!” Bisik seorang prajurit yang kehilangan lebih dari sepuluh orang sahabatnya.
…………….
Bersambung……….
(@SUN-aryo)
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…