Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(872)
Mataram.
Raden Mas Jolang telah memiliki bekal ilmu yang lebih dari cukup. Ia selalu dibimbing oleh sang ayah – Panembahan Senopati dan dibimbing oleh sang eyang – Ki Patih Mandaraka alias Ki Juru Martani. Ia adalah salah seorang darah muda keturunan Panembahan Senopati yang sangat berbakat. Namun sang lawan adalah pamannya sendiri – Adipati Pragola dari Pati yang sugih ilmu dan kaya pengalaman.
Perkelahian itu memang dikehendaki oleh Adipati Pragola agar tidak ada yang mengganggu. Bahkan pasukan besar yang menyertai Adipati Pragola pun tidak mengganggu pertarungan antara keponakan melawan paman itu.
Perkelahian pun berlangsung seru dan mendebarkan. Raden Mas Jolang tidak mengecewakan sebagai seorang anak dari Panembahan Senopati. Tetapi Adipati Pragola memang berilmu tinggi dan lebih berpengalaman. Dalam sebuah kesempatan dalam pertarungan yang sengit itu, Adipati Pragola berhasil memukulkan gagang tombak ke kepala Raden Mas Jolang. Walaupun Raden Mas Jolang telah membentengi diri dengan ilmu kenalnya, namun ilmu dari Adipati Pragola mampu menembusnya. Darah pun mengucur deras dari kepala Raden Mas Jolang.
Raden Mas Jolang meloncat mundur, namun Adipati Pragola tidak memburunya. Ia masih menyadari bahwa anak yang sangat berbakat itu adalah putra dari kakaknya sendiri, Waskita Jati yang bergelar Kanjeng Ratu Mas.
“Kembalilah Raden…..! Katakan kepada Kangmbok Waskita Jati apa yang terjadi di sini…..!” Berkata Adipati Pragola dari Pati.
“Terimakasih Paman. Paman masih memberi kesempatan hidup kepada Jolang…..!” Berkata Raden Mas Jolang yang bergelar Pangeran Mahkota itu.
Raden Mas Jolang segera meninggalkan daerah sebelah utara dari candi Prambanan. Ia diiringi oleh para senopati pilihan dari Mataram. Para Senopati itu mengakui akan kesaktian dari Adipati Pragola Pati dari Pati. Seandainya tadi Adipati Pragola Pati tega terhadap keponakannya sendiri tentu Raden Mas Jolang pulang tinggal nama. Seandainya tadi bukan pangkal tombak yang dipukulkan ke kepala Raden Mas Jolang, tetapi ujung tombak, tentu ceritanya akan berbeda.
Namun itu tidak terjadi.
Kanjeng Ratu Mas terkejut ketika melihat sang putra bercucuran darah di kepala. Dan itu akibat dari perkelahiannya dengan sang paman – Adipati Pragola Pati yang adalah adik dari Kanjeng Ratu Mas.
Semula Kanjeng Ratu Mas mengizinkan Raden Mas Jolang untuk menemui sang paman – Adipati Pragola, maksudnya agar Adipati Pragola adiknya itu menarik mundur pasukannya dari daerah Prambanan yang merupakan telatah dari Mataram. Namun Adipati Pragola tetap bertahan dengan pasukannya untuk menyerbu Mataram.
Raden Mas Jolang segera mendapat pertolongan terbaik dari juru sembuh keraton Mataram.
Panembahan Senopati yang menerima laporan tentang sang anak – Raden Mas Jolang terusik kemarahannya. Alasan dari Adipati Pragola yang tidak sudi menghadap ke Mataram hanya karena ia memboyong Senopati Retna Dumilah adalah terlalu mengada-ada. Karena dalam kenyataannya, Kanjeng Ratu Mas tetap sebagai garwa permaisuri dan bahkan Raden Mas Jolang telah diangkat sebagai putra mahkota dengan gelar Raden Mahkota.
Panembahan Senopati telah meyakini bahwa Adipati Pragola ingin kekuasaan yang lebih besar dari sekedar kadipaten Pati. Terbukti ia telah menaklukkan wilayah-wilayah di sebelah utara pegunungan Kendeng. Dan lagi pula Adipati Pragola Pati tidak pernah pasok upeti – glondhong pangarem-arem ke Mataram.
“Siapkan pasukan yang besar dan kuat sekarang juga…..! Akan kita hadapi pasukan Pati dengan kekuatan yang sesungguhnya dari pasukan Mataram. Aku sendiri yang akan memimpin pasukan…..!” Berkata Panembahan Senopati kepada Senopati Widarba.
Senopati Widarba dengan sigap segera menjalankan perintah dari Panembahan Senopati tersebut.
“Akan kita libatkan pasukan yang berada di markas Jatinom, Kanjeng…..!” Berkata Senopati Widarba.
“Baiklah…..! Libatkan mereka…..!” Jawab Panembahan Senopati.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(874)Mataram. Adipati Pragola juga mendapat laporan bahwa dua orang murid orang bercambuk juga…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(873)Mataram. Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(871)Mataram. Sedangkan Adipati Pragola menganggap bahwa kedudukan Kadipaten Pati itu sejajar dengan Mataram.…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(870)Mataram. Di kademangan, pasukan Mataram disambut dengan suka cita. Walau semuanya serba mendadak,…
Di era digital yang cepat ini, akses terhadap berbagai sumber informasi dan literatur menjadi semakin…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(869)Mataram. Bagaimana pun juga, Kanjeng Adipati Rangga Jumena harus menerima kenyataan. Madiun kini…