Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#830

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(830)
Mataram.

Pada hari itu hampir seluruh utusan dari berbagai kadipaten-kadipaten telah tiba di Mataram. Hampir semua pula di hadiri oleh para adipati. Mereka tidak berkeberatan untuk menjadi bagian dari Mataram. Demikian pula para guru dari perguruan-perguruan di sekitar Mataram telah hadir pula. Bahkan para demang pun banyak yang hadir pula. Telah hadir pula senopati pasukan barak prajurit di Jatinom bersama dua orang murid orang bercambuk. Sedangkan guru orang bercambuk tidak ikut serta karena masih harus merawat Pangeran Pangiri. Panembahan Senopati menyambut kehadiran mereka dengan hangat. Namun demikian, Panembahan Senopati tidak bisa berlama-lama menemui mereka karena harus menyambut pula para tamu lainnya yang hadir pula di petang hari itu.
Bahkan Ki Panjawi dan Adipati Pragola Pati beserta para pengiringnya telah tiba di Mataram juga. Ki Juru Martani segera menyambut adik seperguruannya, Ki Panjawi. Ki Juru Martani, Ki Pemanahan, Ki Panjawi dan Jaka Tingkir adalah empat sekawan dari Sela yang disegani sejak dahulu. Sayangnya Ki Pemanahan dan Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya telah tiada. Ki Juru Martani yang paling sepuh di antara mereka justru masih terlihat bugar. Demikian pula Ki Panjawi yang lebih muda.
“Kakang Juru masih terlihat bugar, bahkan lebih bugar dari aku yang lebih muda ini…..!” Berkata Ki Panjawi.
“He he he he……., mungkin jamunya cocok……!” Seloroh Ki Juru Martani.
Dua orang saudara seperguruan itu kemudian terlibat perbincangan yang hangat. Terlalu banyak kisah-kisah menarik selama kebersamaan mereka. Sejak mereka masih muda sudah menjadi murid dari Ki Ageng Sela dari Sela di lereng gunung berapi sisi timur. Perbincangan semakin hangat ketika Ki Ageng Giring ikut bergabung dalam perbincangan mereka. Walau Ki Ageng Giring bukan salah satu murid dari Ki Ageng Sela, namun ia pernah berguru bersama dari guru bahkan ulama yang lain bersama Ki Pemanahan pula. Dan Ki Ageng Giring pun telah bersahabat pula dengan Ki Panjawi.
Ki Panjawi memerlukan hadir di Mataram karena putri sulungnya telah diperistri oleh Panembahan Senopati. Panembahan Senopati belum sempat menemui Ki Panjawi dan Adipati Pragola karena sedang menemui Sultan Benawa dan Senopati Wirasekti.
Ketika menjelang petang memang Sultan Benawa dan Senopati Wirasekti beserta para pengiringnya juga telah tiba di Mataram yang hampir bersamaan Ki Panjawi dan Adipati Pragola Pati beserta para pengiringnya.
Panembahan Senopati bersama Raden Gagak Baning berkesempatan menemui para tamu yang telah hadir di penginapan-penginapan mereka.
Namun demikian, Panembahan Senopati prihatin bahwa hampir semua kadipaten dari bang wetan tidak ada yang hadir. Bahkan sekedar utusan pun tidak ada yang datang. Namun sesungguhnya Panembahan Senopati telah menduga sejak awal. Karena para utusan yang telah datang di kadipaten- kadipaten tersebut tidak disambut dengan ramah.

Sementara mereka sedang berbincang, dua orang prajurit sandi Mataram yang ditempatkan di Madiun terus melajukan kudanya. Beberapa kali mereka berhenti di tempat sejawatnya sesama prajurit sandi yang sudah sering mereka singgahi. Mereka berhenti hanya untuk bertukar kuda dan sekedar makan dan minum dan kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Dengan demikian kuda-kuda yang mereka tunggangi tidak terlalu lelah. Mereka memang ingin segera sampai di Mataram. Dan memang benar, sebelum tengah malam kedua prajurit sandi itu telah sampai di Mataram.
Keduanya langsung menghadap Panembahan Senopati.
Panembahan Senopati memang telah menunggu khabar tentang perkembangan kadipaten-kadipaten di bang wetan. Apapun khabar itu.
Namun Panembahan Senopati terkejut ketika menerima khabar bahwa di Madiun telah diselenggarakan pasewakan yang dihadiri oleh hampir seluruh perwakilan kadipaten-kadipaten di bang Wetan.
“Apakah kau telah mendengar pula keputusan-keputusan mereka…..?” Bertanya Panembahan Senopati kepada kedua orang prajurit sandi itu.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#901

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(901)Mataram. Kini Ki Gagak Ireng telah bersiaga sepenuhnya.Benar saja, Ki Rangga Keniten yang…

17 jam ago

Potensi Tak Terbatas Gemini Flash 2.0: Lompatan Quantum dalam Dunia AI

Perbandingan Gemini Flash 2.0 dan Gemini 1.5 Gemini Flash 2.0, yang juga dikenal sebagai gemini…

2 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#900

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(900)Mataram. Ki Gagak Ireng yang tak lain adalah Panembahan Senopati itu menjawab; "Jangan…

3 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#899

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(899)Mataram. Benar saja, beberapa saat kemudian telah berdatangan para prajurit Pasuruan dari segala…

4 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#898

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(898)Mataram. Sikap Adipati Pasuruan dan terutama tantangan dari Rangga Keniten harus segera ditanggapi…

5 hari ago

Gambar AI: Amankah Digunakan untuk Komersial? Kupas Tuntas Izin Gemini

Apa Itu Gemini dan Kemampuan Pembuatan Gambarnya? Gemini adalah model AI multimodal yang dikembangkan oleh…

5 hari ago