Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(858)
Mataram.
Ki Ageng Giring tersenyum ia pun mengenal Ki Naya tersebut sebagai saudara seperguruan dari Kanjeng Adipati Rangga Jumena. Ketika dahulu Ki Giring berkelana di daerah bang wetan pernah bertemu dengan Ki Badra dan Ki Naya. Namun mereka tidak berseteru. Dan hanya saling mengenal saja, karena guru dari Ki Badra dan Ki Naya bersahabat dengan salah satu guru dari Ki Giring saat itu. Bahkan mereka saling penjajakan ilmu pada saat itu. Hanya saling penjajakan untuk mengetahui tingkat ilmu dari para muridnya. Saat itu Ki Giring bersama Ki Pemanahan yang merupakan saudara seperguruannya.
“Benar Ki Naya, aku Giring dari pegunungan kapur, tetapi aku lebih sering tinggal di Mataram….!” Jawab Ki Ageng Giring.
“Aku telah mendengar bahwa Ki Pemanahan yang bergelar Ki Gede Mataram itu telah mangkat….!” Bertanya Ki Naya.
“Benar….., itulah kuasa Sang Maha Kuasa atas kehidupan titahnya….!” Jawab Ki Ageng Giring.
“Tetapi mungkin kali ini yang menentukan hidup mati seseorang adalah peperangan. Siapa yang tidak siap akan meregang nyawa….!” Berkata Ki Naya yang mulai tidak sabar karena pasukan Madiun mulai terdesak mundur.
“Yaaa….., marilah kita lanjutkan penjajakan yang dahulu belum tuntas….!” Jawab Ki Ageng Giring tanggap maksud dari Ki Naya.
Kedua orang yang telah lewat setengah baya itu pun kemudian terlibat dalam perkelahian. Mereka telah saling mengenal dasar ilmu masing-masing. Namun dalam perkembangannya tentu menjadi berbeda setelah puluhan tahun. Ki Naya penuh percaya diri bahwa ilmunya tentu sudah melampaui Ki Giring. Ia hampir setiap saat memperdalam ilmu bersama Ki Badra dan Ageng Adipati Rangga Jumena. Sehingga ia merasa hampir tuntas dengan ilmunya. Namun ilmu Ki Ageng Giring bukannya mandek. Ia juga selalu memperdalam ilmunya bersama Ki Pemanahan saat sebelum mangkat. Dan ia pun banyak menerima masukan dari Ki Juru Martani yang kaya akan ilmu jaya kawijayan.
Ki Naya yang bersenjatakan tongkat perak berujung bercabang-cabang seperti tanduk kijang. Senjata yang aneh yang jarang ditemui di kalangan orang berilmu tinggi. Tentu senjata itu sangat berbahaya bagi lawannya. Senjata yang bisa untuk menyerang, juga untuk menahan serangan lawan. Dan bahkan bisa untuk mengait senjata lawan apapun bentuknya.
“Sepertinya hanya Kiai yang menggunakan senjata aneh namun pasti berbahaya itu….!” Berkata Ki Ageng Giring setelah mampu menghindari senjata lawan.
Ki Naya tersenyum namun juga heran karena Ki Ageng Giring hanya bersenjatakan tongkat kayu yang dicabut dari pagar jalan. Walau demikian, Ki Naya tidak menyepelekan senjata apapun di tangan orang berilmu tinggi.
Dalam benturan pertama, Ki Naya terkejut karena tongkat kayu di tangan Ki Ageng Giring itu bagai besi baja gligen. Bahkan tangan Ki Naya yang bergetar karena tidak mengira sama sekali. Ki Naya kemudian meningkatkan ilmunya dan harus berhati-hati. Sedangkan Ki Ageng Giring tidak tergesa-gesa menyerang Ki Naya. Namun ia tetap bersiaga karena Ki Naya pasti akan meningkatkan ilmunya setelah menyadari kelengahannya.
Benar saja, Ki Naya kemudian menyerang dengan sangat cepat, jauh lebih cepat dan lebih kuat dari sebelumnya. Ki Ageng Giring harus berloncatan untuk menghindari serbuan tanduk rusa di ujung tombak Ki Naya. Dan ia pun berusaha menangkis dengan tongkat kayunya.
Para prajurit di sekitarnya segera menyibak untuk memberi kesempatan kepada dua orang yang berilmu tinggi itu lebih leluasa.
Dalam pada itu, Guru orang bercambuk dari atas dahan pohon beringin di tepi alun-alun bisa leluasa menyaksikan pertempuran di alun-alun. Ia terlindung oleh lebatnya daun beringin sehingga kecil kemungkinan diketahui oleh orang lain. Namun ia bisa leluasa melihat ke seluruh penjuru alun-alun.
Ia tertarik perkelahian di sisi timur.
Ia tersenyum ketika melihat Ki Ageng Giring bersenjatakan kayu seadanya. Namun ia tahu ketinggian ilmu dari Ki Ageng Giring.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Apa itu Perplexity AI? Perplexity AI adalah sebuah mesin pencari inovatif yang dirancang untuk memanfaatkan…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(863)Mataram. Dalam pada itu, Senopati Widarba bersama seorang senopati pendampingnya berhasil menahan Kanjeng…
Apa Itu QRIS dan QR Code? QRIS adalah kepanjangan dari Quick Response Code Indonesian Standard,…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(862)Mataram. Senopati Retna Dumilah heran karena untuk beberapa saat Panembahan Senopati tidak segera…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(861)Mataram. Kedua orang senopati dari Madiun itu sedikit ragu dan tak segera meninggalkan…
iPhone 16 Series dan Rilis Global Apple kembali menggebrak pasar smartphone dengan peluncuran iPhone 16…