Categories: Cerbung

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#833

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(833)
Mataram.

Dalam pada itu, pasukan berkuda Mataram yang dahulu dikirim ke Pajang namun tidak jadi bertempur, kini telah bersiap untuk melawat ke Madiun. Mereka ingin mengadakan serangan dadakan. Sebelum pasukan Madiun bersiap, mereka telah menyerbu keraton. Dan pasukan itu adalah pasukan yang tangguh yang telah digembleng beberapa lama. Mereka ingin menunjukkan bahwa pasukan itu akan mampu menggulung pasukan Madiun.
Sebelum matahari terbit, mereka telah meninggalkan Mataram. Besuk sebelum matahari terbit, mereka akan menyerbu keraton.

Dalam pada itu, dua orang prajurit sandi Madiun telah memacu kuda mereka. Mereka ingin secepatnya tiba di Madiun agar Madiun segera bersiap menyambut kedatangan pasukan Mataram seperti yang mereka dengar.
Setiap kali mereka mengganti kuda di tempat para prajurit sandi sejawatnya di setiap tempat yang dilalui. Dengan demikian mereka tidak perlu beristirahat terlalu lama. Mereka berharap sebelum matahari terbenam sudah sampai di Madiun. Bahkan berharap sebelum waktu itu telah tiba di Madiun.

Dalam pada itu, para adipati dan para pengiringnya dari berbagai kadipaten di bang wetan masih berada di Madiun. Mereka memang menunggu perkembangan setelah pasewakan agung yang diselenggarakan di Mataram. Jika Mataram menunjukkan sikap permusuhan dengan para adipati di bang wetan, mereka berencana untuk menyerbu Mataram secara besar-besaran. Mereka berharap, paling tidak besuk atau lusa telah ada kabar dari prajurit sandi yang ditempatkan di Mataram.
Namun mereka terkejut karena di sore hari itu telah tiba prajurit sandi yang ditempatkan di Mataram.
Adipati Rangga Jumena segera menyambut kedatangan prajurit sandi itu. Dan prajurit sandi itu segera mengabarkan apa yang mereka dengar. Bahwa Mataram akan segera mengirim pasukan Berkuda untuk menyerbu Madiun secara dadakan.
“Jika mereka segera bergerak, mungkin sekali besuk pagi sudah tiba di Madiun……!” Lanjut dari prajurit sandi.
“Terimakasih laporanmu…..! Kami akan segera bersiap…..!” Berkata Adipati Rangga Jumena.
“Jika ada perkembangan mendadak tentu rekan kami akan segera menyusul kami……!” Lanjut prajurit sandi itu.
“Baiklah…..! Kau tunggu kawan kalian jika mereka menyusul dan segera laporkan…..!” Perintah Adipati Rangga Jumena.
Dalam pada itu, Adipati Rangga Jumena segera mengumpulkan para petinggi kadipaten-kadipaten dari bang wetan yang masih berada di Madiun.
Adipati Rangga Jumena segera menyampaikan khabar yang dibawa oleh prajurit sandi yang ditempatkan di Mataram.
“Dengan sombongnya mereka akan menyerbu kita hanya dengan sepasukan prajurit berkuda…..!” Berkata Adipati Rangga Jumena.
“Walaupun kami tidak membawa prajurit segelar sepapan dari Trenggalek, namun para prajurit pengiring kami cukup bisa diandalkan…..!” Berkata Adipati Trenggalek yang memang membawa para prajurit pilihan dari Trenggalek.
Ungkapan senada disampaikan oleh para adipati yang masih berada di Madiun. Hampir semua tidak membawa pasukan segelar sepapan, tetapi membawa para prajurit pilihan sebagai prajurit pengawal adipati.
“Seluruh kekuatan Madiun akan menyambut pasukan berkuda yang sombong itu…..!” Berkata Adipati Rangga Jumena.
“Kami semua akan ikut mendukung pasukan Madiun…..!” Berkata Adipati Ponorogo yang kemudian didukung oleh seluruh adipati yang hadir.
“Seluruh pasukan gabungan itu nanti akan dipimpin oleh putriku, Nini Retna Dumilah…..!” Lanjut dari Adipati Rangga Jumena yang sebelumnya telah berbincang dengan putrinya yang seorang wanita yang berilmu tinggi. Ia sejak kecil telah digembleng berbagai ilmu kanuragan dan jaya kasantikan dan ilmu peperangan. Retna Dumilah memang telah disiapkan oleh Adipati Rangga Jumena untuk menggantikan sebagai adipati di Madiun. Adipati Rangga Jumena berharap, putrinya itu dikemudian hari bisa seperti Dewi Kencana Wungu pada zaman Majapahit.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Recent Posts

Kopi: Sebuah Penjelajahan Rasa dan Budaya

Sejarah dan Asal Usul Kopi Asal usul Kopi memiliki perjalanan sejarah yang panjang dan menarik,…

31 menit ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#838

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(838)Mataram. Pertempuran di jalanan kotaraja Madiun itu semakin sengit. Pasukan Mataram yang terdiri…

3 jam ago

AI Generatif: Mempelajari, Memahami dan Mengimplementasikan

AI generatif adalah cabang dari kecerdasan buatan yang berfokus pada menciptakan konten baru, baik itu…

1 hari ago

Antivirus Terbaik Gratis untuk Android

Seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat Android di seluruh dunia, ancaman terhadap keamanan siber juga semakin…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#837

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(837)Mataram. Senopati Saruju salah satu senopati Mataram yang berilmu tinggi ikut mendampingi Raden…

1 hari ago

Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#836

Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(836)Mataram. Karena di jalanan yang tidak luas seperti itu tidak leluasa memasang gelar…

2 hari ago