Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#873

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(873)
Mataram.

Benar juga, dengan gerak cepat saat itu juga Senopati Widarba segera bertindak. Ia segera mengutus dua orang prajurit terpercaya untuk pergi ke barak prajurit di Jatinom. Sedangkan pasukan berkuda yang cukup besar segera bersiap. Mereka adalah pasukan berkuda yang pernah berperang ke Madiun. Bahkan kini telah bertambah dengan para prajurit muda yang berbakat. Pasukan yang terbentuk secara dadakan itu tak kalah dengan yang dahulu berangkat ke Madiun.
Pasukan itu nantinya akan mengepung pasukan Pati dari arah barat dan selatan. Sedangkan pasukan dari barak prajurit di Jatinom akan mengepung dari arah timur.
Seperti ketika berangkat ke Madiun. Kali ini pun dua orang murid orang bercambuk ikut serta dalam bagian dari pasukan dari barak prajurit di Jatinom. Namun kali ini Guru orang bercambuk tidak ikut serta karena usianya memang telah lanjut. Namun ia telah percaya kepada muridnya yang lebih tua karena telah tuntas menguasai ilmu permainan cambuk. Demikian pula muridnya yang lebih muda dan bertubuh tambun ilmunya pun telah semakin meningkat pula. Demikian pula senopati dari barak prajurit di Jatinom itu telah matang pula ilmunya. Sedangkan para prajurit di barak itu setiap hari selalu berlatih dan berlatih ilmu kanuragan dan jayakasantikan sehingga pasukan itu menjadi sebuah pasukan yang tangguh dan kuat.
Mereka pun segera bergegas menuju ke arah Prambanan untuk ikut mengepung pasukan Pati dari arah timur.
Dalam pada itu, pasukan Pati yang berkemah di sekitar kali Dengkeng itu bangga dan berbesar hati. Karena pimpinan mereka, Adipati Pragola berhasil mengalahkan Pangeran Mahkota alias Raden Mas Jolang yang merupakan putra dari Panembahan Senopati. Raden Mas Jolang juga merupakan keponakan sendiri dari Adipati Pragola. Raden Mas Jolang adalah putra dari kakak Adipati Pragola yang bernama Waskita Jati atau yang lebih sering Waskita Jawi sebagai garwa permaisuri yang bergelar Kanjeng Ratu Mas.
“Kami rela jika Kanjeng Panembahan ingin menghukum Dimas Pragola yang ingin berontak itu…..!” Berkata Kanjeng Ratu Mas saat Panembahan Senopati akan berangkat menuju medan laga.
“Baiklah…..! Namun aku tahu bahwa Dimas Pragola memang berilmu tinggi…….!” Jawab Panembahan Senopati.
“Berhati-hatilah Kangmas Panembahan…..?” Lanjut sang istri – Kanjeng Ratu Mas.
Sore itu pula Pasukan Mataram segera menuju ke arah Prambanan. Jarak yang tidak jauh bisa ditempuh dengan singkat.
Demikian pula pasukan dari barak prajurit di Jatinom. Mereka pun mengirim pasukan dengan berkuda. Jarak dari Jatinom ke Prambanan pun tidak terlalu jauh sehingga sore hari itu pula telah sampai di seberang Kali Dengkeng. Sedangkan pasukan Mataram telah berhenti tak jauh pula dari Kali Dengkeng di sebelah barat. Kali Dengkeng yang tidak terlalu lebar dan dangkal. Sungai yang bisa diseberangi dengan mudah oleh pasukan berkuda.

Dalam pada itu, pasukan Pati telah berencana mendekat ke Mataram. Namun baru saja mereka bersiap, prajurit sandinya telah memberi laporan bahwa pasukan Mataram telah berada tak jauh dari keberadaan pasukan Pati. Bahkan prajurit yang lain juga melaporkan bahwa di seberang Kali Dengkeng telah bersiaga pasukan berkuda yang cukup besar pula. Menurut yang mereka dengar, pasukan berkuda itu adalah pasukan dari barak prajurit yang berada di Jatinom.
“Gila…..! Pasukan dari barak prajurit di Jatinom tidak bisa dipandang sebelah mata…..!” Gimana Adipati Pragola.
Ia tahu persis kekuatan prajurit yang berada di barak prajurit di Jatinom tersebut. Karena saat pertempuran di Madiun, pasukan dari Pati berdampingan dengan pasukan dari Jatinom tersebut. Demikian pula senopati dari barak prajurit di Jatinom itu berilmu tinggi pula.
Bahkan ia tahu, saat pertempuran di Madiun itu, pasukan dari Jatinom itulah yang pertama kali mendesak pasukan Madiun sampai ke pagar keraton Madiun. Dan jika saat itu pertempuran terus berlangsung, pasti pasukan dari Jatinom itu yang akan pertama kali masuk ke keraton Madiun.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *