Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#821

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(821)
Mataram.

Para prajurit yang setia kepada Sultan Pangiri dilanda ketegangan. Para senopatinya ragu untuk memeberikan perintah untuk menyerang pasukan lawan. Ragu karena Sultan Pangiri sendiri sudah terlihat tidak berdaya. Ragu pula karena tahu pasukan lawan adalah pasukan tangguh, apalagi setelah pasukan pengawal raja bergabung dengan pasukan Mataram. Dan mereka juga tahu bahwa pasukan dari barak Jatinom yang tangguh juga berada di pihak Mataram. Terlebih lagi setelah mengetahui bahwa Pangeran Benawa telah mendampingi Senopati Wirasekti. Dan mereka juga menyaksikan, bagaimana Panembahan Senopati menundukkan Sultan Pangiri dengan mudah. Lengkap sudah keunggulan pasukan lawan. Jika mereka memaksakan diri, ibarat sulung mlebu geni – seperti laron-laron kecil masuk perapian.
Mereka semakin dilanda ketegangan setelah melihat bahwa Sultan Pangiri tidak segera bisa bangkit berdiri. Mungkin menahan sakit yang teramat sangat.
Yang mereka lihat kemudian adalah, Pangeran Benawa berlari-lari kecil menghampiri Panembahan Senopati yang kini telah berdiri di samping Sultan Pangiri.
Mereka melihat Panembahan Senopati sedang berbincang dengan Pangeran Benawa. Namun mereka tidak mendengar apa yang diperbincangkan. Sedangkan Sultan Pangiri justru kemudian terbaring di rerumputan alun-alun. Mungkin sekali ia tak mampu menahan rasa sakit yang teramat sangat. Tadi beberapa yang sempat melihat, bahwa hantaman kaki Panembahan Senopati memang tepat mengenai ulu hati Sultan Pangiri. Walau mungkin sekali Sultan Pangiri telah melindungi diri dengan ilmu kebalnya, namun ilmu Panembahan Senopati yang lebih tinggi tentu mampu menembusnya. Dan memang itulah yang terjadi.
Setelah beberapa saat Panembahan Senopati berbincang dengan Pangeran Benawa, mereka melihat Pangeran Benawa melambaikan tangan ke arah Senopati Wirasekti dan Senopati prajurit dari barak Jatinom.
Kini mereka berempat berbincang di samping tubuh Sultan Pangiri yang terbaring di tengah alun-alun. Namun mereka tidak mendengar apa yang diperbincangkan oleh para priyagung tersebut.
Namun beberapa saat kemudian, mereka mendengar Senopati Wirasekti berkata dengan lantang. Perkataan yang dilambari dengan ilmu yang tinggi sehingga bisa didengar oleh seluruh prajurit dengan jelas.
“Atas perintah dari Pangeran Benawa….! Seluruh prajurit dari kedua belah pihak jangan ada yang bergerak…..! Pangeran Pangiri akan kami selamatkan dari luka dalamnya…..! Dan dengarkan dengan seksama…..! Atas persetujuan dari Panembahan Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama Ing Mataram. Mulai saat ini Pangeran Benawa ditetapkan sebagai Sultan Benawa Ing Pajang…..!” Seru Senopati Wirasekti dengan penuh wibawa.
Seluruh prajurit dari kedua belah pihak hening beberapa saat. Namun sesaat kemudian, beberapa senopati seperti bersujud di tanah dengan sikap hormat ke arah Sultan Benawa. Dan sesaat kemudian, seluruh prajurit melakukan hal yang sama seperti para senopati yang mereka lihat.
“Terimakasih kepada seluruh senapati, para tumenggung, para nayaka praja dan seluruh prajurit. Kita layak bersyukur karena tidak terjadi korban satu jiwapu di pihak manapun…..! Dimas Pangiri pun akan selamat….! Kami undang seluruh senopati dan seluruh tumenggung untuk hadir di Siti Hinggil setelah ini. Sedangkan seluruh prajurit segera kembali ke barak masing-masing. Jangan ada yang menuntut balas akan peristiwa di pagi hari ini…..!” Berkata Sultan Benawa dengan lantang dan penuh wibawa.
Para prajurit di pihak Sultan Pangiri kemudian dibubarkan oleh para senopati untuk kembali ke barak masing-masing. Sedangkan para senopati dan para tumenggung menurut perintah dari Sultan Benawa untuk hadir di Siti Hinggil keraton Pajang.
Mereka kemudian melihat Sultan Pangiri yang sudah tidak menjadi sultan itu ditandu oleh beberapa orang.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *