Penerus Trah Prabu Brawijaya-Part#898

trah prabu brawijaya

Trah Prabu Brawijaya.
(@SUN-aryo)
(898)
Mataram.

Sikap Adipati Pasuruan dan terutama tantangan dari Rangga Keniten harus segera ditanggapi agar wibawa Mataram tetap dijaga. Lebih dari itu agar Pasuruan tidak sempat menghimpun kekuatan bersama kadipaten-kadipaten yang lain di Bang wetan seperti yang pernah terjadi di Madiun.
Panembahan Senopati dalam waktu singkat telah bisa memanggil para senopati pilihan.
“Besuk sebelum matahari terbit, kia sudah berangkat menuju Pasuruan. Pilih kuda-kuda pilihan untuk perjalanan yang jauh…..!” Perintah Panembahan Senopati setelah para senopati berkumpul.
Panembahan Senopati sempat memberikan pesan-pesan, alasan dan arahan tentang lawatannya ke Pasuruan nanti.
“Kalian semua, dan juga aku akan memakai pakaian serba hitam…..!” Pesan Panembahan Senopati.
Tak lupa Panembahan Senopati juga berpesan kepada senopati telik sandi agar mengutus prajurit sandi untuk pergi lebih dahulu dan menyiapkan tempat singgah yang memadai.
“Hamba sendiri yang akan berangkat, Kanjeng. Kami akan berangkat bersama lurah prajurit yang kami percaya…..!” Jawab senopati telik sandi.
“Bagus jika demikian……! Segeralah bersiap…….!” Perintah Panembahan Senopati.

Ketika masih dini hari, sepasukan prajurit berpakaian serba hitam telah berkumpul di alun-alun belakang. Mereka adalah para senopati pilihan dari Mataram. Mereka telah menambatkan kuda mereka masing-masing di tepi alun-alun. Semua kuda yang tinggi besar dan kokoh kuat untuk perjalanan yang jauh.
Beberapa saat kemudian, Panembahan Senopati telah tiba dengan menunggang kuda yang lebih tinggi dan besar dari kuda-kuda yang lain. Panembahan Senopati pun berpakaian serba hitam pula.
“Pasukan ini kita namakan Pasukan Gagak Ireng. Dan jangan sebut aku dengan sebutan Panembahan Senopati, tetapi sebut saja Ki Lurah Gagak Ireng…..!” Pesan Panembahan Senopati sebelum berangkat.
Pagi masih gelap ketika pasukan Gagak Ireng meninggalkan alun-alun belakang dari keraton Mataram.

Pagi itu sudah banyak para bakul yang berangkat ke pasar. Mereka heran ketika berpapasan dengan para penunggang kuda yang berpakaian serba hitam. Ada rasa khawatir juga di benak mereka. Mereka tidak tahu rombongan apa mereka itu. Gerombolan atau sepasukan prajurit, karena hampir semuanya menenteng senjata.
Namun pasukan itu tidak memperdulikan mereka yang berpapasan. Mereka terus melaju ke arah timur.
Ketika matahari telah terbit, pasukan itu harus menatap matahari. Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi mereka.
Di pagi dan siang hari, pasukan berkuda yang serba hitam itu menjadi perhatian siapa pun yang melihatnya.
Bahkan ketika di perbatasan antar kadipaten, prajurit perbatasan terpaksa menghentikan mereka. Mereka heran dengan penampilan serombongan orang berkuda yang berpakaian serba hitam.
“Kami pasukan Gagak Ireng dari Mataram, akan melawat ke Pasuruan…..!” Berkata Ki Lurah Gagak Ireng yang tak lain adalah Panembahan Senopati sendiri. Ia sambil menunjukkan lencana keprajuritan Mataram.
“Oooh silahkan melanjutkan perjalanan, para prajurit…..!” Berkata prajurit jaga yang tak ingin terjadi masalah dengan pasukan yang mengaku dari Mataram itu. Dan ia yakin bahwa mereka benar-benar prajurit Mataram karena lencana yang mereka kenakan.
Dalam pada itu, senopati telik sandi yang telah berangkat lebih dahulu, telah menyiapkan pula tempat-tempat untuk singgah untuk makan siang maupun menginap di perjalanan. Demikian pula tempat-tempat untuk beristirahat kuda-kuda mereka.
Namun demikian, mereka memang harus menginap di perjalanan. Mereka menginap di luar perbatasan Pasuruan.

Sebelum matahari terbit, pasukan Gagak Ireng telah meninggalkan tempat menginap. Mereka ingin tiba-tiba telah berada di alun-alun Pasuruan dan mereka ingin memancing agar pasukan Pasuruan serta Rangga Keniten agar keluar. Seandainya terjadi pertempuran, di alun-alun itu cukup leluasa, terutama untuk pasukan berkuda.
…………..
Bersambung……….

***Tonton pula vidio kontens YouTube kami yang terbaru Seri Harjuna Sasrabahu dan Pitutur Jawi. Cari; St Sunaryo di Youtube atau di Facebook maupun di Instagram.

Sutanto Prabowo

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *