Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#817

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(817)
Mataram.

Dalam pada itu, kentongan berantai telah dipukul. Aba-aba yang disampaikan secara bersambung itu telah didengar oleh Senopati barak prajurit Jatinom yang sudah berada di luar kotaraja Pajang. Di antara mereka ada dua orang murid bercambuk yang merilmu tinggi.
Pasukan itu segera melaju ke alun-alun yang telah disepakati.
Dalam pada itu pula, Pangeran Benawa yang berpenampilan seperti orang kebanyakan juga telah menggerakkan para prajurit yang berpakaian biasa pula. Pasukan baris pendem yang telah berada tak jauh dari alun-alun. Pasukan yang sama sekali tidak diperhitungkan keberadaannya. Di antara mereka juga ada beberapa tumenggung dan senopati yang setia kepada Pangeran Benawa. Pasukan tanpa pakaian kebesaran itu pun tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka juga terdiri dari para prajurit dari berbagai kesatuan. Senjata mereka pun terdiri dari berbagai macam jenis senjata. Setelah berkumpul, jumlah mereka menjadi cukup banyak pula.
Pasukan itu kini telah berada di belakang pasukan Mataram yang telah siap tempur.
Beberapa saat kemudian telah terdengar derap kaki kuda yang cukup banyak. Mereka yang datang kemudian adalah pasukan dari barak prajurit yang berada di Jatinom. Pasukan yang cukup tangguh pula.
Mereka kini telah berada di samping kiri prajurit Mataram yang juga pasukan berkuda.
Sisi selatan alun-alun itu kini telah dipenuhi oleh para prajurit yang telah siap tempur.
Panembahan Senopati dan Raden Gagak Baning berada di paling depan dari seluruh prajurit. Mereka telah siaga menunggu kehadiran pasukan lawan. Alun-alun kotaraja Pajang telah bersiap menjadi tempat pertempuran dua pasukan.

Sementara itu, Sultan Pangiri yang didampingi okeh Senopati Wirasekti telah pula memasuki alun-alun dari arah keraton. Mereka diiringi oleh para prajurit dari pasukan pengawal raja yang cukup tangguh. Di belakang mereka berbaris para prajurit yang patuh kepada Pangeran Pangiri. Mereka terdiri dari banyak bregada prajurit.
Alun-alun sisi utara kini juga telah dipenuhi oleh para prajurit Pajang yang patuh kepada Sultan Pangiri.
Sultan Pangiri terkejut ketika menyaksikan pasukan prajurit yang cukup banyak pula di hadapan mereka. Jumlah prajurit yang seimbang jumlahnya dengan jumlah prajurit yang patuh kepadanya.
Sultan Pangiri melihat bahwa Panembahan Senopati berada di paling depan dari pasukan yang di sisi selatan.
Dua pasukan besar yang telah saling berhadapan. Namun kedua pasukan itu sama-sama tanpa rontek dan umbul- umbul layaknya pasukan yang maju ke medan laga. Kedua pasukan itu pun tidak menyiapkan gelar perang layaknya pasukan yang siap tempur.

Pangeran Benawa berdebar-debar, apakah rencananya bisa berjalan sesuai dengan yang telah disepakati. Jika tidak sesuai, maka pertempuran besar sungguh-sungguh akan terjadi. Dan korban prajurit pasti tak terkira banyaknya.
Senopati Wirasekti telah memerintahkan yang maju menghadapi pasukan lawan hanya pasukan pengawal raja. Sedangkan pasukan yang lain menunggu perintah selanjutnya. Mereka juga tidak mengira bahwa di hadapan mereka telah tergelar pasukan besar yang siap untuk bertempur.
Demikian pula pasukan yang di sisi selatan, yang akan maju menghadapi lawan adalah pasukan Mataram yang dipimpin langsung oleh Panembahan Senopati yang didampingi oleh Raden Gagak Baning. Sedangkan pasukan yang lain menunggu perintah selanjutnya. Namun pasukan itu pun siaga untuk bertempur.
Para prajurit kebanyakan itu tidak mengira bahwa mereka akan saling berhadapan di halaman mereka sendiri.
Namun demikian, tak sedikit pula yang merasakan keganjilan dari suasana di alun-alun itu. Banyak dari mereka yang tidak merasakan aroma peperangan.
Senopati Wirasekti telah menggerakkan pasukannya dengan langkah pelan.
“Marilah Kanjeng Sultan, kita hadapi mereka…..!” Pinta Senopati Wirasekti.
“Kau hadapi Gagak Baning, biar Danang Sutawijaya aku yang menghadapi…..!” Berkata Sultan Pangiri.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

View Comments

  • Wah kalau sebelum perang ada diplomasi perang tanding antara Pangeran Pangiri dengan Danang Sutawijaya dan dengan perjanjian siapa yang menang berhak menentukan siapa yang jadi Sultan Pajang, tentunya tidak akan banyak korban.

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#872

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…

23 jam ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#871

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#870

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…

3 hari ago

Dilema Library Genesis dalam Dunia yang Haus Ilmu

Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#869

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#868

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…

5 hari ago