Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#795

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(795)
Mataram.

Pangeran Pangiri yang telah menobatkan diri menjadi Sultan Pajang heran, mengapa para sentana dan kerabat keraton tampak tenang. Tidak ada penolakan. Dengan demikian, ia meyakini bahwa seluruh sentana dan kerabat keraton Pajang bisa menerima dengan legawa ia sebagai penguasa Pajang. Ia sendiri tidak menduga begitu mudahnya meraih impian yang menjadi dambaan siapapun yang bercita-cita tinggi, menjadi penguasa tertinggi sebuah negeri. Ia pun yakin bahwa Pangeran Benawa bisa menerima dengan legawa. Walaupun sebenarnya Pangeran Benawa yang paling berhak mewarisi tahta keraton Pajang.
“Kangmas Pangeran Benawa terlalu lembek untuk memimpin sebuah negeri seperti Pajang ini. Ia belum berpengalaman…..!” Batin Sultan Pangiri.
Walau ia lebih tua dari Pangeran Benawa, namun Pangeran Benawa adalah putra tertua setelah Danang Sutawijaya yang sekarang telah berkuasa di Mataram. Ia telah memperistri adik dari Pangeran Benawa.

Sementara itu, menjelang tengah malam telah berdatangan di rumah senopati Wirasekti para senopati dan prajurit pengawal raja. Telah hadir pula Pangeran Benawa dan para sentana dan kerabat raja. Mereka hadir secara diam-diam dan dari arah yang berbeda-beda. Mereka pun hanya berjalan kaki dan dengan pakaian orang kebanyakan. Berkumpulnya mereka jangan sampai menimbulkan kecurigaan dari Sultan Pangiri dan mereka yang setia kepadanya.
“Marilah Pangeran dan saudaraku sekalian. Kita berkumpul di teras halaman belakang yang lebih aman…..!” Berkata Ki Wirasekti.

Setelah berkumpul ternyata mereka banyak juga. Yang paling banyak adalah para prajurit pengawal raja yang sejak semula memang telah setia kepada sang raja.
Mereka kemudian berbincang dengan sungguh-sungguh tidak ada canda ria.
Mereka telah sepemahaman bahwa penobatan Pangeran Pangiri sebagai Sultan Pajang adalah tidak sah. Dari sisi mana pun tidak ada yang menguatkan penobatan itu. Lagi pula Pangeran Pangiri tidak mempunyai unggah-ungguh tata krama. Selagi negeri sedang berkabung dan bunga pusara belum layu, begitu teganya Pangeran Pangiri menobatkan diri.
“Banyak penjilat di antara mereka…..! Hampir semua dari mereka tidak ada yang ikut ke Mataram kala itu…..! Mereka enak-enak menunggu keraton dan sekarang menguasainya…..!” Berkata salah seorang senopati.
“Aku sanggup meringkus Pangiri malam ini juga…..!” Berkata seorang senopati dengan keras.
“Aku juga sanggup…..!” Sahut senopati lainnya.
Banyak usulan dari mereka untuk mengatasi keadaan pemerintahan keraton Pajang yang mereka anggap tidak sah itu.
Pangeran Benawa menanggapi dengan tenang semua pendapat itu. Namun ia ingin menghindari pertumpahan darah dalam suasana berkabung seperti ini.
Para prajurit penjaga keraton yang dipimpin oleh Pangeran Pangiri saat itu jumlahnya juga cukup banyak. Dan sekarang menjadi kekuatan utama yang mendukung penobatan Sultan Pangiri. Sedangkan para pengawal raja, jumlahnya lebih sedikit, namun mereka adalah para prajurit pilihan. Para senopatinya pun juga para senopati pilihan. Jika terjadi benturan, tentu akan banyak timbul korban. Itulah yang dihindari oleh Pangeran Benawa.
Sampai lewat tengah malam mereka masih berbincang. Namun belum ada kesepakatan tindakan apa yang akan dilakukan.
Dalam suasana hening, tiba-tiba Pangeran Benawa menyampaikan gagasan yang membuat mereka terkejut.
“Aku akan segera menemui Uwa Juru Martani di Mataram…..!” Berkata Pangeran Benawa.
“Pangeran….! Apakah kami tidak salah dengar…..?” Seru salah seorang senopati.
“Kalian tidak salah dengar…..!” Malam ini juga aku akan ke Mataram untuk bertemu dengan Uwa Juru yang bijaksana itu….!” Lanjut Pangeran Benawa.
Pangeran Benawa sengaja tidak menyebut nama Panembahan Senopati. Dari antara mereka pasti ada yang anti pati kepada Panembahan Senopati yang telah menimbulkan banyak korban jiwa di pihak Pajang.
…………..
Bersambung……….

**
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#874

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…

5 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

4 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

5 hari ago