Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#779

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(779)
Mataram.

Hampir semua senopati dan prajurit pengawal raja yang pilihan itu ikut mencoba membuka pintu gerbang yang tidak terkunci itu. Namun semuanya tidak ada yang bisa membuka. Semua heran atas kejadian tersebut.
Kanjeng Sultan Hadiwijaya yang tertatih-tatih mencoba ikut membuka pintu gerbang tersebut. Namun sama saja, tidak bisa juga. Mencoba lagi, tetap tidak bisa. Kejadian ini tidak sewajarnya.
Bisa saja mereka melompat benteng makam tersebut. Namun mereka menyadari bahwa hal itu tidak sopan dan tidak pantas. Apalagi ini di tempat makam orang yang dihormati. Mereka pun tidak melompati benteng makam itu.
Mereka juga tidak menyalahkan juru kunci yang tidak bisa membuka pintu gerbang tersebut.

Beberapa saat mereka berbincang di depan pintu gerbang makam tersebut.
Dengan sikap hormat mereka kemudian meninggalkan makam.
Mereka akan langsung kembali ke Pajang lewat jalur selatan, bukan jalan ketika mereka berangkat.
“Bisa lebih cepat tidak apa-apa…..!” Pinta Kanjeng Sultan yang merasa sudah sedikit lebih baik.
Rombongan Kanjeng Sultan Hadiwijaya beserta para pengawalnya telah benar-benar meninggalkan bukit Jabalkat.

Sementara itu, Panembahan Senopati beserta para pengiringnya melihat bahwa Kanjeng Sultan Hadiwijaya beserta para pengawalnya telah meninggalkan makam Sunan Tembayat.
Mereka heran, mengapa begitu cepat Kanjeng Sultan Hadiwijaya beserta para pengawalnya di makam itu.
Setelah yakin tidak ada seorangpun dari prajurit Pajang yang berada di makam tersebut, mereka kemudian menghampiri juru kunci yang masih berada di tempat itu.
Juru kunci tersebut heran, ia mengira yang datang adalah sebagian dari pasukan Pajang yang tadi telah datang.
“Apakah gusti-gusti ini akan mencoba membuka kembali…..?” Bertanya juru kunci itu.
“Apa maksudnya, Paman…..? Kami ini baru datang…..!” Panembahan Senopati yang menjawab.
“Ooh….., maaf….., apakah gusti-gusti ini bukan bagian dari para pengawal Kanjeng Sultan Hadiwijaya…..?” Juru kunci yang bertanya.
“Ooh bukan….., tetapi kami memang sedang menyusul rombongan dari Kanjeng Sultan…..!” Jawab Panembahan Senopati yang seakan tidak tahu kalau rombongan Kanjeng Sultan sudah meninggalkan tempat itu.
“Beliau dan para pengawalnya baru saja meninggalkan tempat ini…..!” Jawab juru kunci.
“Ooh begitu, kami juga ingin sejenak ziarah ke makam Eyang Sunan, baru kemudian akan menyusul….!” Dalih Panembahan Senopati.
“Oooh maaf, tadi beliau dan para pengawal tidak bisa masuk karena pintu gerbang tidak bisa dibuka…..?” Jawab juru kunci makam.
“Terkunci maksudnya…..?” Bertanya Panembahan Senopati.
“Bukan…..! Tidak terkunci tetapi pintu gerbang tidak bisa dibuka…..!” Jawab juru kunci.
“Bahkan hampir semua prajurit telah mencoba membuka, tetapi tidak bisa. Bahkan Kanjeng Sultan Hadiwijaya sendiri juga mencoba membuka, tetapi juga tidak bisa…..!” Lanjut juru kunci tersebut.

“Jadi Kanjeng Sultan Hadiwijaya dan para pengawalnya belum masuk ke makam…..?” Bertanya lagi Panembahan Senopati.
“Benar gusti…..! Kanjeng Sultan beserta para pengawalnya belum masuk ke makam….!” Jawab juru kunci.
“Apakah kami boleh mencoba masuk….?” Pinta Panembahan Senopati.
“Tentu saja boleh, tetapi maaf jika nanti tidak bisa dibuka…..!” Dalih juru kunci.
“Baiklah….., kami tidak akan memaksa untuk masuk…..!” Jawab Panembahan Senopati.
Juru kunci terkejut ketika membuka pintu gerbang dengan mudah bisa terbuka.
“Oooh….., ternyata bisa dengan mudah dibuka sekarang……!” Seru juru kunci yang keheranan.
Panembahan Senopati dan para pengiringnya juga heran, mengapa tadi Kanjeng Sultan dan para pengawalnya tidak bisa membuka pintu gerbang makam itu. Dan sekarang bisa dibuka dengan mudah.
Mereka, Panembahan Senopati beserta para pengiringnya kemudian masuk ke dalam cungkup makam tersebut.

Bersambung……….

**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *