Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#896

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(896)
Mataram.

Raden Gagak Baning memang tampan dan gagah. Panembahan Senopati kemudian memperkenalkan bahwa Raden Gagak Baning adalah adik kandungnya yang di masa kecil tinggal di Manahan yang kemudian ikut boyongan ke Mataram. Para pelayat yang berasal dari Manahan kemudian mengenali sosok Raden Gagak Baning.
Panembahan Senopati kemudian melanjutkan bahwa senopati barak pasukan di Jatinom telah diangkat menjadi senopati pengawal raja. Sedangkan pengawal pribadinya Raden Gagak Baning adalah dua orang murid orang bercambuk.
Terdengar gumam bagai suara dari sarang tawon. Mereka saling mengulang mengucap nama-nama yang di sampaikan oleh Panembahan Senopati. Nama senopati pengawal raja, nama dua orang murid orang bercambuk yang menjadi pengawal pribadi Raden Gagak Baning. Raden Gagak Baning sendiri belum menentukan gelar apa yang akan ia sematkan untuk dirinya sendiri sebagai penguasa Pajang.
Para prajurit Pajang telah mendengar kelebihan dari nama-nama yang disebutkan oleh Panembahan Senopati tersebut. Mereka juga sudah pernah mendengar bagaimana murid orang bercambuk tersebut mengalahkan senopati-senopati dari Pati. Namun demikian tak sedikit yang meragukan kelebihan dari dua orang murid orang bercambuk yang bukan seorang prajurit itu. “Para senopati Pajang tak sedikit yang memiliki banyak kelebihan…..!” Batin senopati senopati yang merasa memiliki ilmu yang tinggi. Karena ia sebelum masuk menjadi seorang prajurit juga telah berguru kepada beberapa guru. Dan kini ia masih tetap memperdalam beberapa ilmunya itu. Namun sayang bagi dirinya, karena ia belum pernah mendapat kesempatan dalam sebuah pertarungan. Namun sering ia tunjukkan dalam setiap gladi peperangan. Dengan demikian banyak dari sejawatnya yang mengetahui kelebihannya. Dan kini ia telah diangkat menjadi salah seorang senopati.
“Dalam sebuah kesempatan, akan aku coba dua orang murid orang bercambuk itu. Biar ia tidak sombong dan merasa tak ada yang mampu menandingi…..!” Batin senopati itu.
Lain halnya para senopati dan para prajurit dari barak pasukan di Jatinom. Mereka bangga karena senopati utama mereka dipercaya sebagai senopati pengawal raja. Seorang senopati yang akan selalu dekat dengan sang raja. Demikian juga halnya terhadap dua orang murid orang bercambuk yang juga berasal dari Jatinom dan Sangkalputung. Mereka tidak ragu lagi akan kelebihan mereka. Mereka telah sering menyaksikan kelebihan dua orang murid orang bercambuk itu.

Tangisan pilu mengiringi pemberangkatan jenazah Sultan Benawa. Sultan yang tidak lama memerintah di Pajang namun yang dihormati dan dicintai kawula. Mereka berharap sang penggantinya nanti juga akan seperti Sultan Benawa.
Para pelayat telah kembali ke tempat asal mereka dengan membawa kesedihan.
Demikian pula rombongan dari Mataram dan dari Jatinom juga telah kembali.

Mangkatnya Sultan Benawa telah tersebar dengan cepat ke kadipaten- kadipaten hampir di seluruh pulau ini. Demikian pula para adipati di bang wetan. Saat itu, sebagian besar dari kadipaten-kadipaten di bang wetan telah menyatakan menjadi bagian dari kekuasaan Mataram. Demikian pula kadipaten Pasuruan. Namun demikian, ada seorang rangga yang merasa memiliki ilmu yang tinggi tidak rela jika kadipaten Pasuruan setiap bulan harus pasok bulu bekti – pajak ke Mataram.
“Mulai saat ini Pasuruan tidak perlu pasok pajak ke Mataram, Kanjeng Adipati…..!” Berkata rangga itu.
“Apa maksudmu Rangga Keniten…..?” Bertanya Adipati Pasuruan kepada seorang rangga yang disebut Rangga Keniten itu.
“Pasukan Pasuruan ini cukup kuat dan akan mampu menandingi Mataram, Kanjeng. Dan saya sendiri akan mampu menandingi Panembahan Senopati yang angkuh itu…..!” Berkata orang yang disebut Rangga Keniten itu.
Kanjeng Adipati Pasuruan sendiri memang telah tahu bahwa Rangga Keniten itu berilmu sangat tinggi. Tidak ada seorang pun senopati dari Pasuruan yang mampu menandingi ilmunya dalam setiap latih tanding.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *