Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(871)
Mataram.
Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram. Sama-sama tanah perdikan hadiah dari Kanjeng Sultan Hadiwijaya saat itu. Saat Ki Pemanahan dan Ki Penjawi dianggap telah berhasil mbumbunuh Harya Penangsang. Bahkan Pati telah berkuasa terlebih dahulu dari Mataram yang masih berupa hutan belantara – hutan Alas Mentaok. Adipati Pragola merasa bahwa Pati tidak dibawah kuasa Mataram. Oleh karena itu tidak ada kewajiban badi Adipati Pragola untuk menghadap Kanjeng Panembahan Senopati di Pati. Bahkan tidak ada kewajiban bagi Pati untuk pasok upeti kepada Mataram.
Memang sesungguhnya, sejak Adipati Pragola kecewa kepada Panembahan Senopati yang memboyong Senopati Retna Dumilah ke Mataram. Sejak saat itu Adipati Pragola tidak pernah lagi hadir dalam pisowanan agung di Mataram. Bahkan Pati juga tidak pernah pasok upeti ke Mataram. Sedangkan Panembahan Senopati beranggapan bahwa sikap Adipati Pragola tersebut sebagai tindakan berontak dari Adipati Pragola terhadap Mataram.
Bahkan Adipati Pragola secara terang-terangan menaklukkan wilayah- wilayah di sebelah utara pegunungan Kendeng untuk memperluas kekuasaan Pati. Seperti halnya Yuwana, Lasem, Keling dan Jepara menjadi bagian dari kekuasaan Adipati Pragola di Pati. Hanya Demak yang belum ditaklukkan karena masih di bawah kekuasaan Sultan Benawa di Pajang. Kedudukan Pati pun kini telah menjadi semakin kuat.
Panembahan Senopati sudah beberapa kali menyampaikan tentang sikap Adipati Pragola kepada sang kakak yakni Gusti Ratu Mas atau juga disebut Gusti Waskita Jati. Kakak dari Adipati Pragola tersebut telah lama menjadi istri dari Panembahan Senopati dan kini telah memiliki anak yang telah tumbuh dewasa – Raden Mas Jolang nama putra tersebut.
Belum lagi Mataram bersikap atas tindakan dari Adipati Pragola yang memperluas kekuasaan, kini Adipati Pragola bahkan telah mengirim pasukan sampai di sebelah utara Prambanan. Sebuah sikap yang terbuka dari Adipati Pragola untuk berontak terhadap Mataram.
“Bagaimana Diajeng atas sikap dari Dimas Adipati Pragola tersebut…..?” berkata Panembahan Senopati yang minta pertimbangan kepada Kanjeng Ratu Mas sang istri.
“Sebaiknya kita utus saja Raden Mas Jolang untuk mereda kemarahan Dimas Pragola…..!” Jawab Kanjeng Ratu Mas untuk menghadapi pasukan Pati yang telah sampai di utara Prambanan tersebut. Kanjeng Ratu Mas berharap, Adipati Pragola tidak akan tega jika berhadapan dengan Raden Mas Jolang yang merupakan keponakan dari Panembahan Senopati.
Yang terjadi memang demikian. Raden Mas Jolang telah menemui sang paman Adipati Pragola bersama pasukannya di utara Prambanan. Namun Adipati Pragola justru merasa disepelekan oleh Panembahan Senopati dengan hanya mengutus Raden Mas Jolang.
“Di mana ayahmu – Panembahan Senopati, mengapa dia tidak berani menemui aku…..?” Bertanya Adipati Pragola kepada Raden Mas Jolang yang juga disebut Raden Mahkota tersebut.
Raden Mas Jolang yang masih muda tersebut merasa tersinggung pula karena pamannya itu seakan merendahkan sang ayah – Panembahan Senopati.
“Marilah Paman……, Paman aku minta untuk menghadap Bapa Panembahan Senopati di Mataram…..!” Bujuk dari Raden Mas Jolang.
“Itu gila….., seharusnya Panembahan Senopati yang menghadap aku di sini pula……!” Sanggah dari Adipati Pragola yang masih menaruh dendam kepada Panembahan Senopati.
Raden Mas Jolang yang masih muda itu tak mampu menahan kemarahan sang paman yang merendahkan sang ayah – Panembahan Senopati.
“Mas Jolang terpaksa berani kepada Paman Pragola, Paman…..!” Berkata Raden Mas Jolang saat itu.
Perkelahian pun tak terelakkan antara Raden Mas Jolang melawan Adipati Pragola. Walau beberapa senopati yang mengiringi Raden Mas Jolang telah mengingatkan Raden Mas Jolang. Adipati Pragola yang telah kaya pengalaman dan berilmu tinggi itu dengan terpaksa harus melawan sang keponakan – Raden Mas Jolang.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(868)Mataram. Senopati Retna Dumilah yang sebelumnya dengan pongah ingin menundukkan Panembahan Senopati dengan…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(867)Mataram. Namun demikian tidak ada yang mencegahnya. Bahkan Kanjeng Adipati Rangga Jumena pun…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(866)Mataram. Perintah Senopati Retna Dumilah melalui Ki Rungkut itu menggema sampai ke seluruh…