Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#855

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(855)
Mataram.

Hadir pula para petinggi pasukan gabungan Mataram. Panembahan Senopati didampingi oleh Ki Ageng Giring – seorang sepuh seangkatan dan seperguruan dengan Ki Pemanahan yang berilmu tinggi pula. Adipati Pragola Pati adipati Pati putra Ki Penjawi yang mewarisi ilmu dari sang ayah. Ki Panjawi adalah bagian dari empat sekawan pendakar dari Sela yang terdiri dari Ki Juru Martani, Ki Pemanahan, Jaka Tingkir – Sultan Hadiwijaya dan Ki Penjawi sendiri.
Senopati Wirasekti – senopati kepercayaan dari Sultan Benawa di Pajang. Senopati Widarba – senopati kepercayaan dari Panembahan Senopati sendiri. Senopati pasukan barak prajurit di Jatinom yang berilmu tinggi pula. Hadir pula Guru orang bercambuk beserta dua orang muridnya yang sudah dikenal di kalangan para pendekar berilmu tinggi dengan senjata cambuknya. Dan tentu saja para senopati pimpinan pasukan masing-masing yang tidak diragukan kemampuannya. Dan yang tidak boleh diabaikan adalah para prajurit pilihan dari masing-masing bregada prajurit.
Panembahan Senopati kemudian membagi orang-orang berilmu tinggi itu menyebar di sepanjang lebar depan dari gelar perang. Senopati Widarba diminta untuk memimpin seluruh pasukan jika Panembahan Senopati sedang terikat dalam sebuah pertempuran. Panembahan Senopati minta didampingi oleh dua orang murid orang bercambuk yang telah ia ketahui ketinggian ilmunya. Sedangkan sedikit di sebelah kiri pasukan inti Mataram adalah pasukan dari barak prajurit di Jatinom yang dipimpin senopati senopati yang berilmu tinggi pula. Di samping pasukan dari barak prajurit dari Jatinom adalah pasukan dari Pati yang dipimpin oleh Adipati Pragola Pati.
Sedangkan sedikit di sebelah kanan dari pasukan inti Mataram adalah pasukan dari Pajang yang dipimpin oleh Senopati Wirasekti.
Pasukan di paling luar sebelah kanan dari pasukan Mataram adalah bregada prajurit Mataram pula yang dipimpin oleh senopati pilihan. Ki Ageng Giring di minta untuk mendampingi senopati itu jika bertemu dengan orang berilmu tinggi dari Madiun.
Sedangkan Guru orang bercambuk diminta untuk mengawasi keadaan jika ada bagian pasukan yang mengalami kesulitan karena kehadiran orang yang berilmu tinggi yang tidak mampu ditandingi oleh para senopati.
Tidak perlu diulang permintaan dari Panembahan Senopati itu. Mereka telah tahu untuk menempatkan diri dalam pertempuran nantinya.
Seorang prajurit sandi telah mengabarkan bahwa pasukan Madiun berhasil dihimpun dengan jumlah yang besar. Bahkan lebih besar dari gabungan pasukan Mataram. Namun demikian, Panembahan Senopati tidak berkecil hati karena tahu bahwa pasukannya terdiri dari para senopati dan prajurit pilihan.

Matahari baru saja menyembul dari balik cakrawala ketika pasukan gabungan dari Mataram berlarian menuju ke alun-alun Madiun. Sedangkan di alun-alun telah menunggu pasukan Madiun yang besar.
Senopati Retna Dumilah tersenyum gembira karena impiannya untuk berhadapan langsung dengan Panembahan Senopati akan segera menjadi kenyataan. Sejak awal ia bersama dengan Ki Rungkut gurunya telah melancarkan serangan batinnya dengan ajian mantram pengasihan tertuju kepada Panembahan Senopati. Jika nantinya Panembahan Senopati langsung menuju ke arahnya itu pasti karena mantram yang telah ia lontarkan, batin dari Senopati Retna Dumilah.
Pasukan yang datang itu segera melebar selebar alun-alun Madiun. Mereka tanpa berbasa-basi langsung menyerbu pasukan Madiun yang telah menunggu. Pasukan Madiun dengan percaya diri menyambut pasukan yang datang menyerbu. Mereka telah mendengar bahwa pasukan penyerbu tidak sebanyak pasukan Madiun.
Yang terlebih dahulu berbenturan adalah sayap kiri dari pasukan Mataram yang berhadapan dengan pasukan Madiun di sayap kanan.
Pasukan dari Pati di sayap kiri yang dipimpin oleh Adipati Pragola Pati yang langsung bertempur dengan pasukan sayap kanan dari Madiun.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *