Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(886)
Mataram.
Pertarungan dua orang yang berilmu tinggi. Senopati Darudeksa tidak mengira sama sekali akan menjumpai lawan yang mampu mengimbangi ilmunya. Bahkan lawannya itu bukan seorang prajurit, apalagi seorang senopati. Walau ia pernah mendengar tentang perguruan orang bercambuk, namun tidak mengira sama sekali bahwa salah seorang muridnya mampu mengimbangi ilmunya. Bahkan beberapa kali lawannya yang masih muda itu mampu menghantam tubuhnya. Walau ia sudah melindungi diri dengan ilmu sejenis dengan ilmu tameng waja andalannya, namun tertembus juga walau tidak membuatnya cedera. Bahkan ilmunya itu mampu melindungi diri dari tajamnya pedang yang disabetkan oleh prajurit kebanyakkan.
Dalam sebuah kesempatan, senopati Darudeksa berhasil menghantam punggung lawannya yang masih muda itu. Jika yang mendapat hantaman adalah seorang senopati biasa, tentu ia sudah tersungkur dan berkalang tanah. Namun senopati Darudeksa terkejut ketika hantamannya itu seakan menghantam batu karang, dan lawannya masih berdiri tegak. Bahkan lawannya itu masih mampu melakukan serangan balasan.
Mereka yang menyaksikan, terutama para prajurit dari Pati heran, mengapa senopati Darudeksa yang mereka kenal berilmu tinggi yang mungkin setingkat dengan Adipati Pragola itu tak segera bisa melumpuhkan lawannya yang masih muda itu. Semula mereka memang mengira bahwa senopati Darudeksa ingin bermain-main dahulu untuk menghibur mereka yang menyaksikan. Namun setelah sekian lama, senopati Darudeksa masih belum bisa menundukkan lawannya. Bahkan mereka melihat beberapa kali lawannya itu mampu melakukan serangan balasan yang membuat senopati Darudeksa meloncat mundur. Itu artinya bahwa senopati Darudeksa tak mampu melindungi diri sepenuhnya dengan ilmu kebalnya. Walau serangan lawannya itu juga belum mampu membuat senopati Darudeksa jatuh tersungkur. Namun terlihat jelas bahwa senopati Darudeksa selalu berusaha untuk menghindari hantaman lawannya. Itu artinya pula bahwa hantaman lawannya telah menggetarkan benteng pertahanannya.
Di garis belakang, Adipati Pragola heran mengapa tidak terdengar sorak sorai dari pasukan Pati. Semestinya senopati Darudeksa maupun senopati Kalingga telah mampu melumpuhkan lawan-lawannya. Dan akan terdengar sorak sorai pasukan Pati yang mengelu-elukan dua orang senopati kepercayaan itu. Namun setelah berlangsung beberapa saat belum juga terdengar sorak sorai.
“Apa yang terjadi, senopati…..?” Bertanya Adipati Pragola kepada senopati yang mendampinginya.
“Kami juga belum mendapat laporan, Kanjeng…..! Namun yang kami dengar, lawan dari keduanya adalah murid orang bercambuk…..!” Jawab senopati itu.
“Yaaa…., aku sudah mendengar itu. Namun mengapa tidak terdengar sorak sorai dari pasukan kita…..?” Desak Adipati Pragola.
“Baiklah, saya ingin melihat apa yang sedang terjadi…..!” Berkata salah seorang senopati yang mendampingi Adipati Pragola yang masih dibebat tangannya yang cedera itu.
Senopati itu pun segera berlari ke barisan depan dari pasukan Pati.
Namun sebelum senopati itu sampai di barisan depan, mereka semua terkejut ketika mendengar ledakan cambuk yang memekakkan telinga. Yang mereka saksikan, murid orang bercambuk yang tambun telah melecutkan cambuknya dengan ilmunya. Karena saat itu, senopati Kalingga telah memegang pedang. Karena sebelumnya, adu ilmu dengan tangan kosong, senopati Kalingga tak segera mampu menundukkan lawannya. Bahkan beberapa kali hantaman dan tendangan lawannya yang tambun itu mampu menggoyahkan pertahanannya. Bahkan semula ia ingin mempermainkan lawannya itu dengan tangan kosong. Namun yang terjadi ia sendiri yang mengalami kesulitan. Semula ia ingin mendapat sorak sorai dan dielu-elukan oleh seluruh prajurit Pati dan bahkan oleh Kanjeng Adipati Pragola. Namun yang terjadi tidak seperti yang diharapkan.
…………..
Bersambung……….
***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.
Penyebab Wifi Lemot Koneksi wifi yang lemot atau lambat dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(903)Mataram. Kini kedua petarung sama-sama kebal terhadap senjata dan ajian lawan. Bahkan Ki…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(902)Mataram. Ki Gagak Ireng berkelit dengan lincahnya ketika tiba-tiba Ki Rangga Keniten menyerang…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(901)Mataram. Kini Ki Gagak Ireng telah bersiaga sepenuhnya.Benar saja, Ki Rangga Keniten yang…
Perbandingan Gemini Flash 2.0 dan Gemini 1.5 Gemini Flash 2.0, yang juga dikenal sebagai gemini…
Trah Prabu Brawijaya.(@SUN-aryo)(900)Mataram. Ki Gagak Ireng yang tak lain adalah Panembahan Senopati itu menjawab; "Jangan…