Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#776

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(776)
Mataram.

Orang-orang pun banyak yang berjejer di tepi jalan, namun bukan untuk mengelu-elu-kan mereka. Mereka heran, tak habis mengerti. Bagaimana mungkin pasukan yang kemarin gagah perkasa yang ribuan jumlahnya dan diiringi aneka tetabuhan, kini berlarian kocar-kacir.
Mereka pun tidak memikirkan akan makan apa nanti selama dalam pelarian. Yang mereka pikirkan adalah sejauh mungkin dari tempat bencana yang dahsyat dan mengerikan itu.

Sementara itu, kali Opak telah sama sekali surut banjir bandang-nya. Air kali kembali mengalir kecil seperti sebelumnya. Namun beberapa gelondongan pohon tampak tersangkut di bebatuan. Namun demikian tak tampak sama sekali jasad para prajurit Pajang. Jasad-jasad yang jumlahnya bisa mencapai ribuan itu telah hanyut terbawa derasnya banjir bandang. Bisa jadi benar bahwa jasad-jasad prajurit Pajang itu telah sampai di laut Kidul.
Ki Singa Dangsa, Ki Sura Patil dan para pengikutnya telah sampai pula di tepi kali Opak di seberang candi Prambanan. Mereka ternganga setelah melihat dan mendengar cerita akibat dari banjir bandang yang mereka buat. Sebelumnya mereka tidak tahu bahwa yang mereka kerjakan merupakan bagian dari gelar perang yang ternyata ikut menentukan kemenangan pasukan Mataram.
Namun mereka tergetar juga hatinya setelah tahu bahwa prajurit Pajang yang hanyut mencapai ribuan jumlahnya.
“Benar-benar cerdik para petinggi dari Mataram itu…..!” Berkata Ki Singa Dangsa lirih.
“Benar…..! Kita tidak mengira jika akibatnya sedemikian dahsyat…..!” Jawab Ki Sura Patil.
Mereka masih termangu-mangu di tepi kali Opak di seberang candi Prambanan.

Dalam pada itu, seluruh prajurit Pajang yang terjebak dan terlanjur berada di sebelah barat kali Opak tidak ada yang mampu bertahan dari perlawanan para prajurit Pajang. Banyak dari mereka yang gugur, namun tak sedikit pula yang terluka parah. Paling banyak adalah tertembus ujung anak panah dan tombak.
Sedangkan korban dari pihak Mataram bisa dihitung dengan jari tangan.
Pasukan Mataram benar-benar telah menguasai keadaan. Jika itu sebuah peperangan, pasukan Mataram telah memenangkan pertempuran itu. Namun demikian tidak ada sorak sorai layaknya pasukan yang menang perang. Mereka sendiri tercengang atas akhir dari peperangan yang sedemikian dahsyat. Dahsyat yang memilukan bagi pasukan Pajang.

Pasukan Pajang benar-benar pilu dan menderita. Tak terhitung jumlahnya prajurit yang gugur bukan karena pertempuran. Sedangkan yang selamat berlarian kocar-kacir tak tahu rimbanya.
Ada beberapa prajurit dan senopati yang sempat melihat di barak perkemahan pasukan Pajang. Keadaannya sungguh mengerikan. Barak-barak dan pondok-pondok luluh lantak dan porak-poranda. Yang paling parah adalah bekas dapur umum dan tempat penyimpanan bahan makanan. Benar-benar tempat itu tidak tersisa, semua hanyut tersapu banjir bandang. Termasuk mereka para juru masak dan sebagian para prajurit cadangan yang masih tinggal di barak-barak itu.
Namun demikian, para senopati dan para prajurit yang berkunjung ke tempat itu tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa termangu-mangu pilu. Tak terasa banyak di antara mereka yang meneteskan air mata tanpa kata-kata.
Namun demikian, mereka juga harus segera meninggalkan tempat itu untuk mencari selamat. Satu-satunya tempat yang bisa mereka tuju adalah keraton Pajang.

Sementara itu, setelah beberapa saat Kanjeng Sultan Hadiwijaya yang jatuh dari punggung gajah dan pingsan itu, kini telah siuman. Namun demikian Kanjeng Sultan Hadiwijaya masih tampak pucat dan lemah. Kanjeng Sultan Hadiwijaya masih didampingi oleh pasukan berkuda pengawal raja. Mereka sesungguhnya adalah para senopati pilihan yang terpilih untuk mengawal raja. Namun demikian, mereka tak bisa berbuat apa-apa.
Para senopati itu masih teringat pesan Kanjeng Sultan Hadiwijaya sebelum jatuh dari punggung gajah, yakni agar seluruh pasukan mundur dari medan laga. Dalam keadaan seperti itu memang tidak mungkin untuk mengadakan perlawanan terhadap pasukan Mataram.
……….
Bersambung……….

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

View Comments

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

5 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

2 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#868

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…

4 hari ago