Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#837

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(837)
Mataram.

Senopati Saruju salah satu senopati Mataram yang berilmu tinggi ikut mendampingi Raden Gagak Baning. Ia segera diserang oleh Adipati Lamongan bersama seorang senopati pendampingnya. Namun salah seorang senopati Mataram tak ingin Senopati Saruju dikerubut oleh dua orang. Ia segera menyerang senopati pendamping Adipati Lamongan.
Pertempuran telah mulai berkobar, jalanan yang tidak terlalu lebar menyulitkan beberapa senopati untuk ikut langsung bertempur. Namun demikian, halaman rumah warga yang telah kosong kemudian menjadi ajang pertempuran. Dan kemudian pertempuran melebar sampai di pekarangan-pekarangan warga. Bahkan kemudian juga di lorong-lorong rumah warga dan kebun-kebun yang masih ada tanamannya. Tanaman ganyong dan garut terinjak-injak oleh mereka yang sedang bertempur. Dengan semakin luasnya medan pertempuran, maka para prajurit Madiun yang jumlahnya jauh berlipat bisa ikut terlibat.
Para prajurit Mataram benar-benar prajurit pilihan yang setiap hari digembleng di tanah lapang Lipura. Bahkan Panembahan Senopati sendiri sering ikut menggebleng mereka. Demikian pula Ki Juru Martani dan Ki Ageng Giring ikut menularkan ilmunya kepada para prajurit Mataram itu. Sehingga pasukan Mataram yang berkuda itu benar-benar tangguh. Kemampuan mereka hampir merata.
Ketika berhadapan satu melawan satu, tampak keunggulan dari para prajurit Mataram. Bahkan telah memakan korban beberapa prajurit Madiun.
Namun para prajurit Madiun berdatangan dari tiga penjuru. Dari arah timur, dari arah utara dan dari arah selatan. Sehingga kini para prajurit Mataram setiap orangnya harus menghadapi dua atau tiga prajurit Madiun. Beruntungnya hampir semua prajurit Mataram berlindung di balik tameng baja ringan. Sampai saat itu mereka masih mampu melindungi diri dengan tameng di tangan kiri dan sesekali menyerang dengan pedang atau tombak atau canggah di tangan kanan.
Adipati Trenggalek yang telah separuh baya itu memang tangguh dan berilmu tinggi. Pedang panjang di tangan Adipati Trenggalek mendesing-desing melibas Ki Dhandhang Wisesa yang bersenjatakan canggah dan berlindung di balik tameng baja ringan. Ki Dhandhang Wisesa adalah senopati Mataram yang berpengalaman. Ia telah sering menemani Panembahan Senopati jika berkunjung ke suatu kadipaten. Dentang pedang tertahan oleh tameng baja di tangan kiri Ki Dhandhang Wisesa. Dan kadang-kadang tebasan pedang Adipati Trenggalek tertahan pula oleh canggah di tangan kanan Ki Dhandhang Wisesa.
Para senopati dan para prajurit dari kedua belah pihak menyibak, seakan memberi kesempatan kepada kedua orang berilmu tinggi itu untuk bertempur tanpa terganggu. Namun demikian seorang pengawal Adipati Trenggalek yang belum mendapat lawan telah bersiaga untuk membantu sang Adipati jika diperlukan.
Ki Karep Kariya mengalami kesulitan ketika harus menghadapi Adipati Lamongan yang berilmu tinggi pula. Sebelumnya ia tidak tahu siapa yang dihadapi. Namun Adipati Lamongan itu yang menyatakan diri.
“Aku adalah Adipati Lamongan, lawanku yang sepadan semestinya Panembahan Senopati sendiri, bukan prajurit rendahan seperti kau ini…..!” Sesumbar Adipati Lamongan. Ki Karep Kariya tidak menjawab karena tekanan dari Adipati Lamongan tersebut memang berat. Namun salah seorang senopati Mataram segera membantu Ki Karep Kariya agar tidak menjadi korban keganasan dari Adipati Lamongan. Namun demikian, salah seorang prajurit pengawal Adipati Lamongan tidak tinggal diam, ia segera bergabung dengan sang adipati untuk melawan dua orang senopati dari Mataram. Kini pertempuran kembali berimbang.
Senopati Retna Dumilah tersenyum menyaksikan para prajurit gabungan dari Madiun telah berdatangan dari tiga penjuru. Sambil melayani perlawanan dari Raden Gagak Baning, Senopati Retna Dumilah masih sempat mengamati keadaan pasukannya. Ia yakin bahwa pasukan gabungan dari Madiun itu akan mampu melibas pasukan Mataram yang jauh lebih sedikit.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *