Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(798)
Mataram.
Sedangkan Pangeran Benawa sendiri juga tidak memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang. Ia khawatir jika memperhatikan orang-orang yang lewat justru mereka yang akan mengenali Pangeran Benawa. Namun prajurit sandi karena terlatih dan tugasnya bisa mengenali Pangeran Benawa yang memang sering ia lihat. Dan pasti Pangeran Benawa tidak mengenal dirinya karena sebagai prajurit sandi tentu terlatih dalam berbagai penyamaran.
Prajurit sandi itu setelah melewati Pangeran Benawa segera memacu kudanya. Ia yakin bahwa Pangeran Benawa akan menuju ke Mataram. Karena jalan itu memang menuju ke Mataram. Ia juga yakin bahwa kepergian Pangeran Benawa itu ada hubungannya dengan wisuda raja yang dilakukan oleh Pangeran Pangiri. Jika tidak sangat penting tentu Pangeran Benawa tidak meninggalkan Pajang karena baru kemarin jasad Kanjeng Sultan Hadiwijaya sang ayah baru dimakamkan.
Ki Juru Martani dan Panembahan Senopati heran karena prajurit yang baru pagi tadi berangkat namun kini telah kembali lagi. Pasti ada kabar yang penting.
Setelah menghadap Panembahan Senopati dan Ki Juru Martani, prajurit sandi itu kemudian saling berkabar keselamatan sesuai adat istiadat.
“Katakan……! Ada kabar apa…..!” Pinta Ki Juru Martani.
Prajurit itu kemudian menceritakan tentang Pangeran Benawa seperti yang ia saksikan. Ia yakin benar bahwa yang ia lihat adalah Pangeran Benawa. Dan ia yakin bahwa Pangeran Benawa akan menuju ke Mataram.
“Baiklah….! Terimakasih. Kau tidak perlu segera kembali ke Pajang. Kau perlu beristirahat. Lagi pula kau juga perlu tahu perkembangan setelah Dimas Pangeran Benawa tiba nanti…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Daulat Gusti Panembahan…..!” Jawab prajurit sandi itu.
Ki Juru Martani dan Panembahan Senopati kemudian menunggu kedatangan Pangeran Benawa.
Sementara itu Pangeran Benawa telah melanjutkan perjalanan menuju Mataram seperti perhitungan dari prajurit sandi. Terbersit dalam angan Pangeran Benawa untuk singgah di Sangkalputung setelah ia kembali dari Mataram nantinya. Diam-diam ia telah bersahabat dengan Ki Demang Sangkalputung dan guru orang bercambuk dan dua orang muridnya. Bahkan Pangeran Benawa juga bersahabat erat dengan Senopati di barak prajurit di Jatinom. Namun yang pertama kali ingin ia temui adalah sang kakak, Panembahan Senopati dan Ki Juru Martani.
Perjalanan Pangeran Benawa lancar tanpa hambatan sampai di Mataram.
“Marilah Angger Pangeran, kami memang sedang menunggu kehadiran Angger Pangeran…..!” Berkata Ki Juru Martani.
“Jadi Uwa Juru dan Kangmas Panembahan sudah mengetahui akan kedatangan Benawa…..?” Berkata Pangeran Benawa yang heran.
“Yaaa….., ada anak yang melihat Angger beristirahat di tepi sungai…..!” Berkata Ki Juru Martani berseloroh.
“Oooh….., sedemikian handalnya prajurit sandi Mataram…..! Pasti Uwa dan Kangmas Panembahan juga sudah mengetahui perkembangan di Pajang….!” Berkata Pangeran Benawa.
“Yaaa….., tentang Pangeran Pangiri yang tidak tahu diri…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Namun kabar yang pasti tentu dari Angger Pangeran Benawa sendiri…..!” Berkata Ki Juru Martani.
Pangeran Benawa kemudian menceritakan yang terjadi di Pajang. Dan diceritakan pula bahwa tidak sedikit dari para senopati dan para prajurit serta sentana keraton yang tidak bisa menerima tindakan dari Pangeran Pangiri tersebut. Pangeran Benawa juga menceritakan telah ada rembug dengan mereka untuk mensikapi tindakan dari Pangeran Pangiri.
“Benawa katakan kepada mereka bahwa Benawa akan mohon saran kepada Uwa Juru dan Kangmas Panembahan. Dan kemudian Benawa bergegas ke Mataram ini…..!” Berkata Pangeran Benawa.
“Tadi malam, Angger Panembahan Senopati juga ingin segera menemui Angger Benawa di Pajang. Namun aku tahan untuk menunggu perkembangan di Pajang……!” Berkata Ki Juru Martani.
…………..
Bersambung……….
**
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.