Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#823

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(823)
Mataram.

Sultan Benawa berhenti sejenak untuk mengumpulkan keberanian mengungkapkan keputusan yang sangat penting. Dan mungkin sekali banyak yang tidak bisa menerima keputusan yang akan menentukan kelangsungan kekuasaan pemerintahan Pajang. Dan kemudian dengan nada berat Sultan Benawa menyampaikan keputusannya.
“Dengan pertimbangan yang matang dan dengan ketulusan hati, aku sebagai Sultan Pahang memutuskan bahwa pemerintahan negeri Pajang yang luas tidak lagi berada di kotaraja Pajang. Dan sang penguasa bukanlah Sultan Pajang, tetapi Panembahan Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama Ing Mataram…..!”
Pasewakan beberapa saat hening, mereka sama sekali tidak menduga bahwa Sultan Benawa menyerahkan kekuasaan dan pemerintahan negeri Pajang yang luas yang meliputi banyak kadipaten baik di bang wetan, bang tengah maupun bang kulon. Panembahan Senopati pun masih diam, namun sesungguhnya Sudah mengetahui rencana itu sejak awal.
Karena semuanya masih diam, Sultan Benawa melanjutkan.
“Sesungguhnya, hak waris tahta dan negeri Pajang belum dicabut dari Kangmas Panembahan Senopati oleh mendiang ramanda Sultan Hadiwijaya. Oleh karena itu sudah semestinya gak waris tersebut diterima oleh yang berhak. Dan aku tetap menjadi seorang sultan yang menjadi bagian dari pemerintahan negeri Mataram…..!” Lanjut Sultan Benawa.
“Kami seluruh pasukan pengawal raja tetap patuh dan setia kepada perintah Kanjeng Sultan Benawa…..!” Senopati Wirasekti yang memecah kebuntuan.
“Kami seluruh prajurit dari barak prajurit di Jatinom mendukung keputusan Kanjeng Sultan Benawa…..!” Berkata Senopati barak prajurit di Jatinom.
“Kami pasukan prajurit dari berbagai kesatuan menyatakan setia kepada Kanjeng Sultan Benawa…..!” Berkata salah seorang Senopati lainnya.
“Kami mewakili para nayaka praja mendukung keputusan dari Kanjeng Sultan Benawa…..!” Berkata salah seorang tumenggung.
Bahkan para senopati dan nayaka praja yang sebelumnya patuh kepada Sultan Pangiri, kini bisa menerima keputusan dari Sultan Benawa.
Hampir sebagian besar dari mereka memahami sikap dari Sultan Benawa. Bahwa sesungguhnya yang lebih berhak atas waris takhta dan kekuasaan Pajang yang besar dan luas adalah Panembahan Senopati. Dan hampir semua mengakui pula keunggulan dari Panembahan Senopati dan Mataram pada umumnya. Mereka masih ingat bagaimana Pajang gagal total menaklukkan Mataram dahulu. Dan bahkan ribuan prajurit gabungan dari Pajang menjadi korban. Dan yang baru saja mereka saksikan, Panembahan Senopati dengan mudah mengalahkan Sultan Pangiri. Beruntung Sultan Pangiri tidak dibunuhnya. Jika Panembahan Senopati mau tentu dengan mudah dilakukannya.
Sultan Benawa merasa keputusannya sudah tidak ada yang menolak. Oleh karenanya ia kemudian menyerahkannya kepada Panembahan Senopati.
“Terima kasih Dimas Sultan Benawa. Dengan demikian, mulai saat ini pusat pemerintahan dan kekuasaan negeri Pajang yang meliputi kadipaten- kadipaten di bang wetan, bang tengah dan bang kulon berada di Mataram. Dan aku Panembahan Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama Ing Mataram yang memegang kekuasaan…..!” Berkata Panembahan Senopati.
Tidak ada yang berani membantah kata- kata dari Panembahan Senopati tersebut. Namun tanpa mereka sadari, mereka mengangguk dan membungkuk hormat.
“Untuk sementara, aku – Panembahan Senopati tidak mengganti pemegang kekuasaan di setiap kadipaten maupun jajaran di bawahnya…..!” Lanjut Panembahan Senopati.
Tidak ada yang berani menyela kata-kata dari Panembahan Senopati tersebut. Ketika kemudian Panembahan Senopati melanjutkan.
“Untuk waktu yang akan datang, pasewakan agung akan kami selenggarakan di Mataram. Pada saatnya kami minta kehadiran dari seluruh adipati yang berada di bawah pemerintahan Mataram…..!” Lanjut Panembahan Senopati.
Tidak ada yang berani membantah kata-kata dari Panembahan Senopati tersebut.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *