Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(786)
Mataram.
Kehidupan kawula Mataram sudah mulai pulih seperti sebelum ada peristiwa penyerbuan pasukan gabungan Pajang. Namun peristiwa itu menambah greget – semangat dan tekat mereka untuk membangun Mataram. Demikian pula dalam olah kanuragan. Mereka harus bisa menjaga negeri yang baru tumbuh itu dari ancaman manapun.
Demikian pula pasar-pasar sudah mulai pulih pula. Pasar Prambanan menjadi semakin ramai. Karena mereka juga ingin melihat kali Opak yang setelah banjir bandang. Pasar Prambanan memang tidak jauh dari kali Opak. Bekas banjir bandang itu memang masih terlihat. Bekas gelontoran air bah sampai tinggi di tebing sungai. Pantas saja jika siapapun yang hanyut saat itu tak akan mampu bertahan. Kayu-kayu dan bambu-bambu masih banyak yang tersangkut di tebing-tebing kali. Yang mereka herankan, kayu-kayu dan bambu-bambu itu ada bekas tebasan senjata tajam. Bukan pohon-pohon utuh layaknya banjir di musim penghujan. Dengan demikian, mereka mulai menduga bahwa banjir bandang itu karena ulah manusia. Dan banjir itu pasti sudah diperhitungkan. Pada saat pasukan gabungan Pajang sedang menyeberang, saat itulah banjir bandang menerjang. Dan yang terjadi memang demikian.
“Sungguh cerdik para petinggi Mataram itu…..!” Celetuk salah seorang yang berada di tepi kali Opak saat itu.
“Tetapi yang aku dengar, juga karena bantuan pasukan yang tidak kasat mata….!” Sahut yang lain.
“Tidak mungkin hujan abu itu hanya suatu kebetulan pada saat pasukan Pajang bersiap untuk menyerbu Mataram…..!” Dalih yang lain.
Mereka berbincang menurut pemahaman mereka masing-masing. Namun yang pasti, Mataram tetap berdiri sedangkan pasukan gabungan Pajang telah kembali.
Pada saat keadaan telah pulih kembali itu, Panembahan Senopati terkejut ketika menerima kunjungan sang adik, Raden Benawa ke Mataram seorang diri. Hampir mustahil seseorang dari Pajang berani berkunjung ke Mataram pada saat itu. Namun Pangeran Benawa tanpa ragu mengunjungi sang kakak yang memang sejak semula berhubungan dekat.
“Oooh Dimas Benawa…..! Apakah semua baik-baik saja…..?” Sambutan Panembahan Senopati terhadap sang adik sambil memeluknya.
Panembahan Senopati tahu bahwa Pangeran Benawa tidak ikut ke Mataram pada saat penyerbuan.
“Semua baik-baik saja Kangmas…..!” Jawab Pangeran Benawa berbasa-basi.
Kedua putra Kanjeng Sultan Hadiwijaya walau bukan saudara kandung, namun hubungan mereka cukup dekat. Pangeran Benawa menaruh hormat kepada sang kakak, sedangkan Panembahan Senopati menyayangi adiknya itu.
Keduanya kemudian terlibat perbincangan panjang lebar tentang berbagai hal.
Namun Pangeran Benawa kemudian mengatakan bahwa keadaan Kanjeng Sultan semakin memburuk. Diceritakan pula bahwa roda pemerintahan keraton Pajang lebih banyak dikendalikan oleh saudara iparnya, Pangeran Pangiri.
Pangeran Pangiri selaku putra mantu dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya memang lebih dekat di pemerintahan dari pada Pangeran Benawa yang lebih banyak mengembara menuntut ilmu.
“Dalam waktu dekat aku tentu belum mungkin untuk menghadap Rama Sultan. Banyak kemungkinan jika aku memaksakan diri untuk menghadap saat ini…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Kami memahami, Kangmas Panembahan. Dendam para petinggi dan para senopati di Pajang tentu masih tinggi……!” Berkata Pangeran Benawa.
Ki Juru Martani dan Ki Ageng Giring kemudian juga ikut menemui Pangeran Benawa. Mereka tahu bahwa hubungan Pangeran Benawa dengan Panembahan Senopati cukup dekat.
“Bakti kami Eyang Juru dan Eyang Giring…..!” Berkata Pangeran Benawa dengan penuh hormat.
Mereka pun kemudian terlibat perbincangan yang cukup akrab. Mereka tidak menyinggung perseteruan antara Pajang dengan Mataram.
Namun Pangeran Benawa kemudian mengulangi menyampaikan kabar bahwa keadaan Kanjeng Sultan semakin memburuk.
Beberapa waktu mereka berbincang namun kemudian Pangeran Benawa minta diri. Ia masih mengkhawatirkan keadaan Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
…………..
Bersambung……….
**Kunjungi web kami di Google.
Ketik; stsunaryo.com
Ada yang baru setiap hari.
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram