Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(811)
Mataram.
Senopati Wirosekti sependapat dengan Pangeran Benawa bahwa sebisa mungkin menghindari korban dari pihak manapun. Karena semua adalah prajurit Pajang. Namun demikian, perlu juga disiapkan pasukan yang kuat agar justru tidak menjadi korban. Apalagi gagal dalam upaya menegakkan keadilan.
Menjelang tengah malam keduanya telah sepaham dengan rencana yang akan ditempuh. Senopati Wirosekti tetap akan membawa pasukannya untuk mengawal raja. Sedangkan Pangeran Benawa besuk dini hari akan pergi ke Mataram dalam penyamaran.
Dini hari itu, Pangeran Benawa telah meninggalkan kediaman Senopati Wirosekti. Ia sengaja tidak singgah di ksatrian tempat tinggalnya agar tidak diketahui oleh Sultan Pangiri yang adalah adik iparnya. Ia memang menghindari bentrokan langsung dengan saudaranya sendiri. Walau sesungguhnya Pangeran Benawa memiliki bekal kanuragan dan jaya kasantikan untuk menghadapi Sultan Pangiri secara pribadi.
Jalanan masih sepi, namun Pangeran Benawa tidak memacu kudanya agar tidak menarik perhatian. Ia juga tidak naik kuda yang teji tinggi besar agar tidak menarik perhatian pula.
Roda kehidupan di pasar Prambanan pun telah pulih kembali setelah terjadi penyerbuan pasukan Pajang ke Mataram di sekitar kali Opak. Jembatan Prambanan yang melintang di atas kali Opak pun telah diperbaiki.
Ketika Pangeran Benawa singgah di sebuah warung di luar pasar Prambanan, sudah tidak ada lagi yang memperbincangkan musibah banjir bandang di kali Opak.
Namun Pangeran Benawa mengernyitkan dahinya ketika mendengar orang memperbincangkan tentang Pajang. Bahwa Pajang sekarang diperintah oleh Sultan Pangiri, menantu Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
“Yang aku dengar, ahli waris takhta keraton Pajang itu Pangeran Benawa. Tetapi kita tidak tahu, mengapa Pangeran Benawa tidak terdengar kabarnya…..!” Berkata salah seorang pengunjung warung itu.
Pangeran Benawa tidak tahu siapakah mereka. Namun Pangeran Benawa harus berhati-hati agar tidak dikenali oleh mereka.
“Yang aku dengar, Pangeran Benawa itu jarang berada di keraton. Maka Sultan Pangiri lebih banyak mendapat kesempatan dalam pemerintahan…..!” Sahut yang lain.
Beruntung bagi Pangeran Benawa karena mereka yang memperbincangkannya itu tidak memperhatikannya. Dan bahkan mereka telah pergi terlebih dahulu.
“Siapa mereka Mbok……? Sepertinya biasa berkunjung ke warung ini…..?” Bertanya Pangeran Benawa sambil membayar jajahannya.
“Oooh….., mereka para perangkat kademangan Taji. Memang mereka biasa jajan di sini….! Lha Denmase dari mana mau ke mana….?” Mbok Bakul berganti bertanya.
“Aku dari Bayat mau ke Tempel dekat kali Krasak….!” Jawab Pangeran Benawa sekenanya.
“Ooh nggih….., hati-hati Denmase…..!” Berkata Mbok Bakul.
Pangeran Benawa pun kemudian melanjutkan perjalanan dengan tidak memacu kudanya.
Ki Juru Martani dan Panembahan Senopati tidak terkejut ketika menerima kedatangan Pangeran Benawa.
Prajurit sandi dari Mataram yang berada di Prambanan bisa mengenali keberadaan Pangeran Benawa ketika di warung itu. Kebetulan prajurit sandi itu pernah berbincang dengan Pangeran Benawa ketika kunjungan ke Mataram beberapa waktu yang lalu. Dan dandanannya juga tidak jauh berbeda dengan saat ini. Ketika itu ia sedang keluar dari warung. Sebagai seorang prajurit sandi, ia terlatih untuk mengamati segala sesuatu. Dan kemudian ia bergegas kembali ke Mataram untuk menyampaikan kepada Ki Juru Martani atau Panembahan Senopati.
“Kami tunggu kedatangan Dimas pagi ini…..!” Berkata Panembahan Senopati setelah saling berkabar keselamatan.
“Kangmas sudah tahu bahwa pagi ini Benawa akan datang…..?” Berkata Pangeran Benawa.
“Hanya kebetulan saja penyamaran Dimas diketahui oleh orang kami…..!” Jawab Panembahan Senopati sambil tersenyum.
“Baru Benawa sadari bahwa telik sandi yang mumpuni itu ikut menentukan keberhasilan sebuah pasukan……!” Berkata Pangeran Benawa tersenyum pula.
…………..
Bersambung……….
**
Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…