Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#843

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(843)
Mataram.

Adipati Rangga Jumena kemudian berkata; “Kau pasti mampu menandingi Panembahan Senopati karena ilmu-mu telah komplit. Tetapi ingat, Panembahan Senopati memiliki senjata tombak Kiai Plered yang mampu menembus ilmu kebal Sultan Harya Penangsang….!”
“Retna memiliki ilmu yang akan mampu meluluhkan hati setiap lelaki, Rama Adipati…..!” Jawab Senopati Retna Dumilah.
“Tetapi hati-hati jangan sampai yang terjadi sebaliknya….!” Peringatan Adipati Rangga Jumena.
“Itu tidak mungkin Rama Adipati…..! Ilmu Retna sudah terpuji. Hanya untuk menundukkan lawan, bukan untuk hubungan asmara. Retna pun mampu melawan ilmu serupa jika di lontarkan lawan…..!” Berkata Senopati Retna Dumilah.
“Yaaa….., aku percaya kepadamu…..!” Berkata Adipati Rangga Jumena yang tak ingin berbantah dengan anaknya.
“Aku kira Mataram akan berpikir ulang untuk berani datang ke Madiun lagi. Tetapi jika datang, aku harap Panembahan Senopati sendiri yang memimpin pasukan. Akan aku luluhkan jiwanya sehingga raganya akan menuruti perintah-ku. Madiun-lah yang akan menjadi pusat pemerintahan di pulau ini…..!” Berkata Senopati Retna Dumilah seakan kepada dirinya sendiri.
Adipati Rangga Jumena sang ayah tidak menjawab hanya mengangguk- angguk saja.
“Jika Majapahit memiliki Dewi Kencana Wungu, Madiun memiliki Retna Dumilah. Madiun akan jaya seperti zaman Majapahit dahulu Rama….!” Lanjut Senopati Retna Dumilah membanggakan dirinya sendiri.
“Yaaa….., aku percaya kepadamu…..!” Jawab Adipati Rangga Jumena.

Sementara itu di Mataram, sehari setelah kembalinya pasukan Mataram yang gagal di Madiun, Panembahan Senopati telah berbincang dengan para petinggi Mataram. Hanya beberapa orang yang terlibat dalam perbincangan itu. Mereka adalah Ki Juru Martani, Ki Ageng Giring, Ki Dhandhang Wisesa, Raden Gagak Baning dan tentu saja Panembahan Senopati sendiri dan Senopati telik sandi. Mereka memperbincangkan rencana penyerbuan ke Madiun untuk menegakkan wibawa Mataram.
“Kali ini tidak boleh gagal. Kita harus tahu betul kekuatan lawan dan kekuatan kita sendiri. Oleh karena itu, Senopati telik sandi aku percaya untuk mengetahui hal itu secara rinci…..!” Berkata Panembahan Senopati.
“Baik Kanjeng Panembahan…..!” Jawab Senopati telik sandi tersebut.
“Secepatnya kau laksanakan…..! Pilih prajurit sandi yang benar-benar pilihan…..!” Pinta Panembahan Senopati.
“Saya sendiri yang akan memimpin tugas ini, Panembahan….!” Jawab Senopati telik sandi.
“Kita juga akan menghimpun kekuatan yang lebih tangguh…..!” Lanjut Panembahan Senopati.
“Apa rencana Angger Panembahan….?” Bertanya Ki Juru Martani.
“Dimas Raden Gagak Baning aku utus ke Pati untuk menemui Dimas Adipati Pragola. Katakan rencana ini. Sebelum bulan purnama pasukan Mataram sudah mendekati Madiun…..!” Pinta Panembahan Senopati kepada Raden Gagak Baning.
“Baik Kangmas Panembahan…..!” Jawab Raden Gagak Baning yang tidak ingin penyerbuan ke Madiun gagal lagi.
“Kakang Dhandhang Wisesa aku minta untuk menemui Dimas Sultan Benawa ke Pajang. Katakan pula rencana ini….!”
“Baik Kanjeng Panembahan, besuk pagi kami bersama dengan seorang senopati akan berangkat ke Pajang…..!” Berkata Ki Dhandhang Wisesa.
“Namun semua rencana ini jangan sampai terendus oleh telik sandi dari Madiun…..!” Lanjut Panembahan Senopati yang kemudian melanjutkan; “Dan aku sendiri akan ke barak prajurit di Jatinom. Pasukan yang dahulu ikut ke Pajang, kali ini akan kami libatkan pula ke Madiun…..!”
“Jika Guru orang bercambuk ikut serta, aku yang tua ini juga akan ikut dalam pasukan itu…..!” Sela Ki Ageng Giring.
“Baik Paman, tentu menyenangkan ikut bertamasya ke Madiun…..!” Gurau Panembahan Senopati.
Mereka pun tertawa.
“Biar aku yang tunggu rumah sambil menikmati kutut manggung…..!” Canda Ki Juru Martani.
Mereka pun telah bersepakat tentang rencana tersebut.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *