Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#806

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(806)
Mataram.

Guru orang bercambuk itu tahu bahwa Pangeran Pangiri sama sekali tidak ada hubungan dengan Trah Brawijaya. Lain halnya dengan Pangeran Benawa yang merupakan keturunan dari Pangeran Handayaningrat trah Brawijaya langsung. Oleh karena itu, Guru orang bercambuk serta kedua orang muridnya akan mendukung sepenuhnya upaya dari Pangeran Benawa untuk mengambil haknya kembali.
“Namun demikian, Pangeran Benawa telah berpesan agar sikap kita ini tidak kita tunjukkan. Apalagi sampai diketahui oleh prajurit yang setia kepada Sultan Pangiri. Pangeran Benawa menghendaki bahwa pergerakan ini dengan gelar perang ‘baris pendhem.’
” Yaaa…., kami memahami sikap dari Pangeran Benawa itu…..!” Jawab Guru orang bercambuk.
Beberapa saat mereka berbincang sambil menunggu para prajurit menguburkan jasad para murid orang bercakram berantai.
Namun kedua orang murid bercambuk itu ikut pula membantu para prajurit.
Setelah beberapa saat, mereka meninggalkan lereng gunung Merapi sisi utara tersebut. Dan mereka pun yakin bahwa guru serta para murid orang bersenjata cakram berantai itu tak akan berani kembali lagi. Ia tahu bahwa guru mereka telah terluka di punggung telapak tangan karena terkena sabetan cambuk. Tentu akan memerlukan penyembuhan yang cukup lama. Seandainya telah sembuh pun akan cukup lama pula untuk memulihkan keterampilan memainkan cakram berantai.
Mereka kemudian kembali ke Jatinom. Senopati dan para prajuritnya akan kembali ke barak. Sedangkan Guru orang bercambuk dan kedua orang muridnya akan kembali ke kampung Jatinom tempat tinggal adik dari Senopati barak Jatinom.
Sementara mereka tidak akan pergi jauh agar setiap saat diperlukan untuk membantu perjuangan Pangeran Benawa bisa segera berangkat. Jika berangkat mungkin akan bersama dengan pasukan dari barak Jatinom tersebut.

Sementara itu, Pangeran Benawa masih menggalang dukungan dari beberapa kadipaten yang diyakini akan mendukungnya.
Di Madiun, Adipati Rangga Jumena marah ketika mengetahui bahwa Pangeran Pangiri telah menobatkan diri menjadi Sultan Pajang. Pangeran Pangiri sama sekali tidak berhak atas tahta keraton Pajang. Lagi pula ia belum berjasa sama sekali terhadap keraton Pajang. Ia pun tidak ikut menyerbu ke Mataram ketika itu.
Beruntung Pangeran Benawa segera datang.
Mereka kemudian saling berkabar keselamatan.
“Aku hampir saja akan segera pergi ke Pajang untuk menegur Pangeran Pangiri…..!” Berkata Adipati Rangga Jumena yang merupakan paman dari Pangeran Benawa.
“Benawa belum bertindak karena suasana duka masih menyelimuti seluruh negeri. Tak sepantasnya terjadi kisruh di dalam keraton…..!” Berkata Pangeran Benawa.
“Benar Pangeran…..! Yang keterlaluan adalah Pangiri. Dalam suasana duka, tega-teganya mengangkat diri sebagai Sultan…..!” Berkata Adipati Rangga Jumena. Kemudian katanya melanjutkan; “Apa rencana Pangeran Benawa selanjutnya….?”
Pangeran Benawa kemudian menceritakan rencananya untuk mengembalikan hak waris tahta keraton Pajang tersebut. Namun Pangeran Benawa tidak menceritakan bahwa ia telah berkunjung ke Mataram. Karena ia tahu bahwa pamannya itu tidak dekat dengan Panembahan Senopati. Bahkan ada rasa tidak suka dengan berdirinya Mataram. Itu dibuktikan dengan mengirim pasukan yang besar untuk ikut menyerbu Mataram. Korban dari pasukan Madiun juga cukup banyak ketika itu.
“Apakah Madiun perlu mengirim pasukan segelar sepapan, Pangeran…..?” Tawaran dari Adipati Rangga Jumena yang sebelumnya bernama Pangeran Timur itu.
“Kami kira belum saatnya, Paman. Akan Benawa atasi dahulu dengan para prajurit yang masih setia kepada kebenaran…..! Jika kami tidak mampu, tentu akan minta bantuan paman…..!” Berkata Pangeran Benawa.
Adipati Rangga Jumena memahami maksud dari Pangeran Benawa tersebut.
“Restu dari Paman yang kami harapkan…..!” Lanjut Pangeran Benawa.
…………..
Bersambung……….

**
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#808

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(808)Mataram. Adipati Pragola kemudian menawarkan kepada Pangeran Benawa; "Akan aku tempatkan prajurit sandi…

9 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#807

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(807)Mataram. Raden Benawa kemudian melanjutkan perjalanannya. Ia tidak ingin mengabaikan satu hari saja…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#805

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(805)Mataram. Para prajurit sandi itu juga bisa menjadi bagian pasukan tempur jika diperlukan.…

4 hari ago

Chipset A Bionic: Kenapa iPhone Selalu Lebih Cepat?

Di era teknologi yang terus berkembang pesat, kecepatan serta performa perangkat menjadi faktor penting dalam…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#804

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(804)Mataram. Senopati Wirosekti mengangguk-angguk kemudian katanya; "Baik Pangeran, saya tidak berkeberatan. Biarlah nanti…

5 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#803

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(803)Mataram. Di barak prajurit di Jatinom, Pangeran Benawa tidak lama. Yang paling utama…

5 hari ago