Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(838)
Mataram.
Pertempuran di jalanan kotaraja Madiun itu semakin sengit. Pasukan Mataram yang terdiri dari para prajurit pilihan itu semakin kerepotan ketika pasukan lawan berdatangan dari tiga penjuru. Semula mereka bisa mengurangi jumlah lawan dengan melukai beberapa prajurit Madiun. Namun prajurit yang terluka itu tidak sampai gugur karena prajurit yang lain segera menolong. Namun kini keadaan berbalik, para prajurit Mataram harus menghadapi dua atau tiga prajurit lawan. Ki Dhandhang Wisesa pun berimbang melawan Adipati Trenggalek. Sebelumnya Ki Dhandhang Wisesa bisa mendesak Adipati Trenggalek ketika berpasangan dengan salah seorang senopati Mataram. Namun senopati pengawal Adipati Trenggalek segera membantu sang adipati. Bahkan kini ia berpasangan dengan salah seorang prajurit karena ia tidak mendapatkan lawan. Senopati dari Mataram itu yang kini mengalami kesulitan. Beberapa kali tameng baja ringan di tangan kirinya masih mampu menahan serbuan kedua lawannya.
Ki Karep Kariya semakin mengalami kesulitan setelah salah seorang senopati pengawal Adipati Lamongan ikut bergabung dengan sang Adipati. Ia telah mengerahkan segala kemampuannya untuk menghadapi kedua orang lawannya yang berilmu tinggi pula. Sedangkan para senopati dan prajurit Mataram tidak ada yang sempat membantu Ki Karep Kariya karena mereka juga terikat dengan lawan masing-masing.
Raden Gagak Baning telah meningkatkan ilmunya untuk melawan Senopati Retna Dumilah. Namun ternyata senopati wanita putri sang Adipati Madiun itu memang berilmu tinggi. Ia dengan gesit melibas Raden Gagak Baning dengan dua bilah pedangnya. Sedikit beruntung bagi Raden Gagak Baning yang bertameng baja ringan. Ia masih bisa menahan serbuan pedang rangkap dari Senopati Retna Dumilah. Dan pedang panjangnya masih juga mampu untuk menjaga jarak dengan ujung pedang rangkap lawannya.
Senopati Retna tersenyum ketika mampu merobek kain lengan kiri dari Raden Gagak Baning.
“Sebentar lagi dadamu yang akan tergores, Raden…..! Seharusnya Panembahan Senopati yang menjadi lawanku….!” Sesumbar Senopati Retna Dumilah.
Raden Gagak Baning tak memungkiri bahwa Senopati Retna Dumilah memang berilmu tinggi. Ia semakin mengerahkan kemampuannya agar tidak dipermalukan oleh seorang wanita.
Sedangkan Senopati Saruju yang berilmu tinggi itu kini kerepotan ketika harus melawan dua orang pengawal Adipati Lamongan. Sedangkan dua orang senopati dari Lamongan itu juga berilmu tinggi.
Sementara itu para Adipati dari bang wetan lainnya tidak banyak mengalami melayani lawan-lawannya karena mereka juga dibantu oleh para pengawalnya. Walau para pengawal adipati itu percaya bahwa para adipati itu berilmu tinggi, namun mereka tidak ingin teledor terhadap keselamatan sang adipati.
Pelan tetapi pasti, pasukan Madiun mampu mendesak pasukan Mataram. Bahkan beberapa prajurit Mataram terluka karena goresan pedang atau tusukan tombak.
Sementara di jalanan kotaraja Madiun sedang terjadi pertempuran yang sengit. Di Mataram Ki Juru Martaram merasa tidak tenang. Walau pasukan yang berangkat ke Madiun adalah para prajurit pilihan, namun mereka banyak yang belum berpengalaman dalam pertempuran yang sesungguhnya. Dan lagi, dalam ilmu pertempuran, pasukan yang menyerbu paling tidak harus lebih banyak dari pasukan yang diserbu. Karena bagaimanapun, sebagai tuan rumah, pasukan yang diserbu pasti lebih menguasai medan. Lagi pula tuan rumah juga lebih mudah mengerahkan pasukan cadangan dari berbagai tempat. Sedangkan pasukan penyerbu tentu sulit untuk menambah pasukan. Belum lagi jika kekuatan pasukan itu berimbang atau lebih kuat. Tentu akan sangat berbahaya.
“Apakah tidak terpikirkan untuk menyusul pasukan yang telah pergi ke Madiun, Angger Panembahan…..?” Bertanya Ki Juru Martani. Ia harus semakin berhati-hati agar jangan sampai pedang lawan sempat melukainya. Karena dialah yang bertanggung jawab kepada seluruh pasukan Mataram.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(872)Mataram. Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…