Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(799)
Mataram.
Pangeran Benawa mengangguk-angguk kemudian katanya; “Jika demikian kedatangan Benawa ini hal yang kebetulan…..!”
“Beruntung tidak berselisih jalan jika aku berangkat ke Pajang…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Marilah kita bicarakan di halaman belakang saja…..!” Ajak Panembahan Senopati karena di halaman belakang lebih leluasa serta sejuk dan anginnya semilir.
Sementara Panembahan Senopati memesan sajian untuk mereka bertiga.
Sambil menikmati wedang jahe sere serta nyamikan yang disajikan, mereka berbincang tentang kemungkinan yang bisa dilakukan untuk menanggapi wisuda sepihak oleh Pangeran Pangiri.
Mereka masing-masing menyampaikan usulan yang mungkin bisa dilakukan.
“Mataram akan sepenuhnya membantu Dimas Pangeran Benawa untuk mendapatkan hak waris takhta serta pemerintahan Pajang…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Sesungguhnya, bagi Benawa takhta dan kekuasaan itu bukanlah tujuan utama. Namun menegakkan paugeran dan keadilan. Bahkan seandainya Dimas Pangeran Pangiri meminta dengan baik-baik dan direstui oleh nayaka praja, Benawa akan dengan rela menyerahkannya. Tetapi jika cara yang ditempuh oleh Dimas Pangeran Pangiri seperti itu tentu menyakitkan banyak orang…..!” Berkata Pangeran Benawa.
“Apakah Angger Pangeran Benawa terpikirkan untuk mencoba menghubungi para adipati kerabat keraton Pajang…..?” Bertanya Ki Juru Martani.
“Oooh terimakasih Uwa, semula belum terpikirkan. Tetapi itu baik jika Benawa lakukan….!” Berkata Pangeran Benawa.
“Aku kira bisa secepatnya sebelum Dimas Pangeran Pangiri mengirim utusan ke kadipaten-kadipaten tersebut…..!” Saran dari Panembahan Senopati.
“Dalam perjalanan pulang nanti, Benawa akan singgah di Kademangan Sangkalputung, kademangan yang cukup maju. Syukur bisa bertemu dengan putra Ki Demang serta saudara seperguruannya dan guru orang bercambuk…..!” Berkata Pangeran Benawa.
“Ooo….., itu baik…..! Aku juga sudah akrab dengan guru orang bercambuk dan kedua muridnya. Salam untuk beliau…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Aku juga titip salam untuk guru orang bercambuk itu…..!” Berkata Ki Juru Martani.
“Dari Sangkalputung, Benawa akan singgah di barak prajurit di Jatinom. Barak prajurit yang cukup kuat…..!” Berkata Pangeran Benawa.
“Yaaa…., senopati barak prajurit di Jatinom yang aku dengar seorang yang tangguh pula…..!” Berikut Panembahan Senopati.
“Benawa sering singgah di barak itu jika ke puncak gunung Merapi…..!” Lanjut Pangeran Benawa.
“Yang perlu segera ditemui adalah, Adipati Demak, Kanjeng Ratu Kalinyamat di Jepara, Adipati Pragola Pati di Pati dan Dimas Penjawi, juga Adipati Rangga Jumena di Madiun….!” Saran Ki Juru Martani.
“Baik Uwa…..! Benawa akan segera menemui para adipati tersebut…..!” Jawab Pangeran Benawa.
“Apakah mungkin Mataram titip prajurit sandi di kasatrian tempat Dimas Pangeran Benawa tinggal…..? Dialah nanti yang bisa setiap saat memberi khabar ke Mataram setiap ada perkembangan. Dan juga khabar dari Mataram untuk Dimas Pangeran Benawa…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Tentu baik sekali…..! Benawa percaya dengan para prajurit sandi dari Mataram yang ternyata belum berganti hari khabar di Pajang telah sampai di Mataram…..!” Berkata Pangeran Benawa.
“Bahkan suatu saat aku bisa berkunjung ke ksatrian dalam penyamaran…..!” Berkata Panembahan Senopati.
Mereka bertiga masih melanjutkan perbincangan. Beberapa kemungkinan telah menjadi kesepakatan. Namun demikian, pilihan terbaik tentu setelah mengetahui perkembangan pada saat-saat terakhir.
“Bahkan pasukan pilihan dari Mataram siap untuk memperkuat pasukan Pajang yang setia kepada Dimas Pangeran Benawa…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Terimakasih Kangmas, tetapi Benawa tidak bisa berlama-lama di Mataram. Benawa akan segera menindaklanjuti rencana-rencana tadi…..!” Berkata Pangeran Benawa.
…………..
Bersambung……….
**
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.