Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(805)
Mataram.
Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan. Mereka yang terpilih itu juga memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup.
Dalam pada itu, pasukan berkuda dari Mataram terus digembleng lagi di Lipura agar lebih mumpuni ketika mereka dikirim ke Pajang nanti. Panembahan Senopati sendiri sering ikut menggembleng mereka. Para prajurit pun semakin bergairah ketika tahu bahwa jika tiba saatnya akan dikirim ke Pajang. Kuda-kuda yang dipelihara di Lipura adalah kuda-kuda yang tangguh. Dan kini jumlahnya semakin bertambah. Demikian pula prajurit di pasukan berkuda itu juga bertambah.
Sementara itu, Senopati barak pasukan di Jatinom telah naik ke lereng Merapi. Mereka telah tahu yang akan dituju. Yakni markas sebuah perguruan yang cukup kuat dan dipimpin oleh seorang guru yang berilmu tinggi. Mereka memperhitungkan telah terjadi pertempuran yang sengit antara perguruan lereng Merapi yang dipimpin seorang guru yang berilmu tinggi yang bersenjatakan cakram berantai melawan guru orang bercambuk beserta dua orang muridnya.
Senopati beserta prajuritnya itu berdebar ketika sayup-sayup mendengar suara cemeti.
“Pasti sedang terjadi pertarungan…..! Ayo kita berlari, mungkin tenaga kita diperlukan…..!” Perintah Senopati barak Jatinom.
Mereka pun segera berlari menuju ke arah suara cemeti yang masih terdengar. Bahkan tidak hanya satu suara cemeti, sepertinya dua atau tiga suara cemeti yang hampir bersamaan.
Mereka semakin dekat dengan sumber suara cemeti yang menggelegar itu.
Namun ketika mereka semakin dekat, mereka semakin berdebar-debar ketika tidak lagi terdengar suara cemeti yang menggelegar-gelegar.
“Ayo cepat…..! Apa yang terjadi…..!” Berkata Senopati barak Jatinom.
Sementara itu tiga orang yang sedang memegang cemeti menoleh ke arah suara orang berdatangan dari arah belakang. Sementara lawan bertempur mereka telah berlarian ke arah yang berlawanan.
“Oooh….., Angger Senopati…..!” Berkata guru orang bercambuk.
“Kiai……, apa yang terjadi…..?” Senopati itu balik bertanya ketika melihat beberapa sosok terbujur di tanah.
“Terpaksa ada beberapa yang menjadi korban, sedangkan yang lain telah melarikan diri…..! Kami tidak mengejar mereka karena mendengar orang yang berdatangan dari arah yang berbeda. Ternyata Angger Senopati beserta para prajurit yang datang…..!” Berkata guru orang bercambuk itu.
“Tetapi syukurlah bahwa Kiai dan kalian berdua selamat…..!” Berkata Senopati barak Jatinom.
“Mungkin sekali, mereka melarikan diri juga karena mendengar ada yang berdatangan…..!” Sela salah seorang murid orang bercambuk.
“Semoga mereka benar-benar telah meninggalkan sarang mereka di lereng Merapi ini…..!” Berkata Senopati barak Jatinom.
Mereka kemudian berbincang di tempat bekas pertempuran itu. Sedangkan para prajurit yang menyertai Senopati barak Jatinom diminta untuk mengubur orang-orang yang telah tewas dari pihak lawan. Mereka tidak perlu menggali lubang karena ada cekungan di lereng itu. Jasad-jasad itu di kubur di tempat itu.
“Bagaimana guru dari perguruan itu, Kiai…..?” Bertanya Senopati barak Jatinom.
“Sepertinya ia terluka, semoga tidak kembali ke tempat ini lagi…..!” Jawab guru orang bercambuk.
Mereka kemudian berbincang tentang perguruan orang bersenjata cakram berantai yang ternyata tidak mampu mengatasi perguruan orang bercambuk yang hanya bertiga. Sedangkan Senopati barak Jatinom kemudian menceritakan tentang kedatangan Pangeran Benawa. Dan juga menceritakan maksud kedatangan Pangeran Benawa tersebut.
“Kami akan mendukung niat dari Pangeran Benawa tersebut. Karena beliau yang berhak atas tahta keraton Pajang…..!” Berkata guru orang bercambuk.
“Kami pun telah menyatakan dukungan kepada Pangeran Benawa. Dan kami telah mengirim prajurit sandi ke sekitar kediaman Pangeran Benawa…..!” Berkata Senopati barak Jatinom.
…………..
Bersambung……….
**
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…